Jalan Pagi Wapres Amin Berbuah Ikan dan Olahan Hasil Laut
Wakil Presiden Ma’ruf Amin bersama Nyonya Wury berolahraga jalan pagi di Pulau Cangkir, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (23/1/2022). Olahraga rutin ini berakhir dengan buah tangan untuk keluarga.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
Olahraga jalan kaki sejauh 3 kilometer rutin dilakukan Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk menjaga kesehatan. Namun kali ini, setelah jalan pagi, Wapres Amin membawa pulang banyak ikan dan makanan olahan hasil laut.
Minggu (23/1/2022), jalan pagi dilakukan di Pulau Cangkir, Kabupaten Tangerang yang berjarak sekitar sebelas 11 dari Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Kabupaten Serang, Banten. Akhir pekan ini, Wapres Amin dan Nyonya Wury bermalam di kediaman pribadinya di pondok tersebut.
Jalan pagi dimulai pukul 06.00 dari Pos TNI AL di Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang. Di titik awal ini, pemanasan ringan dilakukan. Sembari menikmati udara pantai yang segar dan panorama hutan bakau di sepanjang jalur menuju Pulau Cangkir, Wapres dan Nyonya Wury bersemangat mengayunkan langkah.
Sepanjang jalur menuju Pulau Cangkir, banyak pedagang yang menjajakan dagangannya. Nyonya Wury pun gembira. ”Sudah lama kita enggak ke pasar tradisional, ya,” ujarnya.
Belanja akhirnya dilakukan dalam perjalanan pulang. Tak hanya mampir di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kronjo, Wapres Amin dan Nyonya Wury juga berbelanja di UMKM di jalur wisata ini.
”Ada yang jual kerupuk udang dan nasi bakar. Saat ditanya isinya apa, ternyata isinya ikan, cumi-cumi, jadi Abah dan Ummi (sebutan akrab Wapres Amin dan Nyonya Wury) beli banyak buat perangkat,” tutur Komandan Grup B Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Letnan Kolonel (Mar) Nioko yang mendampingi perjalanan Wapres Amin dan Nyonya Wury.
Selain itu, Wapres Amin dan Nyonya Wury juga sempat membeli ikan-ikan segar yang ditawarkan para pedagang. Bandeng dan kakap merah diborong bersama hasil laut lain, seperti cumi-cumi dan kerang. Begitu pula ikan asin.
Kronjo memang dikenal sebagai penghasil ikan asin. Tak kurang ikan jambal, peda merah, peda putih, teri, dan cumi asin dibawa pulang sebagai oleh-oleh untuk keluarga.
Wapres Amin dan Nyonya Wury pun sekaligus menyapa para nelayan dan pedagang ikan yang sedang beraktivitas. ”Assalamualaikum Bapak/Ibu, bagaimana kabarnya?,” sapa Wapres.
”Waalaikumsalam Pak Kiai, alhamdulillah sehat,” jawab para pedagang dan nelayan bersahutan.
Dalam perjalanan menuju Pulau Cangkir, Wapres Amin juga sempat bertemu dua sahabatnya semasa kecil. Mereka pun saling bersapa dan menanyakan kabar sebelum Wapres dan rombongan melanjutkan olahraga paginya.
Sesampainya di pulau seluas 4,5 hektar dengan bentuk unik seperti cangkir itu, Wapres beserta Nyonya Wury dan perangkat menyempatkan diri berziarah ke makam Pangeran Jaga Lautan yang bernama asli Syekh Waliyuddin, seorang ulama besar yang berasal dari Banten. Wapres Amin menyebut ulama ini sebagai leluhurnya. Penghormatan dan doa pun didaraskan di makam tersebut.
Pulau Cangkir memang dikenal dengan wisata religinya. Di pulau yang dulu merupakan daratan terpisah dari Pulau Jawa tersebut terdapat makam Pangeran Jaga Lautan. Untuk memudahkan peziarah, pada 1995, masyarakat dan pengurus situs ziarah membuat jalur penghubung. Umumnya wisata ziarah ini mulai ramai pada pukul 10.00. Karena itu, kata Nioko, saat Wapres berjalan pagi dan berbelanja, suasana belum ramai. Sejumlah pedagang bahkan masih menyiapkan dagangannya.
Untuk memastikan protokol kesehatan dipatuhi, tim pendahulu membagikan masker kepada para pedagang. ”Kami bawa sekitar lima pak masker,” tambah Nioko.
Supaya Wapres dan Nyonya Wury tetap bisa menyapa para pedagang, semua berjualan seperti biasa. Namun, semua diingatkan untuk tetap menjaga jarak sesuai protokol kesehatan.
Olahraga pagi diakhiri belanja bahan pangan pun mengulas senyum di bibir Wapres Amin dan Nyonya Wury. Perangkat yang mengiringi dan mengawal Wapres Amin dan Nyonya Wury juga bisa menikmati olahan hasil laut Minggu pagi ini.