Berkat ”Overhaul” Mandiri, PT PAL Kuasai 65 Persen Pembuatan Kapal Selam Baru
PT PAL kini menguasai 65 persen teknologi pembuatan kapal selam berkat harus memperbaiki KRI Cakra-401 secara mandiri. Perbaikan yang dilaksanakan mencakup proses penggantian baru dan perbaikan secara menyeluruh.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — KRI Cakra-401 telah tuntas menjalani proses perbaikan menyeluruh (overhaul). PT PAL Indonesia menyerahkan kapal selam buatan Jerman itu kepada Kementerian Pertahanan dan kemudian menyerahkannya kepada TNI Angkatan Laut.
”Covid-19 menyebabkan asistensi perbaikan dari DSME (Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering) dan tenaga ahli asing dilakukan secara virtual sehingga memaksa PT PAL untuk melakukan overhaul ini secara mandiri,” kata Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod, Senin (21/2/2021).
Namun, kondisi yang menyulitkan ini malah mendatangkan keuntungan tersendiri bagi PT PAL Indonesia. Pasalnya, dengan kondisi yang terpaksa melakukan overhaul secara mandiri, PT PAL mendapatkan tambahan pengalaman setara 65 persen membangun kapal selam baru.
”Keberhasilan overhaul ini membuat PT PAL kini sudah menguasai 65 persen proses pembangunan kapal selam baru, dari desain sampai penguasaan teknologinya,” kata Kaharuddin.
Dengan kondisi yang terpaksa melakukan overhaulsecara mandiri, PT PAL mendapatkan tambahan pengalaman setara 65 persen membangun kapal selam baru.
Overhaul mencakup proses penggantian baru dan perbaikan secara menyeluruh pada badan tekan atau hull, kemudian sistem mekanik dan elektrik, sensor maupun deteksi serta sistem persenjataan. Pada 11 September 2021 di perairan utara Kota Situbondo, KRI Cakra-401 melaksanakan Sea Acceptance Test (SAT).
Selama proses pelaksanaan SAT, kapal selam buatan Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW) Jerman ini telah menyelesaikan uji penyelaman maksimal dan bermanuver pada kecepatan maksimal di bawah dan atas permukaan. Sejak tanggal 10 Oktober 2021, Kapal Selam KRI Cakra-401 telah melaksanakan Uji penyelaman, sebagai salah satu bagian terpenting dalam uji coba mengembalikan fungsi kapal selam, yang dilaksanakan di perairan Panarukan Situbondo.
Dalam uji coba itu, KRI Cakra-401 dinyatakan mampu mencapai indikator kelaikan operasi. Suksesnya uji penyelaman KRI Cakra-401 ditandai dengan kemampuan pencapaian balingan secara maksimum. Selain itu, KRI Cakra-401 telah melaksanakan uji sistem sensor dan deteksi serta sistem penembakan torpedo.
Kemampuan PT PAL Indonesia melaksanakan overhaul secara mandiri ini diapresiasi Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan, Kementerian Pertahanan, Laksda TNI Bambang Irwanto. Bambang hadir mewakili Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Yusuf Jauhari untuk menerima KRI Cakra-401 di PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur.
Bambang mengatakan, Indonesia harus memiliki kekuatan yang cukup untuk menjaga kedaulatan melindungi segenap tumpah darah dan keutuhan wilayah. Untuk itu, kehadiran KRI Cakra-401 sangat ditunggu untuk melengkapi kebutuhan pertahanan NKRI mengingat luasnya perairan Indonesia yang harus dijaga.
Kehadiran KRI Cakra-401 sangat ditunggu untuk melengkapi kebutuhan pertahanan NKRI mengingat luasnya perairan Indonesia yang harus dijaga.
”Hal ini seiring dengan program pemerintah, mewujudkan Industri Pertahanan Dalam Negeri yang unggul, untuk memajukan Indonesia yang dapat bersaing di kancah industri perkapalan internasional,” kata Bambang yang membacakan kata sambutan.
Pada kesempatan itu, Bambang pun menyampaikan apresiasi kepada PT PAL dan kepada Komandan Satgas Overhaul KRI Cakra-401 dan semua pihak yang terlibat. Bambang menyadari, kondisi pandemi ini menyebabkan berbagai penyesuaian dan kendala yang harus diselesaikan.