Dari Ende, Presiden Ajak Semua Anak Bangsa Membumikan Pancasila
Peringatan Hari Lahir Pancasila digelar di Ende, NTT, hari ini. Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengajak anak bangsa membumikan Pancasila. Pancasila terbukti jadi bintang penuntun saat beragam ujian dihadapi bangsa.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN, FRANSISKUS PATI HERIN
·5 menit baca
ENDE,KOMPAS — Untuk pertama kalinya, Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila digelar di luar Ibu Kota Jakarta, yaitu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Dari Ende, Presiden Joko Widodo mengajak semua anak bangsa untuk bersama-sama membumikan Pancasila. Pancasila telah menjadi bintang penuntun bagi bangsa dalam menghadapi tantangan dan ujian.
”Pancasila bukan hanya telah mempersatukan kita semua. Pancasila juga telah menjadi bintang penuntun ketika bangsa Indonesia menghadapi tantangan dan ujian-ujian dan ini sudah dibuktikan berkali-kali dalam perjalanan sejarah bangsa,” ujar Presiden Jokowi dalam pidatonya saat Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2022 dari Lapangan Pancasila, Rabu (1/6/2022).
Presiden sebagai inspektur upacara tampak mengenakan pakaian Ragi Lambu Luka Lesu dengan kain motif perpaduan warna merah dan hitam yang merupakan pakaian adat Ende. Ibu Iriana Jokowi mengenakan perpaduan kain motif berwarna coklat dan ungu tua. Upacara yang digelar secara hibrida (daring dan luring) dengan komandan upacara Komandan Brigade Infanteri 21 Komodo Kodam IX/Udayana Kolonel Inf Tunjung Setyabudi ini berlangsung khidmat.
Upacara dihadiri secara daring oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno yang merupakan Wakil Ketua Dewan Pengarah BPIP, sejumlah duta besar negara sahabat, menteri kabinet Indonesia Maju, dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dari seluruh Tanah Air.
Dari Kediaman Resmi Wapres di Jakarta, Wapres Amin menghadiri upacara dengan mengenakan setelan pakaian adat Melayu berwarna hitam, dilengkapi kain songket emas yang membalut pinggang hingga lutut. Ibu Wury Ma’ruf Amin mengenakan kebaya putih dipadu kain songket emas di pundak.
Di lokasi upacara, Ketua MPR Bambang Soesatyo bertindak sebagai Pembaca Teks Pancasila. Wakil Ketua DPR Lodewijk Freidrich Paulus membacakan teks pembukaan UUD 1945. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy sebagai pembaca doa.
”Hari ini 1 Juni 2022, kita memperingati hari lahir Pancasila di Kota Ende, Nusa Tenggara Timur. Di kota yang sangat bersejarah ini, Bung Karno, proklamator kemerdekaan, Bapak Pendiri Bangsa merenungkan dan merumuskan Pancasila,” kata Presiden Jokowi.
Pancasila kemudian disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI sebagai dasar negara sekaligus mewariskan Pancasila bagi bangsa dan negara. ”Dari Kota Ende ini, saya mengajak seluruh anak-anak bangsa di mana pun berada untuk bersama-sama membumikan Pancasila dan mengaktualisasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Berdiri kokoh
Presiden Jokowi menegaskan bahwa bangsa dan negara Indonesia bisa tetap berdiri kokoh menjadi negara yang kuat karena kita semua sepakat untuk berlandaskan pada Pancasila. ”Tapi, saya selalu ingatkan, kita harus betul-betul mengamalkan Pancasila dan memperjuangkan Pancasila. Kita wujudkan dalam sistem kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan kita,” ujar Presiden.
Pancasila juga harus diimplementasikan dalam tata kelola pemerintahan serta dijiwai dalam interaksi di antara sesama anak bangsa. Semua komponen bangsa bertugas menjadikan Pancasila sebagai ideologi bagi seluruh tumpah darah Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga mengingatkan tentang situasi dunia yang masih bergejolak akibat pandemi Covid-19. Pandemi yang belum sepenuhnya berakhir ini kemudian diikuti oleh krisis energi dan pangan, serta ancaman kemiskinan ekstrem dan kelaparan hingga perang di Ukraina.
Sebagai pemegang mandat presidensi G20, Presiden Jokowi mengajak semua negara maju di dunia untuk bergotong royong menciptakan kehidupan yang lebih baik. ”Membangun sistem kesehatan global yang mampu menghadapi krisis di masa depan dengan tata kelola dunia yang lebih sehat lebih damai dan lebih berperikemanusiaan dan lebih berperikeadilan,” ujarnya.
Presiden Jokowi juga mengajak semua pemimpin bangsa, terutama pejabat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, pendidik, pemimpin partai politik, pemimpin dan tokoh-tokoh organisasi masyarakat untuk menjadi teladan dalam aktualisasi nilai-nilai Pancasila.
”Mengajak seluruh masyarakat untuk bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia maju, mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan,” kata Presiden.
Dalam sambutan secara daring, Megawati mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bangkit bersama menang dari pandemi Covid-19 yang semakin terkendali.
”Mari kita tunjukkan bahwa kita adalah bangsa besar yang berjuang bersama secara gotong royong. Mari kita buktikan kepada dunia bahwa dengan berpegang pada ideologi Pancasila dan menjadikannya sebagai bintang penuntun, kita mampu menjadi bangsa yang maju,” ucapnya.
Adapun Try Sutrisno menekankan bahwa Pancasila merupakan dasar negara, ideologi, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan alat pemersatu bangsa. Pancasila pun memiliki makna sebagai falsafah negara. ”Marilah kita menjalani hidup dengan menjunjung tinggi nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. Mari kita bersatu bangkit bersama teguh mewujudkan Indonesia maju dan membangun peradaban dunia,” kata Try.
Taman renungan
Atas keputusan pemerintah untuk menggelar pusat peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende, sejumlah warga setempat mengapresiasinya.
”Kami merasa Pancasila kembali ke rumahnya, rumah di mana Soekarno menemukan ide itu. Pancasila kembali ke tanah tempat dilahirkan gagasan ini. Perayaan ini sekaligus sebagai bentuk pengakuan negara bahwa Pancasila lahir dari permenungan Soekarno di Ende,” kata Agus Hermanus Riwu (33), tokoh muda asal Ende.
Ia berharap agar perayaan kali ini menjadi momentum untuk semakin membumikan nilai Pancasila, terutama untuk memperkuat persatuan dalam kemajemukan bangsa yang akhir-akhir ini sering diuji. Di antaranya melalui munculnya kelompok radikal yang ingin menyingkirkan kelompok yang berbeda aliran hingga politisasi agama dalam kontestasi politik.
Antropolog dari Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang, Pater Gregor Noenbasu SVD, berpandangan, pemilihan Ende sebagai tempat peringatan menunjukkan Presiden Jokowi menghargai sejarah. Hakikat sejarah adalah inti martabat manusia. Karena itu, kunjungan ini adalah kunjungan sangat bermartabat, di mana sebuah perjumpaan historis yang mengalir dari kedalaman refleksi yang sangat cerdas.
Seusai upacara bendera, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana berjalan kaki menuju Taman Renungan Bung Karno yang berlokasi tepat di samping Lapangan Pancasila Ende.
Taman ini merupakan tempat Bung Karno merenung dan duduk untuk membaca buku di bawah pohon sukun yang memiliki 5 cabang. Di bawah pohon tersebut, Bung Karno menemukan inspirasi dasar negara yang selanjutnya dirumuskan menjadi Pancasila.
Dari Taman Renungan Bung Karno, Presiden Jokowi menuju Rumah Tenun Ende, Kabupaten Ende, untuk menerima penganugerahan gelar tua adat Ende.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Jokowi di Rumah Tenun Ende, Kabupaten Ende, untuk menerima penganugerahan gelar tua adat Ende, Rabu (1/6/2022).
Sebelum menghadiri upacara bendera, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana sempat mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Kabupaten Ende. Presiden Jokowi berkeliling melihat rumah sederhana yang menjadi bagian dari sejarah yang merekam aktivitas keseharian Bung Karno dalam menggali Pancasila.