Di HUT Ke-7 PSI, Presiden Jokowi Nyatakan Gotong Royong Kunci Penanganan Pandemi
Di acara HUT Ke-7 PSI, Presiden Jokowi menyampaikan, Indonesia dapat tangani pandemi Covid-19 berkat gotong royong berbagi pihak. Bagi PSI, pandemi mendorong inovasi, pengembangan aplikasi untuk sekolah kader.
Oleh
Mawar Kusuma Wulan
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hadir dalam peringatan Hari Ulang Tahun Ke-7 Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa kesuksesan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia bukan hanya karena kerja satu orang. Kunci penanganan pandemi terletak pada kerja gotong royong dari semua pihak. Indonesia memiliki budaya gotong royong yang tidak dimiliki oleh negara lain.
”Bukan kerja satu, dua, tiga orang, ini kerja gotong royong, semuanya bekerja. Enggak bisa kerja kalau ada yang mengklaim, ’Wah ini suksesnya Presiden,’ enggak ada, enggak boleh seperti itu. Karena ini saya rasakan semuanya bekerja dan negara lain itu yang enggak punya, gotong-royong itu enggak punya,” ujar Presiden Jokowi di The Ballroom Djakarta Theater Building, Jakarta, Rabu (22/12/2021).
Menurut Presiden Jokowi, kerja keras terus dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari level atas hingga para tenaga kesehatan di puskesmas. Kepala Negara menyebut, Indonesia memiliki ribuan puskesmas yang siap melayani masyarakat di masa pandemi Covid-19. ”Betul-betul mati-matian. Kalau negara lain hanya punya rumah sakit, kita sampai memiliki 10.000 puskesmas di seluruh Tanah Air,” tambah Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga mengungkapkan rasa syukurnya karena sampai saat ini, Indonesia telah menyuntikkan 263 juta dosis vaksin kepada masyarakat. Presiden mengatakan bahwa hal tersebut dapat dicapai berkat kerja keras dari berbagai pihak. Saat ini, vaksinasi dosis pertama telah menjangkau 73 persen rakyat sedangkan vaksinasi dosis ke dua sudah 51 persen.
Vaksinasi bagi anak-anak usia 6-11 tahun yang baru saja dimulai disuntik juga sudah menjangkau 1 juta anak. ”Ini padahal baru berapa hari. Ini enggak mungkin kerja sendirian, semuanya termasuk PSI juga sama tadi kita lihat vaksinasi, semua,” ucapnya.
Presiden Jokowi juga menjelaskan bahwa upaya pemerintah dengan membangun infrastruktur merupakan salah satu fondasi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Presiden mengungkapkan, Indonesia tidak dapat bersaing dengan negara lain tanpa fondasi pembangunan infrastruktur.
Pemerintah bertekad ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan menyiapkan daya saing negara dan membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya. ”Kalau fondasinya tidak ada, hal yang fundamental ini tidak kita bangun, jangan bermimpi ke mana-mana,” kata Presiden Jokowi.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PSI Giring Ganesha Jumaryo juga memuji keberhasilan pembangunan infrastruktur yang dilakukan Presiden Jokowi. Giring menyebut bahwa ekonomi Indonesia semakin kuat dan kemajuan ekonomi itu akan menjadi modal kuat bagi negara untuk terus maju. ”Mengapresiasi kerja keras Pak Jokowi, apalagi pas mengatasi pandemi ini PSI juga sangat mengapresiasi keberhasilan Pak Jokowi memulihkan ekonomi,” tambahnya.
Pembangunan infrastruktur di bidang telekomunikasi dengan penyediaan jaringan internet yang dibangun di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, misalnya, dinilai telah mampu menghubungkan seluruh rakyat. ”Bapak Presiden yang saya muliakan dan saya hormati, tidak ada kebanggaan yang lebih besar daripada melihat bagaimana Indonesia, bagaimana Pak Jokowi, semakin dihormati di panggung-panggung internasional, melihat bagaimana gestur para pemimpin dunia yang respect kepada Presiden kita, Presiden RI, Bapak Joko Widodo,” ungkap Giring.
Bagi PSI, pandemi Covid-19 juga berhasil mendorong banyak inovasi. Giring bahkan menyebut bahwa PSI adalah partai digital karena menjadi partai yang pertama memanfaatkan aplikasi digital untuk sekolah kader.
Presiden Jokowi juga dinilai berhasil dalam merawat dan menjaga Republik Indonesia agar tetap tegak di tengah situasi sulit. PSI percaya Indonesia akan segera bangkit dengan dukungan jutaan tangan anak muda yang mengayun dalam kerja. “Setiap hari berfikir cerdas, kreatif, bersih, dan penuh optimis menatap masa depan,” tambahnya.
Bagi PSI, pandemi Covid-19 juga berhasil mendorong banyak inovasi. Giring bahkan menyebut bahwa PSI adalah partai digital karena menjadi partai yang pertama memanfaatkan aplikasi digital untuk sekolah kader. PSI juga menggunakan aplikasi solidaritas untuk memonitor kerja anggota DPRD dari PSI. Rapat dengan pengurus dan kader di daerah pun dilakukan secara daring sehingga lebih efisien.
“Tujuh tahun kerja untuk rakyat adalah sebuah doa. Tagline dari partai kita. Kita membuktikan selama tujuh tahun ini kita punya banyak inovasi, kita selama tujuh tahun ini punya banyak gebrakan. Semua membuktikan bahwa PSI dalah partai digital,” ucap Giring.
Dalam kesempatan tersebut, Giring juga menambahkan bahwa generasi muda Indonesia yang optimistis akan terancam oleh bahaya laten intoleransi. ”Kemajuan kita akan terancam jika kelak orang yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang mempunyai rekam jejak menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam pilkada,” ujar Giring.
PSI juga menegaskan tak akan berkompromi dengan orang yang menghalalkan segala cara, termasuk dengan memperalat agama dan bergandeng tangan dengan kelompok intoleran. ”Tapi, Pak, bila kelak, amit-amit jabang bayi, skenario buruk terjadi dan kandidat yang punya rekam jejak politisasi agama menang Pilpres, Pak, PSI siap menjadi oposisi sebagaimana yang telah kami buktikan di Jakarta hari ini,” tambahnya.