Presiden Lepas Bantuan Kemanusiaan untuk Pakistan Senilai Sekitar 1 Juta Dollar AS
Presiden berharap bantuan untuk Pakistan dapat mempercepat penanganan dan pemulihan pascabencana sehingga masyarakat dapat beraktivitas kembali. Pemerintah Indonesia juga akan mengirimkan tenaga kesehatan ke Pakistan.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo secara resmi melepaskan bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di Pakistan. Bantuan tersebut berupa uang tunai sekitar 1 juta dollar AS dan barang kebutuhan dasar. Presiden juga menyampaikan ucapan dukacita yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa akibat bencana yang menyebabkan sekitar 800.000 orang mengungsi.
”Atas nama pribadi dan juga atas nama rakyat Indonesia, saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa akibat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Pakistan,” ucap Presiden Jokowi dalam keterangannya seusai melepas bantuan kemanusiaan di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (26/9/2022).
Kepala Negara menuturkan bahwa bencana tersebut menimbulkan dampak yang luas bagi masyarakat Pakistan. Beragam kerusakan terjadi mulai dari kerusakan lahan pertanian, sekolah, rumah, hingga infrastruktur. Untuk meringankan beban rakyat Pakistan dan sebagai wujud solidaritas internasional, Indonesia menyerahkan bantuan kemanusiaan.
Bantuan tersebut diangkut dalam dua pesawat Garuda Indonesia berbadan lebar Air Bus A330 yang mulai dikirimkan Senin (26/9/2022) ini. ”Dan, nanti berikutnya, yang terdiri dari kebutuhan-kebutuhan dasar baik itu tenda, pakaian, selimut, kantong tidur, generator, maupun obat-obatan dan bahan medis,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi berharap agar bantuan tersebut dapat mempercepat penanganan dan pemulihan pascabencana sehingga masyarakat dapat beraktivitas kembali. Selain itu, Pemerintah Indonesia juga akan mengirimkan tenaga kesehatan ke Pakistan.
”Bantuan yang akan diberikan tidak berhenti sampai di sini. Sesuai dengan permintaan dari Pemerintah Pakistan, saya juga tengah menyiapkan bantuan berupa tenaga kesehatan yang nantinya segera akan dikirimkan untuk memberikan pelayanan medis kepada warga Pakistan yang terdampak bencana,” ujar Kepala Negara.
Pemerintah Indonesia juga akan mengirimkan tenaga kesehatan ke Pakistan.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa bantuan dalam dua pesawat tersebut akan segera dikirimkan pada hari ini. ”Sekarang (pesawat) sudah siap-siap berangkat, dan yang satu lagi pesawat akan berangkat nanti malam,” katanya.
Dua pesawat pengangkut bantuan kemanusiaan ini juga akan disertai rombongan yang akan mewakili Pemerintah Indonesia yang akan dipimpin langsung oleh Muhadjir. ”Tadi mendapat perintah langsung dari Bapak Presiden untuk saya berangkat bersama Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan rombongan, termasuk dari perwakilan NGO,” tutur Muhadjir.
Tanggap darurat
Pada masa tanggap darurat seperti saat ini, bantuan kemanusiaan yang dikirim utamanya berupa kebutuhan-kebutuhan dasar, seperti peralatan sehari-hari. ”Yang selalu saya perhatikan, selalu dipesan Bapak Presiden terutama pakaian anak dan perempuan yang biasanya itu agak terabaikan dan kita sudah menyiapkan ada 10.000 boks,” ucap Muhadjir.
Pengangkut bantuan kemanusiaan ini juga akan disertai oleh rombongan yang akan mewakili Pemerintah Indonesia yang akan dipimpin langsung oleh Muhadjir.
Selain itu, bantuan juga berwujud tenda, peralatan sehari-hari, obat-obatan, hingga tenaga medis. ”Di samping bantuan dari pemerintah yang sekarang ini akan dikirim, nanti juga akan ada bantuan dari organisasi kemasyarakatan, termasuk NGO. Yang sudah disiapkan sementara ini, satu pesawat yang tanggal 3 Oktober nanti akan dikirim menyusul,” ujarnya.
Kepala BNPB Letjen Suharyanto menambahkan, dua pesawat yang diterbangkan saat ini khusus membawa bantuan dari Pemerintah Indonesia. Dua pesawat ini mengangkut sekitar 80 ton bantuan kemanusiaan yang terdiri atas 12 jenis barang yang semuanya berkaitan dengan kebutuhan dasar bagi penyintas bencana yang terdampak.
Saat ini, bantuan dari organisasi swasta, masyarakat, dan organisasi non-pemerintahan (NGO) juga sudah terkumpul dan masih diberi batas waktu penyaluran bantuan hingga 3 Oktober mendatang. Bantuan dari masyarakat yang sudah terkumpul berasal dari 24 organisasi massa, antara lain Yayasan Artha Graha Peduli, Yayasan BUMN, dan Dompet Dhuafa.
”Semuanya memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan masing-masing dan nanti pemerintah akan memfasilitasi dengan memberangkatkan dengan pesawat yang ketiga. Termasuk tim medis yang akan diberangkatkan berisi dari kementerian kesehatan, TNI dan Polri, dokter, serta perawat. Nanti timnya sesuai kebutuhan dari Pemerintah Pakistan,” kata Suharyanto.
Tommy Winata, konglomerat dari Grup Artha Graha, mengaku pihaknya memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan. ”Kami selalu ingin dan terpanggil untuk berperan aktif, bergotong royong, bersama-sama dengan semua masyarakat dan juga pengusaha. Atas anjuran pemerintah dan bimbingan pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah,” katanya.
Wakil Duta Besar Pakistan Muhammad Faisal Fayyaz, mewakili pemerintah dan masyarakat Pakistan, dalam kesempatan yang sama mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah memberikan bantuan kemanusiaan. Menurut Faisal, Indonesia juga pernah membantu Pemerintah Pakistan dalam menanggulangi bencana banjir yang terjadi pada 2010. Bentuk dukungan kemanusiaan itu, harap Faisal, akan terus terjalin di antara kedua negara.
”Terima kasih banyak atas bantuan yang diberikan Pemerintah Indonesia untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir bandang di Pakistan. Indonesia juga pernah membantu Pakistan dalam bencana banjir yang terjadi pada 2010. Ini adalah wujud kemanusiaan yang baik yang kami harapkan akan terus terjalin,” kata Faisal.