Setelah disetujui oleh DPR pekan lalu, rencana pelantikan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI akhirnya diputuskan oleh Presiden Joko Widodo. Presiden akan melantiknya, besok.
Oleh
Fransiskus Wisnu Wardhana Dhany/Nina Susilo
·3 menit baca
RANGKASBITUNG, KOMPAS — Presiden Joko Widodo akhirnya memastikan jadwal pelantikan Jenderal (TNI) Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Rencana pelantikan disebutnya akan dilangsungkan pada Rabu (17/11/2021).
”Pelantikan Panglima besok, Hari Rabu,” ujar Presiden Joko Widodo kepada wartawan seusai meresmikan Jalan Tol Serang-Panimbang seksi 1 Serang-Rangkasbitung, Selasa (16/11/2021) pagi.
Pelantikan bisa dilangsungkan setelah seluruh prosedur untuk pencalonan Panglima TNI dilalui. Yang terakhir, usulan Presiden untuk menjadikan Andika sebagai Panglima TNI telah menerima persetujuan dari DPR dalam Rapat Paripurna DPR, pada Senin (8/11/2021). Andika akan menggantikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan purnabakti.
Ditanyakan mengenai kemungkinan perombakan kabinet menyusul pelantikan Andika, Presiden menyatakan, belum ada rencana tersebut.
”Belum, belum ada,” katanya singkat.
Sejumlah pengamat politik sempat berspekulasi pelantikan Andika akan disusul dengan perombakan kabinet. Marsekal Hadi Tjahjanto diperkirakan akan masuk ke dalam kabinet.
Bersamaan dengan itu, kader Partai Amanat Nasional (PAN) juga akan masuk ke kabinet sebagai konsekuensi atas bergabungnya PAN dalam koalisi parpol pendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Setelah dilantik menjadi Panglima TNI besok, sejumlah tugas berat menanti Jenderal Andika Perkasa yang masa jabatannya sebagai Panglima TNI hanya lebih kurang satu tahun sebelum memasuki masa pensiun di akhir 2022.
Berdasarkan survei jajak pendapat Kompas pada 9-11 November 2021, persoalan-persoalan mendasar terkait penguatan kapasitas kemiliteran, baik dari sisi kemampuan teknis, seperti persenjataan, maupun kualitas sumber daya manusia prajurit, masih menjadi yang paling terpenting dan mendesak untuk direformasi.
Selain itu, publik menaruh harapan besar akan kehadiran TNI yang humanis. Separuh lebih responden (65,8 persen) mengharapkan TNI semakin membangun kedekatan dengan masyarakat sipil. Terkait kualitas sumber daya manusia, 4 dari 10 responden berpandangan, peningkatan disiplin dan tanggung jawab prajurit menjadi hal yang paling penting untuk terus diperbaiki.
Hal lain yang turut menjadi sorotan dari sepertiga responden ialah terkait penyelesaian persoalan kesejahteraan prajurit. Permasalahan ini klasik, tetapi hingga kini jaminan kepada prajurit dan keluarga untuk hal mendasar, seperti kesehatan, pendidikan, dan tempat tinggal, dapat terus membaik dan merata manfaatnya.
Satu hal lain yang penting, menurut sejumlah pengamat dan anggota Komisi I DPR, adalah pentingnya Andika menjaga soliditas TNI.
Peneliti Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis, Beni Sukadis, mengatakan, soliditas penting karena tak tertutup kemungkinan ada kekecewaan dari matra TNI lain menyusul dipilihnya Andika sebagai Panglima TNI.
Langkah yang bisa diambil Andika untuk memperkuat soliditas ini di antaranya, dengan membangun komunikasi, mengayomi, dan menciptakan sinergi antarmatra. Selain itu, ia juga bisa mengambil langkah untuk menempatkan perwira tinggi dari TNI AL dan TNI AU di sejumlah jabatan strategis, misalnya Asisten Intelijen Panglima, Asisten Operasi Panglima, dan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI, tetapi harus tetap berbasis sistem merit.
Ketika rombongan Komisi I DPR mengunjungi rumah Andika untuk memverifikasi faktual tempat tinggal dan keluarga Andika sebagai bagian dari rangkaian uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon Panglima TNI, Minggu (7/11/2021), Andika telah menegaskan bahwa soliditas internal TNI merupakan sebuah keharusan.
Di TNI AD, ia mengklaim, telah membangun soliditas antarprajurit. ”Nanti hal yang sama akan coba saya usahakan lakukan di TNI,” ujarnya.