Presiden Jokowi: Indonesia Siap Jembatani Komunikasi Penyelesaian Damai Ukraina-Rusia
Presiden Jokowi akhirnya bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, Kamis di Istana Kremlin. Dalam pertemuan, ditegaskan posisi Indonesia tanpa kepentingan dan ingin mendorong penyelesaian damai dan jadi jembatan komunikasi.

LRE_6003.JPG
JAKARTA, KOMPAS – Indonesia siap untuk menjadi jembatan komunikasi antara pemimpin Rusia dan Ukraina. Hal ini untuk membuka ruang dialog dan mendorong penyelesaian damai antara Rusia dan Ukraina.
Presiden Joko Widodo dalam keterangan pers bersama Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Kamis (30/6/2022), menjelaskan, konstitusi Indonesia mengamanatkan agar Indonesia selalu berusaha berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia.
”Isu perdamaian dan kemanusiaan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia. Dalam konteks inilah saya lakukan kunjungan ke Kyiv dan Moskwa,” kata Presiden Jokowi saat menyampaikan keterangan pers bersama dengan Presiden Putin di ruang Ekaterina, Istana Kremlin, Moswa. Pernyataan pers bersama dilakukan seusai pertemuan empat mata dan bilateral serta jamuan makan siang bersama.
Presiden Jokowi menambahkan, meskipun situasi saat ini masih sangat sulit, Presiden menegaskan bahwa penyelesaian damai penting untuk terus dikedepankan. Ruang-ruang dialog juga perlu terus dibuka.
”Saya telah sampaikan pesan Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin dan saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara dua pemimpin tersebut,” tutur Presiden Jokowi.
Tak hanya itu, Presiden Jokowi dan Presiden Putin juga membahas masalah terganggunya rantai pasok pangan dan pupuk. Hal ini disebutnya bisa berdampak kepada ratusan juta masyarakat dunia, terutama di negara berkembang.
Saya telah sampaikan pesan Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin dan saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara dua pemimpin tersebut.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengatakan mendukung upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa melakukan reintegrasi komoditas pangan dan pupuk Rusia serta komoditas pangan Ukraina dalam rantai pasok dunia.
Baca juga: Menlu Pastikan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia Setelah KTT G7
”Khusus untuk jalur ekspor produk pangan Ukraina, terutama melalui jalur laut, saya sangat menghargai Presiden Putin yang tadi menyampaikan bahwa memberikan jaminan keamanan pasokan pangan dan pupuk dari Ukraina maupun Rusia, ini sebuah berita yang baik” tutur Presiden Jokowi.

Presiden Joko Widodo pada Kamis (28/4/2022) berbicara melalui sambungan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Presiden Jokowi menjelaskan, pembicaraan dengan Presiden Putin soal presidensi G20 serta upaya perdamaian antara Rusia dan Ukraina. Melalui telepon, Jokowi menegaskan posisi Indonesia dalam mendukung perdamaian dan meminta Rusia menghentikan perang di Ukraina.
Di akhir pernyataan, Presiden Jokowi kembali menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki kepentingan apa pun kecuali ingin melihat perang dapat segera selesai dan rantai pasok pangan, pupuk, dan energi dapat segera diperbaiki.
”Saya ajak seluruh pemimpin dunia untuk bersama kembali menghidupkan semangat multilateralisme, semangat damai, dan semangat kerja sama. Karena hanya dengan spirit ini perdamaian dapat dicapai,” kata Presiden Jokowi.
Pertemuan berlangsung hangat
Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskwa, Rusia, Kamis (30/6/2022), pukul 15.30. Pertemuan tete a tete di Ruang Upacara Kenegaraan Istana Kremlin langsung dilakukan setelah Presiden Jokowi tiba.

LRE_5643.JPG
Dalam situs Presiden Rusia, kremlin.ru, disampaikan sambutan hangat Presiden Putin yang menyebut Indonesia adalah negara sahabat yang sudah memiliki hubungan diplomatik berdekade-dekade. Selain itu, hubungan terbentuk dari berbagai sektor baik ekonomi, politik, keamanan, maupun pemberantasan terorisme.
Perdagangan Indonesia-Rusia yang meningkat 42 persen tahun lalu dan terus menguat juga disinggung. Putin juga mengatakan mengetahui Indonesia tertarik untuk mengembangkan relasi dengan Uni Ekonomi Eurasia. Karena itu, pada Mei 2022 sudah dimulai proses pemulihan hubungan dengan organisasi regional tersebut.
Selain itu, Putin juga membahas isi percakapan dengan Presiden Jokowi. ”Anda menyampaikan perhatian pada masalah penanganan krisis di Ukraina, di Donbas. Saya akan memberitahukan secara rinci apa yang terjadi di sana dan perspektif kami terkait masalah ini,” tuturnya.
Anda menyampaikan perhatian pada masalah penanganan krisis di Ukraina, di Donbas. Saya akan memberitahukan secara rinci apa yang terjadi di sana dan perspektif kami terkait masalah ini.
Langsung terbang dari Ukraina
Presiden Jokowi, Nyonya Iriana Joko Widodo dan rombongan terbatas tiba di Moskwa, Rusia, Kamis (30/6/2022) sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Sebelumnya, Presiden Jokowi menempuh perjalanan dari Kyiv, Ukraina, selama 12 jam dengan kereta sampai Stasiun Przemysl Polandia.

Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memaparkan hasil pertemuan mereka di Istana Mariinsky, Kyiv, pada Rabu (29/6/2022). Dalam pertemuan itu, Jokowi menawarkan menjadi pembawa pesan perdamaian dari Zelenskyy kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Selepas bertemu Zelenskyy, Presiden Jokowi akan bertolak Ke Moskwa, Rusia, dan menemui Putin.
Setiba di Przemysl, Presiden dan rombongan langsung berkendara ke Rzeszów-Jasionka Airport, Polandia. Menggunakan pesawat Boeing 777 Garuda Indonesia, Presiden dan rombongan langsung menuju Moskwa, Rusia.
Presiden dan rombongan langsung berkendara ke Rzeszów-Jasionka Airport, Polandia. Menggunakan pesawat Boeing 777 Garuda Indonesia, Presiden dan rombongan langsung menuju Moskwa, Rusia.
Di Bandara Vnukovo II, Rusia, Presiden Jokowi dan Nyonya Iriana disambut Kepala Protokol Negara Federasi Rusia Igor Viktorovich Bogdashev dan Wakil Menteri Luar Negeri Federasi Rusia Mikhail Bogdanov di pintu pesawat. Selain itu, tampak pula Duta Besar RI di Moskwa Jose Antonio Morato Tavares dan istri serta Atase Pertahanan KBRI Moskwa Kolonel Budi Susilo dan istri.
Dari bandara, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana beserta rombongan menuju hotel tempat transit sebelum menuju Kremlin untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam lawatan ini, ikut mendampingi Presiden ialah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Beberapa kali
Putin dan Jokowi sebelumnya pernah bertemu beberapa kali. Selain di Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Beijing, China, pada 10 November 2014, pertemuan berikutnya di KTT Rusia-ASEAN di Sochi, Rusia, pada 18 Mei 2016.
Keduanya sempat menggelar pertemuan bilateral di sela KTT Ke-33 ASEAN di Singapura, 14 November 2018. Keduanya terakhir kali berbincang lewat telepon pada 28 April 2022 seperti yang disebutkan Putin saat menyambut Jokowi di Kremlin.
Rantai pasok
Dalam pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sehari sebelumnya di Istana Maryiinsky, Kyiv, Ukraina, Presiden Jokowi menyampaikan posisi Indonesia mengenai pentingnya kedaulatan dan integritas wilayah. Hal ini sesungguhnya selalu disampaikan Presiden saat bertemu dengan pemimpin negara mitra seperti saat menerima kunjungan kehormatan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, Juni ini.
Presiden Jokowi juga menyampaikan pentingnya penyelesaian damai dan mengatakan spirit perdamaian tidak boleh pernah luntur. Oleh karena itu, Presiden Jokowi menginginkan ada titik temu yang bisa membuka ruang dialog dan menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelenskyy kepada Presiden Putin.
Selain itu, perhatian utama Presiden juga pada kelancaran rantai pasok pangan dunia. Presiden Jokowi dalam wawancara eksklusif dengan Kompas seusai pertemuan dengan Presiden Zelenskyy menjelaskan, persoalan besar sebagai dampak perang Rusia-Ukraina adalah pangan. Sebab, 22 juta ton gandum tidak bisa keluar dari Ukraina. Belum lagi 55 juta ton hasil panen para petani berikutnya.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyampaikan keterangan seusai menggelar pertemuan dengan Menlu Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan al-Saud di Jakarta, 7 Juni 2022.
Menlu Retno Marsudi juga menambahkan, jalur keluar gandum hanya dari Pelabuhan di Odesa. Namun, ranjau lautnya sangat banyak. Karena itu, apabila jalur laut tidak dibuka, harus ada jalur darat.
Melancarkan rantai pasok juga penting. Sebab, jika hasil panen tidak bisa dijual, petani akan mengalami demoralisasi. Sementara itu, dunia juga memerlukan pangan.
Jalur keluar gandum hanya dari Pelabuhan di Odesa. Namun, ranjau lautnya sangat banyak. Karena itu, bila jalur laut tidak dibuka, harus ada jalur darat.
Dalam KTT G7, Senin (27/6/2022), Presiden Jokowi juga mengingatkan negara-negara G7 ataupun G20 perlu bersama-sama mengatasi krisis pangan. Sebab, hal ini adalah hak asasi paling mendasar. Selain itu, kekurangan pangan akan sangat menyulitkan perempuan dan anak.
Untuk itu, negara-negara G7 perlu bergerak cepat mencari solusi konkret. Rantai pasok pangan dan pupuk global harus kembali normal. Presiden Jokowi juga meminta dukungan negara-negara G7 untuk mereintegrasi ekspor gandum Ukraina dan ekspor komoditas pangan dan pupuk Rusia dalam rantai pasok global.
Dua cara untuk merealisasikan hal tersebut ialah fasilitasi ekspor gandum Ukraina dapat segera berjalan dan, yang kedua, komunikasi secara proaktif kepada publik dunia bahwa komoditas pangan dan pupuk dari Rusia tidak terkena sanksi.

Presiden Joko Widodo menyebut perang Rusia dan Ukraina sejak Februari 2022 membuat pusing semua negara karena memperdalam krisis ekonomi di tengah pandemi. Presiden Jokowi menuturkan, permasalahan tersebut menjadi tantangan bagi banyak negara, termasuk Indonesia.
Tindak lanjuti
Secara terpisah, Rektor Universitas Paramadina Didik J Rachbini mengapresiasi misi perdamaian yang dijalankan Presiden Jokowi. ”Misi perdamaian Jokowi ke Ukraina dan Rusia merupakan secercah harapan dan langkah awal agar bumi lebih damai dan jauh dari perang. Upaya perdamaian ini patut diacungi jempol dan tidak boleh berhenti, melainkan nanti dilanjutkan oleh menteri di bawahnya,” tuturnya dalam pernyataan tertulis.
Peran strategis ini sekaligus menghapus citra Presiden Jokowi yang selama hampir delapan tahun ini enggan datang ke forum-forum internasional. Peran ini juga dinilai sangat penting sebab sesuai dengan amanat UUD 1945.
Misi perdamaian Jokowi ke Ukraina dan Rusia merupakan secercah harapan dan langkah awal agar bumi lebih damai dan jauh dari perang. Upaya perdamaian ini patut diacungi jempol dan tidak boleh berhenti, melainkan nanti dilanjutkan oleh menteri di bawahnya.
Didik juga menilai, ini adalah permulaan yang sangat baik. Bahkan, keputusan mengunjungi Ukraina dan Rusia dinilai cukup mengejutkan. Sebab, wilayah perang sangat berisiko. Apalagi, perjalanan ini disertai Ibu Negara.
Baca juga: Bertolak ke Luar Negeri, Presiden Jokowi Akan Temui Presiden Ukraina dan Rusia
Setelah bertemu Presiden Putin, lanjut Didik, misi perdamaian ini perlu dilanjutkan dalam kunjungan ke negara-negara besar di dalam G-20 sendiri, terutama China, yang sekarang tetap menahan diri. Tak hanya itu, Jokowi juga perlu hadir berpidato di forum PBB untuk menyuarakan perdamaian dunia.
Para menteri juga perlu mempersiapkan panggung jika momentum kunjungan ini mendapat sambutan baik dari kedua belah pihak.

Presiden Rusia Vladimir Putin
Di sisi lain, diplomasi ke negara-negara NATO perlu dilanjutkan lebih mendalam oleh para menterinya. Sebab, NATO merupakan akar dan sumber masalah konflik sekarang dan mendatang.
Didik menambahkan, dengan presidensi Indonesia di G20, Jokowi dan Indonesia sangat bisa untuk berperan. Selain itu, Indonesia bisa mengajak negara-negara besar untuk bersikap seperti Indonesia, berpolitik bebas aktif. Untuk kasus perang Rusia-Ukraina ini, Indonesia harus memosisikan diri netral dan mengajak sebanyak mungkin negara lain untuk antiperang.
Didik mengingatkan, Indonesia bisa tampil sebagai negara berpengaruh di dunia dalam menjalankan misi perdamaian ini. Sejarah peranan Indonesia di dalam diplomasi dan perdamaian sudah dikenal dunia. Presiden pertama Indonesia Bung Karno adalah tokoh dunia yang sangat dikenal karena berdiri di tengah konflik ideologi dunia Barat dan Timur yang mengerikan. Zaman Soeharto juga banyak tampil diplomat-diplomat hebat yang mampu berperan mendamaikan konflik ideologi di Asia Tenggara dan Timur Tengah.