Megawati Ingatkan Kader PDI-P Tidak Bermanuver Jelang Pilpres 2024
”Kalian, siapa yang berbuat manuver, keluar. Tidak ada di dalam PDI Perjuangan itu yang namanya main dua kaki, main tiga kaki, melakukan manuver,” kata Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan para kadernya agar tidak bermanuver politik jelang Pemilihan Presiden 2024. Jika tetap dilakukan, kader tersebut tak segan-segan akan diberhentikan. Seluruh kader diminta untuk patuh pada aturan partai di mana nama bakal calon presiden menunggu keputusan ketua umum.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Megawati Soekarnoputri dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Tahun 2022 di Sekolah Partai, Jakarta, Selasa (21/6/2022), mengatakan, berdasarkan hasil kongres partai, penetapan nama bakal calon presiden dari PDI-P merupakan hak prerogatif ketua umum (ketum). Untuk itu, jika ada kader partainya yang justru bermanuver sebelum ada penetapan nama bakal capres dari ketum, maka kader tersebut harus siap diberhentikan.
”Kalian, siapa yang berbuat manuver, keluar. Tidak ada di dalam PDI Perjuangan itu yang namanya main dua kaki, main tiga kaki, melakukan manuver. Ingat lho, lebih baik keluar deh, daripada saya pecati lho kamu. Saya pecati lho,” ujar Megawati.
Rakernas II PDI-P dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Hadir dalam rakernas, antara lain, Ketua DPP PDI-P Prananda Prabowo, Ketua DPP PDI-P yang juga Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, serta seluruh pengurus struktural DPP PDI-P dan pengurus DPD dari seluruh Indonesia.
Megawati tak mempersoalkan pernyataannya tersebut didengar oleh banyak pihak. Sebab, ia ingin menegaskan bahwa seluruh kader PDI-P harus patuh pada aturan partai. ”Inilah organisasi, dari sebuah partai yang namanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang mengikuti aturan partainya dan solid bersama dengan rakyat. Lha, kalau hanya mau mejeng-mejeng saja, enggak deh,” tutur Megawati.
Selain itu, Megawati juga mengingatkan agar para kadernya tidak sibuk membicarakan koalisi dengan partai lain. Jika ada kadernya yang tetap membicarakan koalisi, kader tersebut tidak memahami sistem tata negara di Indonesia. Menurut dia, di sistem presidensiil, tak dikenal istilah koalisi.
Inilah organisasi, dari sebuah partai yang namanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang mengikuti aturan partainya dan solid bersama dengan rakyat. Lha, kalau hanya mau mejeng-mejeng saja, enggak deh. (Megawati Soekarnoputri)
”Saya suka bingung, kok, bilang koalisi-koalisi. Tidak ada. Tidak ada. Kalau kerja sama, yes (iya). Kalau masih ada yang ngomong di PDI Perjuangan urusan koalisi-koalisi, out (keluar). Berarti (dia) ndak mengerti sistem ketatanegaraan kita. Jadi, mbok ya, ngerti wong partai bahwa tidak ada koalisi, yang ada kerja sama,” kata Megawati.
Menunggu momentum
Seusai rakernas, Puan Maharani menilai, peringatan yang disampaikan oleh Megawati kepada para kadernya terkait larangan bermanuver politik itu berlaku untuk seluruh kader, bukan ditujukan kepada orang per orang.
”Saya pun di (rakernas) situ sebagai kader. Jadi, tak ada tujuan ke mana-mana terus baper (bawa perasaan), tidak ada. Ya, seperti ini, PDI-P dalam membangun soliditasnya itu. Kalau kemudian ketum kadang marah-marah, misalnya, itu karena memberikan semangat dalam arti seorang ibu ke anaknya,” ujarnya.
Sampai saat ini, lanjut Puan, belum ada pembicaraan siapa yang akan diusung oleh PDI-P sebagai bakal capres atau cawapres. Sebab, sebagaimana disampaikan Megawati, penentuan nama bakal capres atau cawapres itu merupakan hak prerogatif Ketum PDI-P.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menambahkan, peringatan yang dilontarkan oleh Megawati kepada para kadernya terkait larangan bermanuver politik bertujuan agar seluruh kadernya dapat berpolitik dengan disiplin. Seluruh kader harus solid bergerak bersama dan tegak lurus pada ideologi dan disiplin partai.
”Apa yang disampaikan Ibu Ketum untuk mengingatkan bahwa berpartai itu bukan untuk mencari kekuasaan, mencari jalan pintas untuk kaya. Berpartai itu adalah berjuang dan perjuangan itu di tengah rakyat,” ujar Hasto.
Saat ditanyakan apakah Megawati sudah mengantongi nama-nama bakal capres untuk Pilpres 2024, Hasto mengatakan, jika melihat dari hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020, kekuatan kepala daerah dari PDI-P mencapai 54 persen. Tentu Megawati akan selalu mencermati dan mengamati sejauh mana kualitas para kadernya tersebut.
”Ibu Mega ini sangat detail, cermat. Begitu memilih kader partai dalam penugasan, beliau akan kokoh di dalam pilihannya itu. Tidak pernah berganti-ganti,” tutur Hasto.
Terkait dengan nama bakal capres dan cawapres yang akan diusung PDI-P, menurut Hasto, saat ini Megawati masih mempertimbangkan, melakukan kajian, dan berkontemplasi. Megawati akan mengumumkannya pada momentum yang tepat.
”Itu kapan? Bisa tiga bulan lagi, bisa lima bulan lagi, bisa beberapa hari lagi. Tetapi, itu semua ada di dalam kajian Ibu Ketum dan beliau yang menerima mandat untuk menyampaikan hal itu,” kata Hasto.
Berkaitan dengan banyaknya ketum parpol yang sudah saling bertemu untuk membicarakan Pilpres 2024, bagi PDI-P, itu sah-sah saja. Menurut Hasto, silaturahmi politik adalah hal yang baik. PDI-P pun akan mulai keliling ke parpol-parpol lain seusai rakernas.