Alih Teknologi Kapal Selam Mulai Terlihat Hasilnya
Salah satu uji paling penting pada KRI Cakra-401 adalah uji penyelaman. Dalam rangkaian di perairan Panarukan, Situbondo, Jawa Timur, KRI Cakra-401 berhasil mencapai indikator kelaikan segi kecepatan menyelam.
Oleh
Edna C Pattisina
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kapal selam KRI Cakra-401 berhasil melakukan tes awal penyelaman sebagai bagian dari pemeliharaan total atau overhaul di PT PAL Indonesia. Hal ini menunjukkan alih teknologi yang dilakukan sebelumnya dengan Korea Selatan cukup berhasil.
Utario Esna Putra, Kepala Departemen Hubungan Masyarakat PT PAL Indonesia, Minggu (17/10/2021), mengatakan, tes awal penyelaman atau sea acceptance test dimulai pada 11 September 2021. KRI Cakra-401 berangkat dari dermaga kapal selam PT PAL menuju perairan yang ada di utara Situbondo, Jawa Timur.
Sebelumnya, KRI Cakra-401 telah melalui overhaul yang cukup komprehensif. Beberapa bagian diganti dan dilakukan perbaikan seperti badan tekan/hull, sistem mekanik dan elektrik, sensor dan alat deteksi, serta sistem senjata.
Sebelumnya, KRI Cakra-401 telah melalui overhaul yang cukup komprehensif.
Salah satu uji yang paling penting dilaksanakan pada 10 Oktober 2021 ialah uji penyelaman. Uji ini bagian penting dari upaya mengembalikan fungsi kapal selam. Dalam rangkaian pengujian di perairan Panarukan, Situbondo, ini, KRI Cakra-401 berhasil mencapai indikator kelaikan operasi, terutama dari segi kedalaman dan kecepatan menyelam. Keberhasilan uji penyelaman KRI Cakra-401 juga ditandai dengan kemampuan pencapaian balingan secara maksimum.
Oleh karena itu, secara keseluruhan, uji penyelaman kali ini telah memenuhi indikator performa yang diharapkan.
Utario mengatakan, yang perlu digarisbawahi dengan suksesnya ujian awal KRI Cakra-401 ialah alih teknologi kapal selam mulai terlihat hasilnya. Uji kali ini menguji keberhasilan overhaul yang dilakukan PT PAL yang sebelumnya telah bekerja sama dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering membuat tiga kapal selam Indonesia.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Julius Widjojono menyatakan hal senada. Menurut dia, produksi bersama KRI Alugoro yang merupakan kapal selam ketiga yang diproduksi PT PAL dan Korea Selatan menghasilkan penguasaan maintenance repair and overhaul (MRO).
Kapal selam buatan Howaldtswerke-Deutsche Werft, Jerman, ini dalam proses pelaksanaan sea acceptance test telah menyelesaikan uji penyelaman maksimal dan bermanuver pada kecepatan maksimal pada bawah dan atas permukaan. ”Ini baru tes awal,” kata Utario.
Selanjutnya KRI Cakra-401 dalam rangkaian kegiatan sea acceptance test akan melaksanakan kegiatan uji terhadap sistem sensor dan deteksi serta sistem penembakan torpedo.
Uji tersebut selain dilaksanakan PT PAL juga didampingi satuan petugas dari Kementerian Pertahanan serta tim uji kelaikan dari Angkatan Laut. Selain itu, unsur pendukung lain dalam proses uji penyelaman kali ini salah satunya turut serta hadir KRI Raden Eddy Martadinata (REM)-331 dan KRI I Gusti Ngurah Rai (GNR)-332.
Selanjutnya KRI Cakra-401 dalam rangkaian kegiatan sea acceptance test akan melaksanakan kegiatan uji terhadap sistem sensor dan deteksi serta sistem penembakan torpedo. KRI Cakra saat ini telah kembali ke PT PAL. ”Overhaul ini diharapkan membuat KRI Cakra pada umur yang sudah tidak lagi muda tetap siap melaksanakan tugas operasi,” kata Utario.
September 2021, Chief Operating Officer PT PAL Indonesia Iqbal Fikri mengatakan, proses overhaul dilaksanakan walaupun terkendala pandemi Covid-19. Kondisi pandemi membuat ada kendala dalam hal logistik dan mobilitas sumber daya manusia.