logo Kompas.id
Politik & Hukum”Seribu Jam” Berujung Surat...
Iklan

”Seribu Jam” Berujung Surat Pengakuan Intelijen Asing

”Saya bekerja untuk Pemerintah Iran karena mencintai negara,” kata Ghassem Saberi Gilchalan saat ditemui akhir November lalu. Namun, ia mengklaim "pekerjaannya" tidak membahayakan Indonesia.

Oleh
TIM KOMPAS
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/tjYIAbizpK8e_UkPYZlKHubker4=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2FCF6A7933-E82B-41EE-AD1E-C05F9B52B97D_1639151101.jpeg
KOMPAS

Ghassem Saberi Gilchalan, warga negara Iran terpidana kasus paspor palsu, saat ditemui di Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Klas IIA Tangerang, Banten, akhir November 2021.

Seorang penegak hukum yang bertugas menggali informasi dari Ghassem Saberi Gilchalan itu berusia sekitar 30 tahun. Kami bertemu di salah satu kafe di Jakarta, awal Desember 2021. Informasi yang harus dia korek dari warga negara Iran itu tidak lagi soal penggunaan paspor palsu, tetapi kaitannya dengan aktivitas Gilchalan yang bisa saja membahayakan keamanan Indonesia.

Sambil menikmati yoghurt kemasan, ia bercerita, tak mudah mendekati Gilchalan. Semula, tidak ada satu pun pertanyaan di luar kasus paspor palsu yang dijawabnya. ”Saya harus pelan-pelan sekali, berusaha mendapatkan kepercayaan dia sampai mau memberikan informasi aktivitasnya,” ujarnya.

Editor:
kompascetak
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000