Masa Depan Industri ”Fashion” Muslim di Mata Wapres Ma’ruf Amin
Selain menjadi tuan rumah di negeri sendiri, pelaku industri mode muslim diharapkan berkiprah di pasar ekspor. Sinergi antarpemangku kepentingan dibutuhkan untuk mengatasi kendala dan membangun peta jalan industri ini.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN KUNCORO MANIK, CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·6 menit baca
BPMI SETWAPRES
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menerima audiensi Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, jajaran Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, asosiasi, dan perancang mode muslim di kediaman Wapres di Jakarta, Selasa (29/3/2022).
Bertempat di kediamannya di Jakarta, Selasa (29/3/2022), Wakil Presiden Ma’ruf Amin menerima audiensi Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, jajaran Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, asosiasi, dan perancang mode muslim. Pengembangan fashion muslim Indonesia dan rencana menggelar Jakarta Muslim Fashion Week 2022 pada Oktober 2022 dibahas di pertemuan tersebut.
Sejumlah pandangan dan masukan disampaikan pada audiensi itu. Vice Executive Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) Riri Rengganis, misalnya, menuturkan bahwa saat ini, dalam skala nasional, pelaku industri kreatif bidang fashion telah mendapat banyak dukungan, baik dari sisi pendidikan maupun industri. Namun, dia menilai masih diperlukan dukungan dalam skala lebih besar agar fashion Indonesia dapat diterima di pasar global.
”Setelah berdiskusi dengan teman-teman, sepertinya yang kita butuhkan tinggal, seperti, adanya tim semacam think tank atau satgas yang bisa ngobrol dengan benar dan berpikir langkah konkretnya apa. Antara lain, sebetulnya, kekurangan yang ada dari industri kreatif yang kita punya (adalah) kita masih kurang mengenai material, mengenai teknologi produksi, mengenai teknologi marketing-nya, dan studi market supaya produk kita bisa disukai masyarakat luar,” kata Riri.
Sementara itu, perwakilan Kadin Indonesia yang juga Wakil Ketua Jakarta Muslim Fashion Week Anne Patricia Sutanto menuturkan, merangkum dari seluruh pemangku kepentingan, hal yang dibutuhkan adalah kehadiran negara. ”Biasanya, mohon maaf, influencer itu tidak penting untuk global brand. Tapi (yang bernilai penting) adalah R and D (penelitian dan pengembangan),” katanya.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menerima audiensi Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, jajaran Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, asosiasi, dan perancang mode muslim, Selasa (29/3/2022).
Biaya penelitian dan pengembangan, mengutip yang disampaikan Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia Jemmy Kartiwa, memerlukan sedikitnya 10 persen dari biaya. ”(Namun) Saat ini industri kita hanya mampu maksimum 0,5 persen, sangat minim dibandingkan kebutuhan. Jadi, bukannya kita tidak mau menolong akademisi atau designer, masalahnya the cost is too much for us at this moment,” ujar Anne.
Jadi, jika di pemerintah ada satgas atau think tank untuk penelitian dan pengembangan, pihaknya menyambut dan akan bersatu di dalamnya. Wapres Amin pun diharapkan mendorong Jakarta Muslim Fashion Week agar disandingkan saat kegiatan G20. ”Saya tahu, Pak Mendag yang bertanggung jawab, (tapi) saya (juga) minta dukungan dari Pak Wapres, terutama produk-produk dari tim fashion, tim food and beverage, tim kosmetika, kami mohon bisa disandingkan pada saat G20 event di bulan November,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Anne juga berterima kasih karena ditunjuk sebagai wakil ketua Jakarta Muslim Fashion Week. ”Waktu saya ditunjuk jadi wakil, saya bingung. Nyuwun sewu (Jawa: mohon maaf), Pak (Wapres). Saya ini Katolik. Tapi saya merasa seneng ditunjuk menjadi (wakil) Jakarta Muslim Fashion Week. (Hal ini) Karena saya merasa bahwa Bhinneka Tunggal Ika hadir di Indonesia, dan direstui oleh Pemerintah Indonesia,” katanya.
Ekonomi inklusif
Saat memberikan keterangan seusai audiensi, Wapres Amin pun menyinggung soal keunikan dalam industri fashion muslim.
BPMI SETWAPRES
Wakil Presiden Ma’ruf Amin bersama Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memberi keterangan kepada wartawan, Selasa (29/3/2022).
”Uniknya, pelakunya, bahkan wakil ketua (Jakarta Muslim Fashion Week 2022) itu bukan hanya dari Islam, melainkan juga Katolik. Kita memang ingin mengembangkan (mode muslim) ini sebagai suatu pengembangan dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia. Ada nilai bisnisnya, ada nilai ekonominya. Dan ekonomi syariah itu harus inklusif, sebagai satu sistem yang utuh semua, bukan hanya untuk orang Islam, tetapi untuk rahmatan lil alamin,” paparnya.
Menurut Wapres Amin, hal ini merupakan awal babak baru pengembangan fashion muslim agar menjadi yang terdepan di dunia. Terkait hal tersebut, Kemendag bersama Kadin Indonesia diminta mengoordinasikan dan merangkul semua unsur untuk membangun ekosistem fashion muslim Indonesia. Hal ini termasuk penyusunan peta jalan ke depan secara berkelanjutan berikut kendala-kendala dari hulu hingga hilir.
Mendag Lutfi menuturkan, dirinya mendapat arahan dari Wapres Amin terkait upaya menjadikan Indonesia, yang mempunyai 270 juta rakyat dan 90 persennya beragama Islam, dapat menjadi kiblat fashion muslim dunia.
”Meskipun sekarang Indonesia pasarnya nomor lima di dunia dengan 16 miliar dollar AS, ekspornya hanya 400 juta dollar AS. Di masa akan datang, kita mau ini berubah, kita mau supaya kiblat fashion (muslim) itu ke Jakarta dan Indonesia menjadi salah satu negara utama untuk menjual fashion Islam dunia tersebut,” katanya.
ARSIP PRIBADI
Bertempat di kediaman Wakil Presiden RI Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa (29/3/2022) petang, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menerima audiensi Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, jajaran Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, asosiasi, dan perancang mode muslim.
Terkait harapan dunia industri terhadap dukungan di sisi penelitian dan pengembangan, Mendag Lutfi menuturkan pemerintah akan mengumpulkan seluruh pemangku kepentingan. Kemendag akan menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional untuk bersama-sama melihat permasalahan dan kesempatan.
”Saya juga akan mengundang Kementerian Pendidikan untuk bisa bersama-sama melihat, supaya akademisi, terutama sekolah-sekolah tinggi (terkait) fashion itu, bisa lebih profesional melihat peluang-peluang secara komersial. (Hal) Ini mesti kita gabungkan karena kalau hanya berbicara komersial tapi tidak punya topangan riset yang kuat, ini akan timpang,” kata Lutfi.
Menurut Lutfi, tanpa riset tidak akan diperoleh keluaran yang terkini, terbaru, dan terbesar untuk menciptakan dampak bagi terwujudnya Jakarta sebagai kiblat fashion muslim dunia. ”Kita merasa dengan pasar yang sedemikian besar (penduduk) Muslim-nya, kita bisa mempengaruhi selera dunia. Kalau itu berjalan, dalam tiga atau empat tahun, kita ancang-ancang pada tahun 2024 kita harus menggandakan ekspor kita hari ini yang 400 juta dollar AS,” ujarnya.
Lutfi menuturkan, pihaknya juga tengah melihat banyaknya pembajakan desain-desain Indonesia, terutama di pasar daring. Praktik pembajakan ini akan dibereskan agar industri dalam negeri dapat menjadi tuan rumah di negara sendiri.
KOMPAS/AMBROSIUS HARTO
Peragaan busana karya perancang Riri Rengganis dalam Muffest 2021 di Pakuwon Mall, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (9/4/2021). Foto diambil dari tangkapan layar siaran langsung parade busana pada akun Youtube Muslim Fashion Festival.
Jelang Ramadhan
Industri mode muslim pun terus berusaha mengukuhkan diri sebagai tuan rumah di negeri sendiri. Kekuatan besar dari pelaku mode muslim terutama sangat terlihat ketika memasuki bulan Ramadhan. Memasuki bulan Ramadhan seperti saat ini, beragam pergelaran busana, festival, hingga bazar busana muslim mulai ramai digelar, salah satu di antaranya adalah Muslim Fashion Festival (Muffest) 2022 yang akan digelar di The Ritz-Carlton pada 21-23 April mendatang.
Muffest merupakan salah satu kegiatan mode muslim terbesar di Tanah Air yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh IFC secara berkelanjutan sejak 2016. Berbeda dengan penyelenggaraan Muffest pada tahun sebelumnya, Muffest+ 2022 akan mengedepankan kolaborasi tiga sektor industri halal, yaitu fashion muslim, kuliner, dan pariwisata. Hal ini demi memperluas jaringan di dalam dan luar negeri dalam mempercepat geliat kebangkitan industri fashion muslim Indonesia.
Melalui konsep kolaborasi terbaru ini, Muffest+ 2022 dirancang menjadi salah satu jendela dunia untuk melihat kemajuan industri gaya hidup halal di Indonesia. Muffest+ 2022 direncanakan akan menggandeng 275 peserta pameran dan menargetkan 30.000 lebih pengunjung.
Pada Ramadhan tahun lalu, Muffest digelar di Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya. Muffest 2021 di mal Kota Kasablanka, Jakarta, pada 18-28 Maret 2021 diikuti 100 label dan mendatangkan 51.000 pengunjung dengan nilai transaksi Rp 6,5 miliar. Muffest Yogyakarta pada 31 Maret-11 April 2021 yang diikuti 44 peserta juga mampu menarik 23.000 pengunjung dengan nilai transaksi Rp 2,5 miliar. Muffest di Surabaya pada 1-11 April 2021 yang diikuti 61 peserta menarik 25.000 pengunjung dengan nilai transaksi Rp 2,3 miliar.
Vice Executive Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) Riri Rengganis bekerja di bengkel kerjanya di Bandung, Jawa Barat, yang memproduksi aneka busana, termasuk mode muslim.
Bagi pelaku industri mode muslim, Ramadhan memang selalu menjadi sumber omzet terbesar sepanjang tahun. Omzet di Ramadhan tahun ini diperkirakan bisa terdongkrak hingga 4-5 kali lipat dibanding bulan biasa. Saat ini, desainer Riri Rengganis yang mengusung label Rengganis dan Indische yang berpusat di Bandung menyebut bahwa para desainer mode muslim telah bangkit dari omzet yang sempat anjlok hingga 80 persen di awal masa pandemi Covid-19 hingga telah menyamai omzet sebelum pandemi.
”Banyak brand yang jago di jualan online. Yang (desainer) muda-muda itu segera bangkit, yang berat itu yang senior, banyak yang belum paham penjualan digital,” tambah Riri.
Seiring pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat, pasar mode muslim diyakini akan semakin bergeliat. Apalagi, pandemi Covid-19 juga memberi bekal berharga berupa kepiawaian untuk berdagang secara daring. Resiliensi dan hikmah yang dipetik selama pandemi kiranya menjadi modal penting bagi industri mode muslim Indonesia untuk berjaya di pasar dalam negeri dan menjadi kampiun di kancah dunia.