Presiden Jokowi: Polri Bekerjalah dengan Hati-hati
Kepolisian Negara RI sudah berusia 76 tahun. Di usianya ini, tugas, tantangan, dan tanggung jawab semakin besar. Sudah semestinya polisi semakin berhati-hati dalam bertindak, mendorong keadilan, dan semakin presisi.
SEMARANG, KOMPAS
—
Kewenangan besar yang dimiliki Kepolisian Negara RI perlu diiringi dengan perilaku yang sesuai. Karena itu, setiap polisi perlu bekerja dengan hati-hati dan presisi, serta mendorong rasa keadilan dan pemanfaatan hukum.
Pesan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Bhayangkara Ke-76 di halaman Akademi Kepolisian RI, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2022). Hari Bhayangkara jatuh ditetapkan setiap 1 Juli berdasarkan penetapan pemerintah atas Djawatan Kepolisian Negara tahun 1946.
Dalam upacara Hari Bhayangkara tahun 2022 ini, Presiden Jokowi tidak hanya menyampaikan selamat serta penghargaan atas kerja keras Polri dalam melayani rakyat, membela bangsa dan negara. Namun, diingatkan pula tentang kewenangan Polri yang sangat besar.
Organisasi Polri juga menembus sampai ke tingkat desa. Setiap hari anggota Polri bersentuhan langsung dengan rakyat. Karena itu, semua perilaku anggota Polri tak lepas dari pengamatan dan penilaian masyarakat.
Sejauh ini, Presiden Jokowi mengutip hasil survei terbaru Kompas yang menyebutkan 58,3 persen responden menilai Polri sudah sesuai harapan rakyat. Akan tetapi, 28 persen menyatakan visi presisi yang diharapkan dalam perilaku anggota Polri belum diterapkan.
Setiap kecerobohan bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri. Karena itu, bekerjalah dengan hati-hati, bekerjalah dengan presisi.
Tak hanya itu, Presiden juga memantau perilaku anggota Polri dari pemberitaan media massa serta media sosial. ”Setiap kecerobohan bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri. Karena itu, bekerjalah dengan hati-hati, bekerjalah dengan presisi,” tutur Presiden.
Diingatkan pula supaya Polri menjaga supaya rasa keadilan dan kemanfaatan hukum bisa dirasakan masyarakat. Karena itu, upaya pencegahan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) perlu dikedepankan. Apabila diperlukan, tindakan pemolisian juga bisa dilakukan dengan humanis, tapi tegas.
Baca Juga: Kawal Kinerja Polri, Kompolnas Tempuh Pendekatan Persuasif
”Jadikan upaya penegakan hukum sebagai upaya terakhir, harus taat prosedur dan menjunjung tinggi hak asasi manusia,” tambah Presiden.
Polri juga diminta bersama-sama melanjutkan penanganan pandemi Covid-19. Selain pandemi belum usai, ketidakpastian global bisa membawa krisis pangan dan energi. Untuk itu, Polri diharap selalu waspada dan memastikan kamtibmas.
Ancaman berbasis teknologi terbaru juga perlu diantisipasi. Karena itu, Polri harus berinovasi dan terus mengupayakan penguasaan teknologi. Polisi semestinya lebih maju ketimbang pelaku kejahatan.
Selain itu, Presiden Jokowi meminta dukungan Polri dalam beberapa agenda nasional. Agenda tersebut adalah pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN). ”Pindah ibu kota adalah pindah cara kerja untuk membangun motor pembangunan Indonesia ke depan. Polri harus mengawal agar berjalan lancar dan tepat waktu,” tambah Presiden.
Agenda kedua adalah penyelenggaraan G20 yang mulai berlangsung dan harus terus dikawal sampai puncaknya KTT G20 November mendatang di Bali. KTT G20 akan dihadiri para pemimpin negara anggota G20.
Pindah ibu kota adalah pindah cara kerja untuk membangun motor pembangunan Indonesia ke depan. Polri harus mengawal agar berjalan lancar dan tepat waktu.
Agenda ketiga adalah pemilu legislatif, pemilu presiden, dan pemilu kepala daerah serentak pada 2024. Antisipasi dan dukungan kamtibmas diperlukan supaya pesta demokrasi berjalan baik.
Dalam acara yang juga dihadiri Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri serta beberapa mantan wapres seperti Try Sutrisno, Hamzah Haz, dan Jusuf Kalla tersebut, Presiden menambahkan, tugas polisi semakin berat. Oleh karena itu, baik individu maupun institusi Polri perlu terus semakin adaptif, responsif, dan bertransformasi menjadi institusi modern. Tak hanya itu, Polri juga perlu bersinergi dengan TNI dan kementerian/lembaga lain dalam menjalankan tugas.
”Dirgahayu Kepolisian Negara RI, teruslah menjadi Rastra Sewakotama abdi utama bangsa,” ujar Presiden Jokowi.
Komitmen Polri
Perbaikan akan terus kami lakukan untuk meningkatkan kepuasan masyarakat.
Pada Hari Bhayangkara Ke-76, Polri mengangkat tema ”Polri presisi mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural untuk mewujudkan Indonesia tangguh-Indonesia tumbuh”. Sejalan dengan tema tersebut, Polri akan mendukung pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi Indonesia.
Seusai acara, Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan komitmen untuk terus meningkatkan kinerja Polri, sesuai dengan arahan Presiden. Evaluasi, koreksi, dan perbaikan juga akan terus dilakukan agar tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Polri semakin baik. ”Perbaikan akan terus kami lakukan untuk meningkatkan kepuasan masyarakat,” ujarnya.
Survei Litbang Kompas menunjukkan, 58,3 persen masyarakat menilai pelayanan Polri kepada masyarakat sudah baik. Angka ini diharapkan bisa terus meningkat ke depannya. Dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, Polri akan mengedepankan upaya pencegahan sesuai dengan pola kepolisian prediktif. Penegakan hukum juga dilakukan dengan prinsi-prinsip keadilan restoratif.
”Namun, kami juga tidak ragu-ragu terhadap kejahatan yang meresahkan dan merugikan masyarakat, serta kejahatan yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Kami akan tetap menegakkan hukum dengan tegas sebagai ultimum remedium dengan berpedoman pada keadilan, kemanfaatan hukum, serta menunjunjung tinggi hak asasi manusia,” imbuh Listyo.
Tak hanya itu, dia meyakinkan, Polri akan mengawal stabilitas negara. Sebab, diakui eskalasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina menyebabkan supply shock yang kemudian berdampak pada kenaikan harga serta kelangkaan beberapa komoditas pangan. Di Indonesia, dampak yang dirasakan langsung oleh masyarakat adalah kelangkaan miyak goreng dan kenaikan harga minyak goreng.
”Untuk itu, Polri bersama pihak-pihak terkait akan melakukan pengawasan dari hulu sampai dengan ke hilir dalam rangka menjamin ketersediaan dan stabilitas harga minyak goreng. Selain itu, kami juga membantu menyalurkan bantuan langsung tunai minyak goreng kepada masyarkat penerima manfaat,” kata Listyo.
Polri bersama pihak-pihak terkait akan melakukan pengawasan dari hulu sampai dengan ke hilir dalam rangka menjamin ketersediaan dan stabilitas harga minyak goreng. Selain itu, kami juga membantu menyalurkan bantuan langsung tunai minyak goreng kepada masyarkat penerima manfaat.
Listyo menambahkan, pihaknya akan terus berupaya turut mencegah potensi kebocoran pendapatan negara serta mendorong kepastian investasi. Salah satu upayanya membentuk sejumlah satuan tugas (satgas) khusus untuk mencegah potensi kebocoran pendapatan negara. Satgas yang dibentuk, antara lain, Satgas Pencegahan Korupsi, Satgas Kawal Investasi, dan Satgas Mafia Tanah. Selain itu, ada pula Satgas Pangan yang dibentuk untuk mengatasi gejolak yang timbul akibat komoditas pangan.
Polri juga berkomitmen akan terus mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dan informasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bertujuan untuk mempermudah jangkauan layanan kepolisian sampai ke titik-titik terjauh. Hal itu juga untuk mengurangi interaksi petugas dan masyarakat sehingga menghilangkan potensi penyimpangan dan meningkatkan pendapatan negara bukan pajak melalui Polri.
Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo juga menegaskan bahwa polisi harus lebih dekat dengan masyarakat dan humanis dalam melakukan penegakan hukum. Anggota Polri juga diharapkan betul-betul memperhatikan rasa keadilan masyarakat.
”Jangan semata-mata penegakan hukum hanya mengejar asas kepastian hukum. Sesuai komitmen Kapolri, kami akan melaksanakan arahan Presiden untuk membuka ruang komunikasi dengan seluruh pihak. Apabila ada saran, masukan, kritik, kami akan mendengarkannya sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan kepolisian ke depan,” ucap Dedi.
Menurut Dedi, pihaknya akan terus bersinergi dengan berbagi pihak dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Dengan demikian, upaya mempertahankan Indonesia tetap tangguh, tetap tumbuh, menuju Indonesia maju dan Indonesia emas di tahun 2025.
Bintang dan atraksi
Dalam peringatan Hari Bhayangkara Ke-76 tersebut, diberikan pula kehormatan bintang Bhayangkara Nararya. Penerima bintang kehormatan itu adalah
Komisaris Besar Mokhamad Alfian Hidayat lulusan Akademi Kepolisian 1997 yang kini bertugas sebagai Komandan Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah. Selain itu, dua penerima bintang kehormatan lainnya adalah Aiptu Sri Poniyah dan Aiptu Ahmad Mustain.
Jangan semata-mata penegakan hukum hanya mengejar asas kepastian hukum. Sesuai komitmen Kapolri, kami akan melaksanakan arahan Presiden untuk membuka ruang komunikasi dengan seluruh pihak. Apabila ada saran, masukan, kritik, kami akan mendengarkannya sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan Kepolisian ke depan.
Rabu pagi, saat tiba di Gerbang Tanggon Kosala, Akademi Kepolisian, Semarang, Presiden Jokowi dan Nyonya Iriana disambut Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Penyambutan berupa jajar kehormatan dan Kadga Pora diiringi drumband dari korps musik para taruna Akpol juga diberikan.
Setelah sesi foto bersama, barulah Presiden dan Nyonya Iriana ke Gedung Tri Brata dan menuju Lapangan Bhayangkara, tempat upacara digelar, menggunakan kendaraan taktis (rantis).
Baca juga: Citra Polri di Pusaran Perang Tagar...
Seusai upacara, Presiden Jokowi dan Nyonya Iriana menyaksikan pertunjukan seni dan atraksi. Atraksi terjun payung oleh 41 penerjun gabungan, baik dari Polri maupun TNI, disuguhkan. Beberapa penerjun terakhir membawa bendera raksasa, yakni bendera presisi Polri, bendera Bhayangkara, bendera Mabes TNI, dan bendera Merah Putih. Setelah semua penerjun mendarat dengan sempurna, tiga penerjun perempuan memberikan bunga tangan kepada Nyonya Iriana; Nyonya Juliati Sigit Prabowo, Ketua Umum Bhayangkari; dan Nyonya Hetty Andika Perkasa, Ketua Umum Dharma Pertiwi.
Atraksi lainnya adalah enam helikopter Polri yang terbang lintas Lapangan Bhayangkara dengan membentangkan bendera bertulisan ”Dirgahayu Bhayangkara”. Tepuk tangan hadirin pun terdengar riuh.
Selain penampilan lagu dan tarian daerah oleh 176 penari, pasukan siswa Sepolwan juga tampil membentuk beberapa formasi baris-berbaris. Di akhir acara, Presiden Jokowi memotong tumpeng berukuran 2,5 meter yang dibawa kendaraan hias berbentuk perahu dan diiringi drumband Korps Cenderawasih. Potongan tumpeng tersebut diberikan kepada Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Terakhir, sebelum menaiki rantis dan meninjau alat material khusus Polri dan pesta rakyat di Stadion Taruna Akademi, Presiden Jokowi sempat menandatangani prasasti peresmian Monumen Gajah Mada. (XTI/INA)