Presiden Jokowi Shalat Idul Fitri di Yogyakarta, Wapres Amin di Jakarta
Menjelang Idul Fitri, sebagian warga bertanya-tanya di mana Presiden dan Wapres akan menunaikan shalat Idul Fitri. Ternyata Presiden direncanakan berada di Yogyakarta. Sementara Wapres Amin di Jakarta.
Oleh
NINA SUSILO, MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo akan menunaikan shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di Yogyakarta. Kendati demikian, Presiden Joko Widodo tidak akan menyelenggarakan open house ataupun halalbihalal saat Idul Fitri. Para pejabat juga diimbau agar melakukan hal yang sama.
Presiden Joko Widodo mengatakan akan merayakan Idul Fitri di Yogyakarta bukan di Solo. ”Kalau saya mudik itu ke Solo, tapi saya enggak ke Solo, saya ke Yogya,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan seusai meninjau fasilitas Sirkuit Formula E, Jakarta, Senin (25/4/2022) sore.
Ibadah shalat Idul Fitri 1443 Hijriah juga akan dijalankan di Yogyakarta. Kendati demikian, Presiden belum memastikan berapa hari akan berada di Yogyakarta.
Sementara itu, sebelumnya, menjawab pertanyaan wartawan tentang rencana shalat Idul Fitri, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut bahwa kemungkinan besar tetap menjalankan di Jakarta. Namun keputusan terkait lokasi shalat Id ini, menurut Wapres Amin, bisa saja berubah.
”Kita lihat nanti apakah sudah (normal),” kata Wapres Amin seusai meresmikan Pembukaan Fasilitas Riset Pangan sebagai Laboratorium Rujukan Riset Halal Indonesia di Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional, di Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat (22/4/2021).
Wapres menegaskan bahwa pemerintah telah memperbolehkan penyelenggaraan shalat Idul Fitri di masjid ataupun di lokasi lain, tetapi protokol kesehatan tetap harus diterapkan dengan baik. ”Lalu jarak mungkin sekarang sudah mulai dilonggarkan. Shalat Id bahkan shalat Taraweh mulai di mana-mana, nah tapi jangan lupa prokes, maskernya terutama,” ucapnya.
Tidak halalbihalal
Presiden juga mengingatkan para pejabat agar tidak menyelenggarakan halalbihalal. Presiden Joko Widodo juga tidak akan menyelenggarakan open house ataupun halalbihalal. ”Halalbihalal terutama menyangkut kerumunan sebaiknya tidak, utamanya untuk para pejabat,” tuturnya.
Saat ini, menurut Presiden, angka kasus harian Covid-19 Indonesia memang sudah sangat rendah. Jumlah kasus aktif juga sudah di bawah 20.000. Oleh karena itu, pemerintah memperbolehkan masyarakat kembali mudik ke kampung halaman di hari raya Idul Fitri.
Kendati demikian, Presiden mengingatkan, kehati-hatian tetap diperlukan. Indonesia juga tidak akan langsung menetapkan transisi dari pandemi ke endemi. Justru masa transisi akan dilakukan secara hati-hati dan bertahap.
”Saya tidak ingin seperti negara lain langsung buka masker. Masih ada masa transisi kira-kira enam bulan, baru nanti kalau di luar ruangan bisa buka masker tapi di dalam ruangan tetap pakai masker. Ada tahapan-tahapannya,” tuturnya.
Presiden Jokowi menilai Indonesia tidak perlu tergesa-gesa memasuki endemi. Sebab, pengalaman saat kasus delta menyerang ataupun saat Omicron menyerang sudah menunjukkan betapa beratnya.
Mudik kali ini pun diharapkan tetap tidak menaikkan jumlah kasus baru. Karena itu, pemerintah terus menyerukan agar pemudik mengikuti vaksinasi dosis lengkap serta dosis penguat sebelum berangkat. Selain itu, masyarakat juga diharap terus menjaga imunitas serta tetap menjalankan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker dan mencuci tangan.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito pekan lalu mengingatkan hal tersebut diperlukan untuk melindungi diri sendiri ataupun keluarga.