Airlangga-Prabowo Bahas Politik Nasional, Peluang Koalisi Terbuka
Pertemuan Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto Senin lalu turut membicarakan soal perpolitikan nasional. Airlangga menyebut koalisi dengan partai politik lain untuk Pemilu 2024 masih terbuka, termasuk dengan Gerindra.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN, KURNIA YUNITA RAHAYU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pertemuan antara Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin (19/9/2022), tak hanya membicarakan seputar kerja-kerja pemerintahan. Dalam pertemuan itu dibahas pula soal perpolitikan nasional.
Airlangga Hartarto yang menjabat Menteri Koordinator Perekonomian dan juga Ketua Umum Partai Golkar menyampaikan hal tersebut saat diwawancarai wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta seusai rapat dengan Presiden Joko Widodo, Rabu (21/9/2022).
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Pembicaraan dengan Prabowo Subianto, yang juga menjabat Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menurut Airlangga, membahas geopolitik, termasuk perpolitikan nasional. ”Kalau geopolitik, kan, berarti ada politik nasional juga,” ujar Airlangga.
Saat ditanyakan kemungkinan koalisi dengan Gerindra untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pipres) 2024, Airlangga menyampaikan bahwa hal itu masih terbuka. ”Ya, masih, masih. Masih terbuka (peluang koalisi). Masih berbicara dengan partai-partai, ya,” katanya.
Diketahui, sejauh ini Golkar telah berkoalisi dengan Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan. Mereka tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu. Adapun Gerindra telah berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa. Airlangga dan Prabowo sama-sama telah dicalonkan oleh partai masing-masing untuk menjadi capres di Pilpres 2024.
Dalam siaran pers tertulis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (19/9), pertemuan Airlangga dan Prabowo berlangsung di ruang kerja Airlangga. Pembahasan mengangkat seputar isu-isu global serta dinamika permasalahan nasional, terutama yang berkaitan dengan kemandirian ekonomi, ketahanan nasional, keamanan, dan perkembangan geopolitik dunia.
Dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari satu jam ini dibahas juga strategi dan sinergi antarkementerian untuk menghadapi situasi dunia yang tidak menentu dan penuh dengan ketidakpastian. Mereka, antara lain, membicarakan tantangan krisis pangan, energi, dan keuangan sebagai dampak dari konflik Rusia-Ukraina serta pandemi Covid-19 yang masih belum usai.
Selain itu, dibahas pula lebih teknis terkait isu ketahanan pangan. Hal ini terutama setelah Rapat Terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi yang mengarahkan agar para menteri dalam kabinetnya terus menjaga ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas di dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor pangan.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan, Koalisi Indonesia Bersatu akan kembali bertemu di Semarang. Partai Persatuan Pembangunan, menurut rencana, menjadi tuan rumah dari pertemuan itu setelah Golkar menjadi tuan rumah pertemuan KIB di Jakarta dan PAN tuan rumah pertemuan di Surabaya. Pertemuan ketiga KIB kemungkinan digelar pada Oktober mendatang.
”Agendanya itu kelihatannya masih memfinalisasi visi dan misi. Tapi bisa juga sudah mulai bicara nama-nama (capres). Terutama, kan, PAN sudah ada (nama capres) di Rakernas PAN. Golkar juga sudah ada nama. PPP sudah juga. Jadi, kalau PAN, kita tinggal tunggu yang lain dari Golkar dan PPP,” ujarnya.
Dalam Rakernas PAN, 27 Agustus lalu, ada sembilan nama bakal calon presiden (capres) yang akan diajukan partai itu pada Pilpres 2024. Empat di antaranya merupakan petinggi partai politik, yakni Airlangga Hartarto, kader PPP Suharso Monoarfa, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Empat lainnya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Satu bakal pemimpin nasional lain yang disepakati adalah Menteri BUMN Erick Thohir.