Mantan Panglima TNI dan Ketua Umum PAN Jadi Menteri ATR dan Mendag
Presiden dikabarkan hanya akan melantik dua menteri dan seorang wamen dari sebelumnya disebut banyak menteri dan wamen baru yang akan masuk ke kabinet. Keduanya, Hadi Tjahjanto dan Zulkifli Hasan, serta Raja Juli Antoni.
Oleh
SUHARTONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo tanpa didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan melantik dua menteri baru dan seorang wakil menteri di Istana Negara, Jakarta, pada pukul 13.30. Kedua menteri itu adalah mantan Sekretaris Militer Presiden, yang juga mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, yang juga mantan Menteri Kehutanan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dari penelusuran Kompas, Rabu siang ini, disebut-sebut Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil akan digantikan oleh Hadi Tjahjanto. Sementara Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi akan digantikan oleh Zulkifli Hasan. Selain itu, Wakil Menteri ATR/BPN Surya Tjandra akan diganti rekannya dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni. ”Keputusan Presiden pengangkatan kedua menteri dan wamen tersebut sudah ditandatangani oleh Presiden Jokowi,” ujar sumber Kompas di Istana Presiden.
Saat dikonfirmasi kepada Kepala Sekretariat Presiden Kementerian Sekretariat Negara Heru Budi Hartono, nama-nama itu dibenarkan. ”Ya, nanti dilantik,” ujar dia.
Tentang mengapa Hadi, Zulkifli, dan Raja Juli yang diangkat menjadi menteri dan wakil menteri, Heru minta Kompas menunggu penjelasan Presiden Jokowi siang ini.
Sejak Selasa (15/6/2022) petang hingga malam, sejumlah menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang disebut akan diganti dipanggil oleh Presiden Joko Widodo. Di antaranya Sofyan Djalil, Surya Tjandra, dan Muhammad Lutfi. Hadi Tjahjanto juga dipanggil ke Istana.
Kompas menghubungi Sofyan Djalil, Hadi Tjahjanto, dan Surya Tjandra, Selasa malam, seusai ketiganya bertemu Presiden. Sofyan Djalil menyatakan sudah bekerja bersama Presiden Jokowi selama delapan tahun dan akan menjadi dosen. Hadi Tjahjanto menegaskan siap sesuai dengan tugas teritorialnya. Adapun Surya Tjandra minta menunggu pengumuman.
Dari perbincangan dengan Sofyan, Hadi, dan Surya, diketahui, Presiden Jokowi disebut ingin ada perkuatan dan konsolidasi di kabinetnya agar pemerintahannya berjalan dengan baik menjelang Pemilu 2024.
Presiden Jokowi disebut ingin ada perkuatan dan konsolidasi di kabinetnya agar pemerintahannya berjalan dengan baik menjelang Pemilu 2024.
Selain itu, secara mendadak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh juga datang menemui Presiden. Kedatangannya tak diketahui oleh pers karena masuk lewat pintu Istana Merdeka di sisi sebelah barat atau Wisma Negara.
Ketua DPP Partai Nasdem Charles Meikyansyah, saat dihubungi pers, mengonfirmasi kehadiran Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh di Kompleks Istana Kepresidenan. Surya Paloh masuk dari pintu Wisma Negara. ”Itu (reshufflle) tunggu Presiden itu. Urusannya Presiden itu nanti. Saya kira, akan ada atau tidak, itu Presiden yang akan menjelaskan itu. Kan belum ada (penjelasan),” tuturnya.
Kehadiran Surya Paloh dinilai sangat menentukan sehingga Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang kader Partai Nasdem urung diganti meskipun sejak dua hari lalu disebut-sebut termasuk yang akan diganti.
Sebelumnya Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad H Wibowo sudah menyampaikan sinyal mengenai kemungkinan adanya pergantian kabinet. ”Nama Ketum (Ketua Umum PAN), Bang Zul (Zulkifli Hasan), juga sering disebut akan masuk kabinet kembali,” kata Dradjad.