Perayaan 17 Agustus Kembali Semarak
Dibalut tema ”Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”, peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI semarak. Saat berpidato, Presiden menekankan Indonesia adalah bangsa yang tangguh.
JAKARTA, KOMPAS — Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, Rabu (17/8/2022), kembali semarak setelah lebih dari dua tahun diterpa pandemi Covid-19. Tidak hanya di Istana Merdeka, Jakarta, kemeriahan saat upacara dan aktivitas menyambut kemerdekaan juga terasa di daerah-daerah.
Di Istana Merdeka, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang mengibarkan bendera bertugas dengan formasi lengkap 17-8-45. Hal ini sama dengan tahun sebelumnya. Hanya yang membedakan, tahun lalu Paskibraka masih mengenakan masker dua lapis. Kali ini, mereka tidak menggunakan masker. Presiden Joko Widodo pada tahun ini juga tidak mengenakan masker.
Selain itu, Istana juga kembali menggelar kirab bendera pusaka dari Lapangan Monas menuju Istana Merdeka. Sejak pagi, sekitar 2.000 masyarakat yang sebagian besar memakai busana adat berdatangan melalui beberapa pintu gerbang Istana Kepresidenan.
”Saya dari Karawang. Pukul 01.00 berangkat naik mobil,” kata Soridatul Bahiyah (26), warga Karawang, Jawa Barat, yang mendaftar secara daring dan memperoleh undangan menghadiri upacara dari istana.
Berbagai acara hiburan juga disiapkan di sejumlah pintu masuk menuju lokasi upacara. Upacara yang berlangsung khidmat kemudian berubah riuh saat penyanyi cilik Farel Prayoga (12) dari Banyuwangi, Jawa Timur, berjalan ke depan panggung utama di halaman depan Istana Merdeka. Dia menyanyikan lagu berirama dangdut koplo berjudul ”Ojo Dibandingke”. Peserta upacara ikut bergoyang, termasuk Ibu Negara Iriana Jokowi yang terlihat asyik menggoyangkan tangan dan badan.
Sejumlah menteri juga ikut bergoyang, seperti Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, serta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Menurut Prabowo, ini adalah kali pertama dia berjoget di Istana Kepresidenan. ”Iya, pertama kali di Istana.” Ketika ditanya bagaimana rasanya berjoget di depan Presiden Jokowi, Prabowo tertawa. ”Beliau izinkan, ha-ha-ha,” katanya.
Indonesia tangguh
Peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI kali ini mengusung tema ”Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.
Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan dalam rangka HUT Ke-77 Kemerdekaan RI di Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah, Selasa (16/8/2022), menyampaikan, semua negara di dunia sedang menghadapi ujian.
Krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih dan perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit. Pada kondisi itu, tiba-tiba meletus perang di Ukraina sehingga krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan tak terhindarkan.
”Namun, di tengah tantangan yang berat, kita patut bersyukur, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini. Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19,” ujar Presiden.
Presiden Jokowi menuturkan, dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, bangsa Indonesia telah menunjukkan diri sebagai bangsa yang tangguh. Masyarakat dusun dan kampung saling melindungi dan saling berbagi. Ulama, tokoh agama, dan tokoh adat aktif mendampingi masyarakat.
Tenaga kesehatan, TNI, Polri, dan jajaran birokrasi saling bersinergi. Lembaga-lembaga negara juga mendukung pemerintah dalam menghadapi ketidakpastian. ”Kalau kita mampu mengelola pandemi dengan baik, berarti kita juga pasti mampu mengelola agenda-agenda besar lain dengan baik. Inilah kekuatan pertama kita untuk membangun Indonesia,” kata Presiden.
Menurut Presiden, kekuatan kedua Indonesia ialah sumber daya alam yang melimpah. Wilayah yang luas dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia dinilai pasti menjadi kekuatan besar Indonesia apabila dikelola secara bijak dan berkelanjutan. Kekuatan ketiga Indonesia ialah bonus demografi. Jumlah penduduk yang sangat besar dan didominasi anak-anak muda usia produktif dan daya beli masyarakat yang terus meningkat akan menjadi motor penggerak perekonomian nasional dalam menghadapi kompetisi global.
Baca juga: Presiden Jokowi: Mampu Hadapi Krisis Global, Indonesia Punya Empat Kekuatan
Kekuatan keempat ialah kepercayaan internasional yang meningkat tajam. Indonesia diterima Rusia dan Ukraina sebagai jembatan perdamaian. Indonesia juga diterima negara-negara besar walaupun geopolitik sedang panas.
Semarak di daerah
Di daerah-daerah dapat dirasakan semaraknya HUT Ke-77 Kemerdekaan RI. Untuk pertama kali, upacara bendera peringatan HUT Kemerdekaan RI diadakan di Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Pondok itu didirikan eks narapidana terorisme Abu Bakar Baasyir.
Upacara bendera itu diikuti sekitar 600 santri. Sejumlah alumnus dan pengajar pondok pesantren juga tampak ikut serta. Tak terkecuali Abu Bakar Baasyir. Ia didampingi Pengasuh dan Pembina Yayasan Pendidikan Al Mukmin Ngruki Muhammad Amir dan Direktur Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Yahya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy hadir dalam upacara itu. Muhadjir mengharapkan upacara itu semakin meneguhkan semangat kebangsaan. Di tengah segala kesulitan yang ada, hendaknya bangsa ini bisa segera bangkit dari berbagai permasalahan yang dihadapi.
Baca juga: Dan Istana Merdeka Pun ”Digoyang” Dangdut Koplo
Baasyir menyampaikan, upacara bendera ini baru pertama kali digelar di pondok pesantren tersebut. Pondok tersebut didirikan sejak 1972. Upacara tersebut, kata Baasyir, dijadikan bentuk ungkapan syukur atas nikmat yang telah diberikan Tuhan. Dalam konteks ini nikmat itu berwujud kemerdekaan sebagai bangsa.
Di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Sanggar Bale Ade menggelar upacara bendera di kawasan Bukit Cacing, sekitar 10 kilometer utara Mataram, ibu kota NTB. Pengelola dan anggota sanggar yang melakukan pemberdayaan pemuda dan anak-anak untuk kegiatan kreasi dan literasi ini semalam sebelumnya berkemah di bukit itu. Semua berlangsung sederhana, tetapi tidak mengurangi kekhidmatan upacara di kawasan yang juga menjadi tujuan wisata itu.
Anak-anak dan warga, misalnya, mengenakan pakaian sehari-hari. Mereka juga tak mengenakan sepatu, tetapi sandal. Bahkan, ada yang tanpa alas kaki. Selain itu, tak ada pasukan pengibar bendera. Sebagai pengganti, ada tiang bambu dengan bendera Merah Putih berkibar di atasnya.
Ketua Sanggar Bale Ade Supardi berharap momen peringatan HUT Ke-77 RI jadi awal kebangkitan Indonesia agar semakin baik, kuat, dan maju, terutama setelah pandemi Covid-19. ”Kami juga berharap, pada momen ini, negara lebih memperhatikan anak-anak di pelosok,” katanya.
Sementara itu, upacara juga diselenggarakan di Titik Nol Ibu Kota Nusantara yang diikuti oleh sekitar 300 peserta upacara. Mereka terdiri dari tim transisi IKN Nusantara, pemerintahan Kecamatan Sepaku, TNI, Polri, tokoh masyarakat, dan pekerja teknis yang bekerja membangun infrastruktur pendukung IKN.
Di Maluku Barat Daya, 21 warga negara Timor Leste yang bermukim di Pulau Atauro ikut merayakan HUT Ke-77 RI di Pulau Lirang, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku. Kehadiran mereka dalam upacara pengibaran bendera itu bertujuan untuk semakin mengeratkan hubungan persahabatan warga yang mendiami tapal batas kedua negara bertetangga.
Rombongan datang menggunakan beberapa perahu motor. Waktu tempuh dari Atauro ke Lirang lebih kurang 40 menit. Thomas Alves, lewat rekaman video yang diperoleh Kompas, mengatakan, kehadiran mereka dalam kegiatan itu diketahui Pemerintah Timor Leste.
(INA/WKM/BOW/NIA/CAS/IKI/NCA/ZAK/FRN/CIP)