Teka-teki Baju Adat yang Akan Dipakai Presiden Jokowi di HUT Ke-77 RI
Seperti tahun-tahun yang lalu, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana akan datang ke upacara HUT Ke-77 RI dengan busana adat daerah. Presiden menyebut pilihannya sungguh banyak, sebanyak jumlah suku di Nusantara.
Kemeriahan jelang Hari Ulang Tahun atau HUT Kemerdekaan Ke-77 RI sudah kental terasa di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta. Selain aneka dekorasi bernuansa merah putih hingga pembangunan tribune bagi peserta Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI, kepastian terkait busana adat dari wastra Nusantara yang akan dipakai kepala negara masih menyisakan teka-teki.
Konon, dua busana adat sudah disiapkan dari Sulawesi Tenggara, tetapi Presiden masih belum menentukan pilihan. Dalam video animasi di akun media sosialnya, Presiden Joko Widodo juga melontarkan pertanyaan tebakan terkait busana yang akan dikenakannya. ”Apakah baju adat yang akan dikenakan Presiden Jokowi saat HUT Ke-77 RI?” seperti tertulis di kalimat pembuka di tayangan video itu.
Lantas, muncul tokoh animasi Presiden Jokowi memakai baju adat Bali pada 2019, baju adat Nusa Tenggara Timur pada 2020, dan baju adat Lampung pada 2021. Di akhir video, sebuah gambar animasi Presiden Jokowi masih kosong berupa bayang-bayang siluet tubuh dan ditandai lambang tanda tanya pakaian adat tahun 2022.
”Selamat pagi. Puncak peringatan hari ulang tahun kemerdekaan RI tinggal dua hari lagi. Seperti tahun-tahun yang lalu, saya dan Ibu Negara akan datang ke upacara dengan busana adat daerah. Pilihannya sungguh banyak, sebanyak jumlah suku di Nusantara,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangan di laman media sosial, Senin (15/8/2022).
Baca juga: Kisah dan Harapan di Balik Baju Kampret Baduy Presiden Jokowi di Sidang MPR
Berbeda dengan Presiden Jokowi, busana adat yang akan dipakai Wakil Presiden Ma’ruf Amin sudah ditentukan. Menurut Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi saat dihubungi Senin (15/8/2022), Wapres Amin mantap memakai pakaian adat Jawa pada gelaran pidato kenegaraan di depan Sidang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 16 Agustus 2022.
”Tanggal 17 Agustus, Wapres pakaian adat Banten, tambahnya.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono selaku Ketua Pelaksana Peringatan HUT Kemerdekaan Ke-77 RI menyebut masih belum ada keputusan terkait baju adat yang akan digunakan Presiden Jokowi. ”Lagi dipilih, ada 3-4 belum kepilih. Belum. Kandidat daerah belum tahu masih ada tiga daerah. Belum sih,” ujar Heru di sela geladi kotor Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Minggu (14/8/2022).
Seperti diberitakan di Kompas.id pada Senin (15/8/2022) berjudul ”Dua Pakaian Adat Sultra Disiapkan untuk Presiden di Perayaan HUT Ke-77 RI”, dua pakaian adat dari Sulawesi Tenggara juga telah disiapkan untuk dipilih Presiden Jokowi dalam perayaan HUT Kemerdekaan Ke-77 RI di Istana Merdeka. Pakaian adat yang mewakili wilayah daratan dan kepulauan Sultra tersebut telah dibawa dan diserahkan ke Sekretariat Negara.
Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Sultra Asrun Lio menyampaikan, dua pakaian adat dari wilayah Sulawesi Tenggara telah diserahkan kepada pihak Istana negara sejak Minggu (14/8/2022). Baju adat tersebut disiapkan Pemkot Baubau dan Pemkot Kendari. ”Kami sudah siapkan dan kedua baju tersebut sudah berada di Istana sejak kemarin. Saya bersama Pemkot Kendari dan Baubau (yang serahkan),” kata Asrun yang dihubungi dari Kendari, Senin (15/8/2022).
Menularkan tradisi
Menurut Asrun, pihaknya memang diminta menyiapkan baju adat dari ”Bumi Anoa” untuk Presiden Jokowi dalam perayaan HUT Kemerdekaan Ke-77 RI di Istana Negara. Baju adat dari Tolaki dan Buton lalu dipilih untuk dibawa ke Jakarta. ”Tapi kami persiapkan saja, sesuai arahan. Kami berharap doa masyarakat agar Presiden menjatuhkan pilihannya ke baju adat Sultra dalam perayaan kemerdekaan kali ini,” tambahnya.
Tradisi mengenakan pakaian adat saat peringatan Kemerdekaan RI dimulai sejak 2017. Saat peringatan HUT Ke-72 RI tersebut, Presiden Jokowi tampil dengan pakaian adat Tanah Bumbu, Batulicin, Kalimantan Selatan, sedangkan Nyonya Iriana berbaju adat Minangkabau. Wakil Presiden Jusuf Kalla pun tak kalah necis dengan baju adat Bugis.
Saat itu, para undangan sudah mulai didorong mengenakan pakaian tradisional. Presiden Jokowi bahkan memberikan hadiah sepeda kepada lima tamu undangan berpakaian tradisional terbaik. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly berbaju adat Nias, Ketua DPD Oesman Sapta Odang berbaju adat Minangkabau, Syarif M Fitriansyah dengan baju adat Dayak, Tri Tito Karnavian berbaju adat Papua, dan Agathi Suli Mahyudin baju adat Dayak membawa sepeda pulang setelah upacara peringatan kemerdekaan.
Pada tahun 2018, baju meukeusah, pakaian adat Aceh, menjadi pilihan Presiden Jokowi. Merujuk catatan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada HUT Kemerdekaan Ke-74 RI tahun 2019, Presiden Jokowi memilih mengenakan busana adat khas Klungkung asal Bali.
Sementara itu pada HUT Kemerdekaan Ke-75 RI tahun 2020, Presiden mengenakan busana adat dari Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Presiden mengenakan sarung, rompi, dan ikat kepala dester serta selempang merah perlambang keberanian. Adapun Wapres Ma’ruf Amin berpakaian adat Melayu.
Menurut Kepala Negara, Indonesia memiliki kekayaan adat budaya yang sangat tinggi, termasuk dalam hal pakaian adat. ”Dulu pernah Aceh, Sumatera Barat, pernah juga Kalimantan Selatan, pernah Sunda, pernah Jawa, Betawi, kemudian ke sana Bali, Sasak, Bugis, pernah semua. Memang kekayaan budaya pakaian adat ini memang ribuan. Jumlahnya ribuan. Nanti sampai ke Maluku, Papua, semuanya nanti, semuanya akan kita angkat,” kata Presiden saat itu.
Tahun 2021 baju pepadun, baju adat Provinsi Lampung berwarna putih dengan songket merah bersulam emas, dikenakan Presiden Joko Widodo. Kebiasaan menggunakan pakaian adat ini pun menular ke sekeliling Presiden. Asisten ajudan Presiden Kapten Matsony Misturi dan Ajun Komisaris Syarif M Fitriansyah, misalnya, bersiap-siap dengan pakaian tradisional. Dalam unggahannya di media sosial, Sony menampilkan fotonya bersama Syarif dalam pakaian adat Papua di HUT Ke-76 RI.
Penggalian sejarah
Meskipun baju adat yang akan dipakai Presiden Jokowi masih dirahasiakan, masyarakat yang hadir langsung di Istana Kepresidenan diharapkan juga turut menyemarakkan Upacara HUT Ke-77 RI dengan menggunakan busana adat untuk menyempurnakan dan melestarikan budaya. ”Untuk masyarakat kami harapkan juga datang dengan berbagai pakaian sehingga masing-masing undangan kan melihat: oh ini bagus,” kata Heru.
Dengan turut berpakaian adat di Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, masyarakat bisa sekaligus terlibat dalam pelestarian budaya. ”Ini bagus sehingga kita menyajikan, masyarakat juga turun menyempurnakan, melestarikan budaya kita, terutama budaya pakaian kita memang bagus-bagus ya,” kata Heru.
Baju adat yang dipakai Presiden Jokowi, tamu undangan, dan peserta upacara akan senapas dengan konsep perayaan HUT Ke-77 RI tentang penggalian sejarah bangsa Indonesia. ”Konsepnya adalah kita menggali sejarah-sejarah bangsa Indonesia, adanya kejayaan kita, adanya kejayaan Majapahit, Sriwijaya, Mataram. Kita gali, kita jadikan satu, termasuk juga menggali kebudayaan-kebudayaan zaman dulu. Kerajaan-kerajaan itu, kita terinspirasi dan menjadikan satu untuk dekorasi di Istana kali ini,” tambahnya.
Ketika dimintai pandangan, Wakil Ketua Ikatan Ahli Tekstil Indonesia Rizal Tanzil menuturkan, kebiasaan memakai pakaian adat pada upacara peringatan HUT Kemerdekaan tentu berdampak, meskipun kecil, kepada pelaku usaha berbasis tekstil. ”Ya, ada pasti peningkatan, tapi kecil sekali kalau hanya dari sisi pakaian adat yang dipakai saat 17-an (peringatan HUT RI pada 17 Agustus),” kata Rizal saat dihubungi, Senin (15/8/2022).
Apalagi ketika para peserta upacara yang mengenakan baju daerah tersebut menyewa, bukan membikin busana baru. Baju daerah sewaan tersebut dapat dipakai berulang. Menurut Rizal, konsumsi terhadap suatu produk tekstil akan terkerek naik ketika ada gerakan serentak pada hari tertentu secara nasional. ”Jika ada gerakan, seperti pakai batik di hari tertentu secara nasional dan serentak, pasti mendongkrak konsumsi,” kata Rizal.
Pada 11 November 2021, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki pada Pergelaran Siluet Aradhana di Gedung Smesco, Jakarta, menuturkan optimismenya bahwa kain-kain tradisional, bahkan yang berbasis etnik sekalipun, dapat berkembang dan menghasilkan produk modern.
”Jadi (kain-kain tradisional, termasuk yang berbasis etnik) bisa digunakan bukan hanya untuk acara, melainkan jadi pakaian sehari-hari. Ini membuat nilai ekonominya menjadi tinggi. Dan, UMKM yang terlibat di dalamnya ikut terdampak kesejahteraannya. Kita ingin menghasilkan pakaian Indonesia yang baru,” kata Teten saat itu.
Kain tradisional atau dikenal juga dengan istilah wastra Nusantara memiliki pertautan panjang dengan sejarah manusia Indonesia. Sejarah peradaban kuno Nusantara itu pun terus terekam melalui lembaran wastra yang hingga kini masih dipakai dalam wujud pakaian adat. Nuansa sejarah dalam wastra inilah yang kemudian terus dihidupi Presiden Jokowi.
Dengan memakai pakaian adat pada hari ulang tahun kemerdekaan, wastra Nusantara kembali menjadi sorotan masyarakat. Seperti kata Kepala Negara, pilihan wastra Nusantara ini sungguh sangat banyak, sebanyak jumlah suku di Nusantara. Sebanyak masa-masa bersejarah yang telah ditapaki bangsa ini.