Berbagi Bingkisan, Politisi Manfaatkan Momen Lebaran Cari Dukungan
Politisi dan partai politik memanfaatkan momen Lebaran untuk mencari dukungan dengan berbagi bingkisan sembako dan uang. Namun, pembagian itu tak akan bertahan lama. Sementara Pemilu 2024 masih lama.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·4 menit baca
Lebaran menjadi momen penting untuk saling memaafkan dan berbagi. Peristiwa besar ini pun dimanfaatkan oleh para politikus untuk menunjukkan kebaikannya kepada masyarakat. Mereka pun berlomba-lomba mengabadikan momen kebaikan tersebut melalui media sosial.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar dalam akun Instagram resminya menampilkan video sejumlah bingkisan sembako dengan kemasan tas kuning yang bergambar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Di samping foto tersebut terdapat ucapan ”Selamat Idul Fitri 1443 H” serta logo Partai Golkar dan nama Airlangga.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F Paulusmenyebutkan, DPP Partai Golkar membagikan 30.000 paket sembako, seperti beras, gula pasir, kecap, sambal, dan biskuit. Bingkisan tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang membutuhkan.
”Pak Airlangga tentunya sangat peduli kepada masyarakat, terutama dalam merayakan hari kemenangan,” kata Lodewijk dalam video yang diunggah pada Minggu (1/5/2022).
Pak Airlangga tentunya sangat peduli kepada masyarakat, terutama dalam merayakan hari kemenangan.
Dalam keterangan tertulis, Lodewijk mengungkapkan, bungkus bingkisan Lebaran tersebut bisa dipakai berulang karena tahan lama dan menggunakan resleting. Bungkus tersebut bisa digunakan sebagai tas mukena atau kantong belanja.
Lodewijk menjelaskan, Partai Golkar membagikan lebih dari 300.000 bingkisan agar masyarakat di seluruh Indonesia bisa merayakan Lebaran dengan gembira. Selain dari Airlangga, bingkisan tersebut berasal dari 85 anggota DPR dan pengurus pleno DPP.
Ia mengaku, pembagian bingkisan sembako sudah menjadi tradisi yang dilakukan Golkar setiap tahun dalam menyambut Idul Fitri. Bingkisan Lebaran akan disalurkan melalui tiga Dewan Pimpinan Daerah di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Lampung. Selain melalui pengurus, bingkisan juga disalurkan kepada 1.200 masyarakat yang telah menjadi binaan Partai Golkar.
Paket sembako atau bingkisan Lebaran juga diberikan oleh 85 anggota DPR dari Partai Golkar yang turun ke daerah asal pemilihannya masing-masing. ”Termasuk saya juga. Coba hitung saja aspek ekonomi dari tradisi ini. Kalau satu anggota memberikan 2.000 bingkisan, coba hitung berapa banyak yang diberikan kepada masyarakat? Tinggal dikalikan saja,” kata Wakil Ketua DPR RI tersebut.
Bingkisan Lebaran itu diharapkan bisa meringankan beban ekonomi masyarakat. Sebab, meskipun ekonomi sudah mulai pulih, Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19 yang menekan sektor kesehatan serta ekonomi.
Termasuk saya juga. Coba hitung saja aspek ekonomi dari tradisi ini. Kalau satu anggota memberikan 2.000 bingkisan, coba hitung berapa banyak yang diberikan kepada masyarakat? Tinggal dikalikan saja.
Berbagi kebaikan
Sementara itu, akun Youtube Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menampilkan tayangan para kadernya dalam berbagi kebaikan kepada masyarakat seperti yang dilakukan Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana dan Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Mewakili Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung, Eva membagikan bingkisan kepada para petugas posko pelayanan mudik Lebaran di Terminal Induk Rajabasa. ”Ini sebagai penghargaan kepada para petugas posko pelayanan agar tetap semangat melayani para pemudik,” ujar Eva dalam keterangan tertulis.
Selain di terminal, Eva juga menyiapkan posko pelayanan di Bundaran Hajimena, Polsek Sukarame, perbatasan Kemiling, Lematang, dan Panjang. Menurut Eva, pemudik bisa memanfaatkan posko tersebut untuk beristirahat. Pihaknya juga menyiapkan petugas kesehatan dan layanan vaksinasi. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 selama beraktivitas.
Di akun yang sama, Bobby menyambangi lokasi kebakaran yang menghanguskan 41 unit rumah warga di Jalan Wahidin Gang Lurah, Kecamatan Medan Area. Selain menyiapkan berbagai kebutuhan korban kebakaran, seperti makanan, minuman, dan selimut, Bobby juga mengirimkan pelbagai makanan khas Lebaran untuk korban yang berada di tenda pengungsian.
Kegiatan berbagi juga dilakukan Partai Demokrat. Melalui akun Instagramnya, Partai Demokrat menampilkan tayangan kegiatan berbagi di beberapa daerah, seperti di Nunukan, Kalimantan Utara; Jepara, Jawa Tengah; Kampar, Riau; Tanjung Jabung Timur, Jambi; Tangerang, Banten; dan Metro, Lampung.
Para kader Partai Demokrat menggelar aksi sosial pembagian bingkisan Lebaran berupa sembako dan uang santunan kepada yatim piatu serta masyarakat yang membutuhkan. ”Kita harus selalu membantu rakyat. Mari kita bangun kepedulian sosial, solidaritas kemanusiaan di bulan suci,” kata Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di akhir tayangan.
Mobilsasi politik
Usaha menarik simpati dan merawat para pemilih menjadi momentum yang digunakan para polikus untuk mendapatkan dukungan serta mencari pemilih baru. Namun, hal tersebut sulit untuk diukur efektivitasnya. Sebab, pemilih mendapatkan bingkisan dari banyak partai dan kandidat.
Menurut Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes, kegiatan berbagi yang dilakukan oleh partai politik dan politisi merupakan bagian dari mobilisasi politik. Mereka memberikan pesan kepada pemilih bahwa tokoh tersebut berkeinginan untuk menjadi calon presiden atau Dewan.
”Itu dilakukan untuk menarik simpati publik dengan memberikan sejumlah bingkisan. Dan, tanda gambar selamat Idul Fitri itu bagian untuk mobilisasi aktivasi kepada pemilih. Ini seperti recall memori kepada pemilih untuk orang mengingat lagi tokoh tersebut,” ujar Arya.
Ia menuturkan, usaha menarik simpati dan merawat para pemilih menjadi momentum yang digunakan para politikus untuk mendapatkan dukungan serta mencari pemilih baru. Namun, hal tersebut sulit untuk diukur efektivitasnya. Sebab, pemilih mendapatkan bingkisan dari banyak partai dan kandidat. Aktivitas itu hanya jangka pendek, sedangkan Pemilu 2024 masih lama. Ada kemungkinkan orang tidak akan mengingat para politikus tersebut.