logo Kompas.id
Politik & HukumAgar Obat Tak Lebih Buruk dari...
Iklan

Agar Obat Tak Lebih Buruk dari Penyakit

Untuk mengatasi disinformasi, perlukah negara masuk menjadi penentu mana informasi yang benar dan salah? Masyarakat sipil di AS skeptis terhadap kehadiran negara dalam tata kelola informasi.

Oleh
ANTONY LEE
· 8 menit baca
Bunga, lilin, dan berbagai penanda lainnya terlihat di depan gedung Mahkamah Agung Amerika Serikat di Washington DC, 19 September 2020, sebagai tanda penghormatan terhadap Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg yang meninggal. Amerika Serikat termasuk salah satu negara dengan perlindungan terhadap kebebasan berpendapat yang paling kuat di dunia.
AFP/JOSE LUIS MAGANA

Bunga, lilin, dan berbagai penanda lainnya terlihat di depan gedung Mahkamah Agung Amerika Serikat di Washington DC, 19 September 2020, sebagai tanda penghormatan terhadap Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg yang meninggal. Amerika Serikat termasuk salah satu negara dengan perlindungan terhadap kebebasan berpendapat yang paling kuat di dunia.

Betapa pun merusaknya sebuah opini, kita bergantung, untuk mengoreksinya, bukan pada hati nurani hakim dan juri, melainkan pada persaingan ide-ide lain” (Hakim Mahkamah Agung AS Lewis Powell Jr, 1974).

Awal tahun 2022, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS sempat meluncurkan Dewan Tata Kelola Disinformasi untuk mengoordinasikan upaya mengatasi disinformasi, terutama yang berasal dari negara asing. Namun, hanya dalam hitungan minggu, inisiatif tersebut akhirnya dibatalkan.

Editor:
ANTONY LEE, ANITA YOSSIHARA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000