Enam Dubes Negara Sahabat Nyatakan Ingin Hubungan Lebih Erat dengan Indonesia
Presiden Joko Widodo menerima surat kepercayaan dari enam duta besar negara sahabat. Para dubes itu menyatakan ingin menjalin hubungan lebih erat dengan Indonesia, antara lain untuk perdagangan dan kemakmuran kawasan.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN KUNCORO MANIK
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo menerima surat kepercayaan dari enam duta besar luar biasa dan berkuasa penuh atau LBBP negara-negara sahabat. Para dubes menyampaikan keinginan dan rencana mereka untuk meningkatkan lebih jauh hubungan bilateral dengan Indonesia.
Penyerahan surat kepercayaan itu menandai dimulainya penugasan resmi para duta besar tersebut di Indonesia. Seluruh duta besar itu selanjutnya akan berkedudukan di Jakarta. Penyerahan surat kepercayaan digelar di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (2/3/2022).
Proses penyerahan surat kepercayaan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti tetap menjaga jarak dan mengenakan masker. Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri/Kepala Protokol Negara Andy Rachmianto.
Enam duta besar negara sahabat yang diterima oleh Presiden adalah Duta Besar LBBP Kerajaan Spanyol Francisco de Asis Aguilera Aranda, Duta Besar LBBP Republik Turki Aşkin Asan, dan Duta Besar LBBP Republik Demokratik Rakyat Aljazair Lahcene Kaid-Slimane.
Tiga lainnya adalah Duta Besar LBBP Republik Peru Luis Raūl Tsuboyama Galvān, Duta Besar LBBP Republik Sosialis Vietnam Ta Van Thong, dan Duta Besar LBBP Republik Rakyat China Lu Kang.
Acara penyerahan surat kepercayaan dimulai dengan diperdengarkannya lagu kebangsaan dari masing-masing negara sahabat setelah masing-masing duta besar tiba di Istana Merdeka. Lagu kebangsaan ”Indonesia Raya” turut diperdengarkan pada kesempatan tersebut.
Indonesia memiliki hubungan yang sangat bersejarah dengan Turki. Relasi antara Indonesia dan Turki bukan sekadar refleksi sementara dari hubungan politik atau ekonomi. (Aşkin Asan)
Duta Besar LBBP Republik Turki untuk Republik Indonesia Aşkin Asan mengatakan, Indonesia memiliki hubungan yang sangat bersejarah dengan Turki. Menurut dia, relasi antara Indonesia dan Turki bukan sekadar refleksi sementara dari hubungan politik atau ekonomi, melainkan aspek sejarah dan budaya yang panjang.
Turki dan Indonesia disebut memiliki nilai-nilai yang sama. Kedua negara memiliki potensi yang sangat besar jika berkolaborasi bersama. ”Saya yakin kita bisa menjadi pemain terbaik di dunia dan saya pikir kami harus melipatgandakan upaya kami untuk berkolaborasi lebih banyak di setiap area," ujar Dubes Turki dalam keterangannya di Istana Merdeka.
Dubes Turki menegaskan akan bekerja lebih keras untuk membangun kolaborasi dan kerja sama antarnegara dua bangsa. ”Saya akan membawa hubungan Turki dan Indonesia ke tingkat yang baru,” ujarnya.
Hubungan bersejarah juga dimiliki oleh Indonesia dengan Aljazair. Duta Besar LBPP Republik Demokratik Rakyat Aljazair untuk Republik Indonesia Lahcene Kaid-Slimane menyebut hubungan tersebut terbentuk sejak Konferensi Asia-Afrika tahun 1955.
”Kami memiliki hubungan yang sangat bersejarah antara Indonesia dan Aljazair sejak 1955, Konferensi Asia-Afrika. Kami sangat bangga dengan hubungan historis antarnegara kami ini,” ungkapnya.
Kemakmuran kawasan
Menurut Duta Besar LBBP Kerajaan Spanyol untuk Republik Indonesia Francisco de Asis Aguilera Aranda, Indonesia dan Spanyol bisa lebih meningkatkan ikatan di antara kedua negara yang telah terjalin sejak lama. ”Niat saya adalah untuk berkontribusi sebanyak yang kami bisa untuk memastikan bahwa hubungan indah yang kami miliki ini akan berlanjut,” ujar Dubes Spanyol.
Sementara itu, Duta Besar LBBP Republik Peru untuk Republik Indonesia Luis Raūl Tsuboyama Galvān mengatakan, salah satu pilar hubungan bilateral antara Indonesia dan Peru adalah kerja sama ekonomi. Untuk itu, ia ingin bekerja untuk meningkatkan perdagangan bilateral di antara kedua negara.
”Salah satu pilar hubungan bilateral ini adalah bekerja, meningkatkan perdagangan bilateral kami. Kami bekerja dengan rekan-rekan Indonesia kami dalam negosiasi perjanjian perdagangan bebas,” ujar Dubes Peru.
Kerja sama untuk memajukan perdagangan juga menjadi salah satu prioritas kerja dari Duta Besar Republik Sosialis Vietnam untuk Republik Indonesia Ta Van Thong. Menurut dia, Indonesia dan Vietnam memiliki jumlah penduduk yang besar di ASEAN dan ia ingin agar volume perdagangan kedua negara bisa meningkat.
”Prioritas saya untuk lebih memajukan kerja sama ekonomi kedua negara, terutama di bidang perdagangan. Anda tahu bahwa Vietnam dan Indonesia adalah dua tetangga di ASEAN dan gabungan populasi kedua negara tersebut mencapai 60 persen dari total populasi ASEAN. Jadi, target saya adalah meningkatkan volume perdagangan kedua negara hingga 60 persen dari total perdagangan ASEAN,” paparnya.
China dan Indonesia adalah dua negara berkembang utama dan dua negara penting di kawasan. (Lu Kang)
Sementara itu, Duta Besar Republik Rakyat China untuk Republik Indonesia Lu Kang menyebut China dan Indonesia adalah dua negara berkembang utama dan dua negara penting di kawasan. Dalam beberapa tahun terakhir, kedua negara juga telah mengalami kemajuan di berbagai sektor dan ia ingin membawa lebih banyak kerja sama bagi kedua negara.
”Tentu saya merasa bertanggung jawab untuk melaksanakan semua kesepakatan umum yang dicapai di antara dua presiden dan membawa lebih banyak kerja sama yang dapat bermanfaat bagi kedua rakyat kita yang dapat kondusif juga bagi stabilitas dan kemakmuran kawasan,” ungkap Dubes China.