Sembilan parpol mendaftarkan diri sebagai calon peserta Pemilu pada pertama pendaftaran, kemarin. Kantor KPU yang biasanya sepi mendadak semarak oleh kedatangan serta atraksi kader dan simpatisan parpol.
Oleh
IQBAL BASYARI, DIAN DEWI PURNAMASARI
·6 menit baca
Suara klakson kendaraan bersahutan di tengah kepadatan Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, tepat ketika warga mulai berangkat bekerja pada Senin (1/8/2022) pagi. Kemacetan tak terhindarkan lantaran serombongan orang berkonvoi lengkap dengan marching band saat jarum jam belum menunjukkan pukul 08.00. Sebagian mengenakan kemeja merah berlogo kepala banteng, sebagian lain mengenakan pakaian adat Nusantara serta kostum pawai yang didominasi warna merah dan hitam.
Lebih dari 200 anggota rombongan itu keluar dari sebuah gedung di Jalan Diponegoro Nomor 58. Mereka menyusuri jalanan sepanjang 1,6 kilometer ke arah barat sembari beratraksi. Pukul 07.53, rombongan yang terbagi menjadi delapan gugus itu tiba di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jalan Imam Bonjol Nomor 29, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Para peserta pawai itu adalah pengurus, kader, dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang akan mendaftarkan diri ke KPU sebagai calon peserta Pemilu 2024. Di antara mereka ada 26 petinggi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P serta 45 perwakilan Persatuan Istri Anggota DPR Fraksi PDI-P. Ada pula 20 penjual pernak-pernik PDI-P dan 50 pemain angklung.
Tiba di Kantor KPU, rombongan terhenti di gerbang. Sebagian besar massa tak bisa masuk karena KPU membatasi jumlah rombongan. Hanya sebagian elite PDI-P yang diperbolehkan masuk untuk menyerahkan dokumen pendaftaran calon peserta Pemilu 2024.
Tak hilang akal, massa pun unjuk gigi di depan Kantor KPU. Mereka menyanyikan mars PDI-P diiringi musik angklung dengan irama rancak. Persatuan Istri Anggota DPR Fraksi PDI-P tak henti menebar senyum sambil melambaikan tangan kepada pengguna jalan dan tamu yang datang ke KPU.
Mereka memang datang untuk mengantar para petinggi PDI-P mendaftar ke KPU, bukan mencari keributan. Sebagai partai pemenang Pemilu 2014 dan 2019, PDI-P ingin menjadi pendaftar pertama, tepat pada saat pendaftaran dibuka KPU pukul 08.00. Oleh sebab itu, massa yang tertahan di luar menunggu dengan tertib hingga perwakilan partai menyelesaikan pendaftaran pukul 08.30.
Tak berselang lama, serombongan jawara berbaju oranye datang dan berhasil masuk ke lobi utama Kantor KPU. Mereka yang datang bersama Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu langsung dihadang jawara berbaju hitam. Kedua kelompok jawara itu kemudian saling melempar pantun dan diakhiri dengan bertukar jurus silat andalan. Pesilat oranye menang sehingga rombongan petinggi PKS yang mereka antar dapat memasuki ruangan KPU.
Sama halnya dengan pimpinan PDI-P, rombongan PKS disambut Sekretaris Jenderal KPU Bernad Dermawan Sutrisno. Mereka diberi selendang KPU sebelum memasuki ruang rapat utama lantai 2 untuk menyerahkan dokumen pendaftaran calon peserta Pemilu 2024.
Sepeninggal rombongan PDI-P dan PKS, massa dengan jumlah jauh lebih banyak bergantian mendatangi Kantor KPU. Ratusan orang berjaket biru dengan tulisan ”Rakyat Biasa 99” datang bersama sebuah mobil komando. Mereka adalah para kader dan simpatisan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) yang juga datang untuk mendaftar sebagai peserta pemilu.
Saat para petinggi partai masuk untuk menyerahkan dokumen pendaftaran, orator yang berdiri di atas mobil komando memimpin massa dan menyanyikan berbagai lagu, salah satunya ”Gemu Fa Mi Re” dari Nusa Tenggara Timur. Massa turut bergoyang sambil menanti selesainya pendaftaran.
Suasana semakin riuh saat massa dari Partai Bulan Bintang (PBB) melantunkan shalawat Nabi. Tak ayal, entakan musik yang diputar massa Prima bersahutan dengan lantunan shalawat kader dan simpatisan PBB yang kebetulan datang pada waktu bersamaan.
Sembilan parpol
Sepanjang Senin kemarin, Gedung KPU memang ramai oleh massa parpol yang akan mendaftar sebagai peserta pemilu. Setidaknya ada sembilan parpol yang resmi mendaftar pada hari pertama pendaftaran parpol calon peserta Pemilu 2024. Selain PDI-P, PKS, Prima, dan PBB, ada Partai Keadilan dan Persatuan (PKP), Partai Reformasi (PR), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Nasdem, dan Partai Negeri Daulat Indonesia (Pandai) yang mendaftar.
Sejak awal PDI-P memang ingin menjadi pendaftar pertama. Selain karena amanat dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, PDI-P juga ingin menunjukkan konsistensi dalam mengikuti pesta demokrasi lima tahunan.
Karena itulah, para pengurus dan kader PDI-P rela datang sebelum KPU membuka meja pendaftaran. ”Kami memohon maaf bahwa ini hari Senin dan situasi transportasi yang sangat padat, mungkin mengganggu, menciptakan kemacetan di jalan raya,” kata Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.
Hasto menuturkan, jalan kaki saat pendaftaran memiliki makna khusus. Pengurus dan kader PDI-P diajarkan pentingnya imajinasi, semangat, tekad, dan tindakan oleh Bung Karno dan Megawati. Dengan berjalan kaki, ada imajinasi untuk membangun Indonesia Raya, membangun kemajuan Indonesia, serta ada spirit dan tekad untuk memenangi pemilu tiga kali berturut-turut.
Sofia Yulinar, pengurus DPD PDI-P Jawa Barat, menambahkan, arak-arakan budaya adalah simbol dari politik yang bergembira. Saat mendaftar sebagai parpol peserta pemilu, PDI-P ingin mengusung tema berpolitik adalah bergembira.
Tak hanya itu, jalan kaki dari kantor DPP ke KPU merupakan simbol pemenangan Pemilu 2024 bakal ditempuh dengan peluh dan keringat. Meski demikian, perjalanan melelahkan itu harus dilakoni dengan penuh sukacita. ”Rombongan ini mencerminkan kayanya budaya Indonesia, keragaman budaya Indonesia,” katanya.
KPU berterima kasih kepada sembilan parpol yang mendaftar pada hari pertama. Parpol berikut massa pendukung menjaga ketertiban baik di dalam maupun di luar Gedung KPU. Ia berharap ketertiban ini berlangsung hingga masa pendaftaran ditutup pada 14 Agustus mendatang
Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI-P Bambang Wuryanto mengatakan, PDI-P mendaftarkan 477.777 anggota ke KPU. Jumlah itu memiliki makna. Angka 4 adalah gambaran kursi yang direbut dalam kuasa elektoral, sedangkan angka 77 mewakili ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Angka 7 juga memiliki filosofi sebagaimana orang Jawa, yakni berharap mendapatkan pitulungan (pertolongan).
Adapun tradisi palang pintu yang dipertontonkan PKS, menurut Ahmad Syaikhu, bermakna ajakan menghormati budaya di Indonesia. Karena KPU ada di Jakarta, PKS memilih tradisi Betawi itu saat mendaftar. Alasannya, bangsa yang menghargai adat istiadat akan menjadi bangsa yang luhur.
Lain halnya dengan Perindo yang datang ke KPU hanya diwakili 10 pengurus. Wakil Ketua Umum Perindo Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, pendaftaran peserta Pemilu 2024 relatif lebih sederhana sebab semua dokumen persyaratan telah diunggah melalui Sistem Informasi Partai Politik (Sipol). ”Hal yang penting bukan soal massa, tetapi dokumen yang lengkap dan verified,” ujar mantan anggota KPU tersebut.
Anggota KPU, August Melaz, mengatakan, KPU berterima kasih kepada sembilan parpol yang mendaftar pada hari pertama. Parpol berikut massa pendukung menjaga ketertiban baik di dalam maupun di luar Gedung KPU. Ia berharap ketertiban ini berlangsung hingga masa pendaftaran ditutup pada 14 Agustus mendatang.
Sekjen KPU Bernad Darmawan Sutrisno menambahkan, rombongan parpol yang diperkenankan masuk ke Kantor KPU maksimal 50 orang. Sementara yang diperkenankan naik ke ruang pendaftaran maksimal 12 orang karena kapasitas ruangan terbatas.
Hari pertama pendaftaran parpol peserta Pemilu 2024 memang berlangsung semarak. Ratusan orang yang datang tak sampai mengganggu ketertiban. Harapannya, semangat menjaga ketertiban, keamanan, dan kesatuan bangsa tetap terjaga hingga pemilu berakhir.