Presiden Tiba di Tanah Air, Kerja Sama Ekonomi dengan Tiga Negara Diperkuat
Pesawat Garuda Indonesia GIA-1 yang membawa Presiden Jokowi dan Ibu Iriana tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat sekitar pukul 02.00. Indonesia berhasil perkokoh kerja sama ekonomi di tiga negara.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah melakukan kunjungan kerja ke tiga negara di kawasan Asia Timur sejak Selasa (25/7/2022), Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo beserta rombongan tiba di Indonesia. Presiden Jokowi beserta rombongan tiba Tanah Air pada Jumat (29/7/2022) dini hari setelah menempuh penerbangan selama lebih kurang tujuh jam dari Seoul Airbase Seongnam, Korea Selatan, semalam.
Pesawat Garuda Indonesia GIA-1 yang membawa Presiden Jokowi dan Ibu Iriana tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, sekitar pukul 02.00. Presiden Jokowi tiba di Tanah Air setelah merampungkan kunjungan ke tiga negara, yaitu China, Jepang, dan Korea Selatan.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Tanah Air adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.
Sebelum bertolak ke Tanah Air, Presiden Jokowi menutup rangkaian kunjungan ke tiga negara dengan melakukan pertemuan bersama Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, Kamis (28/7/2022). Dalam sambutan pengantar saat pertemuan bilateral, Presiden Yoon mengatakan, kunjungan Presiden Jokowi menunjukkan pentingnya hubungan Korea Selatan dengan Indonesia sejak hubungan diplomatik kedua negara terjalin tahun 1973.
”Kunjungan Bapak Presiden menunjukkan pentingnya hubungan Korea dengan Indonesia. Sejak hubungan diplomatik kedua negara pada tahun 1973 atau 50 tahun terakhir ini, banyak kemajuan ekonomi, perdagangan, budaya, people to people contact, diplomasi, dan pertahanan,” ucap Presiden Yoon.
Presiden Yoon menambahkan, Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memiliki kemitraan khusus dengan Korea Selatan. Selain itu, Presiden Yoon juga mengapresiasi kepemimpinan Indonesia dalam G20.
Kunjungan Bapak Presiden menunjukkan pentingnya hubungan Korea dengan Indonesia. Sejak hubungan diplomatik kedua negara pada tahun 1973 atau 50 tahun terakhir ini, banyak kemajuan ekonomi, perdagangan, budaya, people to people contact, diplomasi dan pertahanan.
Saat menyampaikan pengantarnya, Presiden Jokowi mengucapkan selamat atas terpilihnya Presiden Yoon sebagai Presiden Korea Selatan. Presiden Jokowi meyakini, di bawah kepemimpinan Presiden Yoon, kerja sama bilateral Indonesia dan Korea Selatan akan semakin kuat.
”Hubungan Indonesia-Republik Korea selama ini sudah sangat kokoh, yang didasarkan pada kemitraan strategis khusus. Namun, ruang untuk terus meningkatkan kerja sama masih sangat lebar. Kunjungan saya kali ini akan saya gunakan untuk memperkokoh kerja sama, terutama di bidang ekonomi,” ucap Presiden Jokowi.
Perkokoh kerja sama ekonomi
Dalam keterangan di Seoul pada Kamis (28/7/2022) malam, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa pada kunjungan kali ini Indonesia telah berhasil memperkokoh kerja sama ekonomi dengan ketiga negara di kawasan Asia Timur. Selain itu, kepercayaan baik pemerintah maupun swasta dari ketiga negara tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat kuat.
”Pendekatan kerja sama yang dibangun Indonesia selalu berdasarkan pada kerja sama yang terbuka, inklusif, dan saling menguntungkan. Kepercayaan pemerintah dan swasta dari tiga negara tersebut terhadap stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi di Indonesia, sangatlah kuat,” ujar Menlu.
Pendekatan kerja sama yang dibangun Indonesia selalu berdasarkan pada kerja sama yang terbuka, inklusif, dan saling menguntungkan. Kepercayaan pemerintah dan swasta dari tiga negara tersebut terhadap stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangatlah kuat.
Retno juga mengatakan bahwa Presiden Jokowi mendapatkan apresiasi dari pemimpin ketiga negara tersebut atas kontribusinya bagi perdamaian dan permasalahan global. Meski di tengah situasi dunia yang penuh dengan rivalitas, Indonesia tetap memperkuat kerja sama dengan negara-negara di dunia.
”Di tengah situasi dunia yang dipenuhi rivalitas dan upaya containment, Indonesia justru memperkuat rajutan persahabatan dan kerja sama konkret dengan negara-negara dunia. Upaya ini akan terus dilakukan,” tambahnya.
Lebih lanjut Retno menuturkan, kunjungan ke China, Jepang, dan Korea Selatan memperkuat dukungan global untuk presidensi Indonesia di G20 tahun ini. Selain itu, kunjungan ini akan bermanfaat dalam persiapan keketuaan Indonesia di ASEAN tahun depan, mengingat ketiga negara tersebut memiliki posisi strategis dalam hubungan dengan ASEAN.
”Presiden dalam pertemuan-pertemuan mengatakan bahwa Indonesia ingin tetap memperkuat, terus memperkuat ASEAN, menjadikan ASEAN tetap relevan dan matters tidak saja bagi masyarakat ASEAN, namun juga bagi dunia,” kata Retno.
Presiden dalam pertemuan-pertemuan mengatakan bahwa Indonesia ingin tetap memperkuat, terus memperkuat ASEAN, menjadikan ASEAN tetap relevan dan matters tidak saja bagi masyarakat ASEAN, namun juga bagi dunia.
Selain bertemu dengan para pemimpin ketiga negara tersebut, Presiden Jokowi juga bertemu dengan para CEO dari perusahaan-perusahaan di Jepang dan Korea Selatan. Dalam pertemuan dengan CEO perusahaan Jepang, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Jepang merupakan salah satu investor terbesar di Indonesia dengan karakter investasi yang berkualitas dan meyakinkan para CEO bahwa Indonesia merupakan salah satu tempat investasi terbaik.
”Saya sangat menghargai kualitas investasi Jepang. Namun, saya juga berharap investor Jepang mempertimbangkan competitiveness-nya sehingga dapat bersaing dengan investor lain di Indonesia. In short, kualitas baik, harga bersaing, itulah yang kita harapkan dan saya yakin Indonesia masih merupakan salah satu tempat investasi terbaik,” ujar Presiden.
Dalam pertemuan dengan para CEO perusahaan-perusahaan Korea Selatan, Presiden mendorong para investor untuk tidak segan menyampaikan kendala di lapangan kepada para menteri atau bahkan kepada Presiden langsung. Presiden juga menegaskan bahwa saat ini Pemerintah Indonesia terus menyederhanakan dan mempermudah regulasi dengan hadirnya omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja.
”Mari kita melangkah maju bersama Indonesia dan Korea Selatan untuk membangun ekonomi yang lebih baik,” ucap Presiden Jokowi.