Presiden Jokowi Terima Surat Kepercayaan Delapan Duta Besar Negara Sahabat
Presiden menerima surat kepercayaan dari duta besar negara sahabat, yakni Kanada, Thailand, Austria, Singapura, Belgia, Tanzania, Finlandia, dan Armenia. Para dubes sampaikan ingin tingkatkan kerja sama dengan Indonesia.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menerima surat kepercayaan dari delapan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh atau LBBP negara-negara sahabat. Penyerahan surat kepercayaan tersebut menandai dimulainya penugasan resmi para duta besar tersebut di Indonesia. Sejumlah dubes menyampaikan keinginan mereka untuk terus meningkatkan hubungan dan kerja sama antara negaranya dan Indonesia, terutama di bidang ekonomi.
Delapan duta besar negara sahabat yang diterima oleh Presiden adalah Nadia Burger, Duta Besar LBBP Kanada; Prapan Disyatat, Duta Besar LBBP Kerajaan Thailand; Thomas LoidI, Duta Besar LBBP Republik Austria; Kwok Fook Seng, Duta Besar LBBP Republik Singapura; Frank LL Felix, Duta Besar LBBP Kerajaan Belgia; Machoca Moshe Tembele, Duta Besar LBBP Republik Persatuan Tanzania; Jukka-Pekka Kaihilahti, Duta Besar LBBP Republik Finlandia; dan Serob Bejanyan, Duta Besar LBBP Republik Armenia.
Penyerahan surat kepercayaan tersebut berlangsung di Ruang Kredensial Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/9/2022). ”Saya menerima surat kepercayaan dari delapan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) dari negara sahabat, hari ini, di Ruang Kredensial Istana Merdeka. Para duta besar berasal dari negara-negara Kanada, Thailand, Austria, Singapura, Belgia, Tanzania, Finlandia, dan Armenia.” ujar Presiden Jokowi di laman media sosialnya.
Acara penyerahan surat kepercayaan dimulai dengan diperdengarkannya lagu kebangsaan dari setiap negara sahabat setelah duta besar tiba di Istana Merdeka. Setelah selesai menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Jokowi, para duta besar beserta pendamping masing-masing berpamitan. Lagu kebangsaan ”Indonesia Raya” turut diperdengarkan pada kesempatan tersebut.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Laksamana Pertama Hersan, serta Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri/Kepala Protokol Negara Andy Rachmianto.
Kerja sama ekonomi
Ketika menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Jokowi di Istana Merdeka, sejumlah dubes menyampaikan keinginan mereka untuk terus meningkatkan hubungan dan kerja sama antara negaranya dan Indonesia, terutama di bidang ekonomi. Duta Besar LBBP Kanada untuk RI Nadia Burger mengatakan bahwa Kanada dan Indonesia memiliki hubungan yang kuat dan berkembang.
Tahun ini, Indonesia dan Kanada merayakan 70 tahun hubungan diplomatik dan ia ingin meningkatkan potensi kerja sama di berbagai bidang antara Indonesia dan Kanada. ”Tentu saja kami melibatkan banyak bidang, ekonomi, diplomatik, dan pertahanan dan banyak bidang lainnya. Saya terkesan dan terpesona oleh potensi kami untuk berbuat lebih banyak. Jadi, itulah yang ingin saya lakukan selama masa jabatan saya di sini,” katanya.
Sejumlah dubes menyampaikan keinginan mereka untuk terus meningkatkan hubungan dan kerja sama negaranya dengan Indonesia, terutama di bidang ekonomi.
Prapan Disyatat, Duta Besar LBBP Kerajaan Thailand untuk RI, mengatakan bahwa Indonesia dan Thailand telah memiliki hubungan lama dan ikatan kuat sebagai sesama anggota ASEAN. Ia berharap ke depan kedua negara bisa fokus pada kerja sama ekonomi, terutama pascapandemi Covid-19.
”Saya pikir saat kita keluar dari Covid-19 sekarang, kedua negara fokus pada kerja sama ekonomi dan itu salah satu bidang yang dapat kita perkuat sekarang, dalam perdagangan dan investasi, tetapi juga di bidang pariwisata, dalam masalah kesehatan, dan juga ekonomi digital," ungkapnya.
Thomas Loidl, Duta Besar LBBP Republik Austria untuk RI, menyampaikan, meski secara geografis Austria dan Indonesia cukup jauh, kedua negara memiliki beberapa kesamaan. Sebagai duta besar, ia bertekad untuk lebih mempererat hubungan Austria dengan Indonesia, terutama di saat sekarang yang dinilainya sebagai masa penting bagi Indonesia.
”Adalah tugas saya untuk lebih mempererat hubungan antara Austria sebagai anggota Uni Eropa dan Indonesia. Saatnya penting bagi Indonesia, Indonesia menjadi Ketua G20 tahun ini, Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN tahun depan. Sehingga banyak peluang bagi Austria dan Indonesia untuk bekerja sama secara bilateral, tetapi juga multilateral,” katanya.
Dukungan bagi kepemimpinan Indonesia di G20 dan ASEAN juga datang dari Kwok Fook Seng, Duta Besar LBBP Republik Singapura untuk RI. Menurut dia, Indonesia dan Singapura memiliki sejarah panjang sebagai tetangga yang sangat dekat dan teman baik.
”Di masa depan, kami memiliki banyak tantangan bersama yang akan menyatukan kami dalam kerja sama. Tahun ini kami telah mendukung presidensi G20 Indonesia, tahun depan kami akan melakukan hal yang sama untuk kepemimpinan ASEAN Indonesia dan saya menantikan jenis kerja sama baru antara kedua negara kita, termasuk dalam teknologi, keberlanjutan, dan ekonomi baru," tuturnya.
Keinginan untuk melakukan peningkatan kemitraan dalam bidang ekonomi baru juga disampaikan oleh Frank LL Felix, Duta Besar LBBP Kerajaan Belgia untuk RI. Ia menilai, hubungan baik yang telah terjalin antara Indonesia dan Belgia perlu ditingkatkan secara ekonomi, antara lain dalam bidang ekonomi biru hingga pertanian.
”Hubungan yang sangat baik ini membutuhkan kemitraan yang lebih ekonomi dan kami dapat melihat bahwa kami memiliki cukup banyak potensi di banyak bidang. Ekonomi biru, segala sesuatu yang berkaitan dengan pengiriman, jalur air, pelabuhan, ada potensi besar untuk kerja sama lebih lanjut. Tetapi juga dalam teknologi hijau dan pertanian,” ucapnya.