Presiden Jokowi: Indonesia Berkontribusi dalam Vaksinasi Setengah Penduduk Dunia
Indonesia telah menyuntikkan lebih dari 200 juta dosis vaksin kepada masyarakat. Jumlah ini sudah mencapai 40 persen dari sasaran vaksinasi lengkap dan 60 persen suntikan vaksin dosis pertama.
Oleh
Mawar Kusuma Wulan
·6 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menyebut bahwa Indonesia berkontribusi dalam memvaksinasi hampir setengah penduduk dunia. Meski begitu, masyarakat diminta tetap waspada dengan terus menerapkan protokol kesehatan ketat sebagai upaya mencegah penularan varian baru virus Covid-19, AY.4.2, yang sudah dijumpai di Malaysia. Varian baru itu disebut 15 persen lebih ganas daripada varian Delta.
Hingga pekan kemarin, Indonesia telah menyuntikkan lebih dari 200 juta dosis vaksin kepada masyarakat. Jumlah ini sudah mencapai 40 persen dari sasaran vaksinasi lengkap dan 60 persen suntikan vaksin dosis pertama. Presiden menyebut capaian itu merupakan babak baru dalam penanganan pandemi Covid-19.
”Capaian tersebut membawa Indonesia ke dalam lima negara dengan jumlah suntikan vaksinasi tertinggi bersama India, Amerika Serikat, Brasil, dan Jepang, sekaligus berkontribusi dalam memvaksinasi hampir setengah penduduk dunia. Terima kasih atas peran Anda semua,” ujar Presiden Jokowi dalam cuitan di sejumlah akun media sosial, Senin (8/11/2021).
Senin siang, Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas khusus membahas evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Dalam ratas itu, Presiden meminta para menteri untuk mengawasi secara ketat sejumlah daerah yang mulai kembali mengalami kenaikan kasus.
Capaian tersebut membawa Indonesia ke dalam lima negara dengan jumlah suntikan vaksinasi tertinggi bersama India, Amerika Serikat, Brasil, dan Jepang, sekaligus berkontribusi dalam memvaksinasi hampir setengah penduduk dunia. Terima kasih atas peran Anda semua.
”Kenaikan walau masih sedikit dan masih terkontrol atas arahan Bapak Presiden diminta agar segera memperhatikan kabupaten/kota, terutama di lima provinsi di Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, dan Kaltim diminta yang diperhatikan dan kalau ada kenaikan yang lebih cepat itu harus segera ditangani,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam jumpa pers daring seusai ratas.
Tren kenaikan kasus dilaporkan terjadi di 155 kabupaten/kota di Tanah Air. Dari 155 kabupaten/kota tersebut, 43 kabupaten/kota berada di Jawa dan Bali. Ini berarti kenaikan kasus terjadi di 33,6 persen dari total 128 kabupaten/kota di Pulau Jawa dan Bali.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Invetasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut akan segera mengumpulkan kepala daerah di 43 kabupaten/kota tersebut untuk segera mengidentifikasi dan melakukan intervensi demi menahan tren kenaikan penularan. ”Di Jakarta, di Jakarta Utara, Timur, Barat, Selatan itu hampir semua trennya ada naik, jadi saya mohon kita semua hati-hati melihat ini,” ujarnya.
Tren kenaikan kasus ini semakin perlu diwaspadai karena varian baru, yakni AY.4.2, sudah ditemukan di Malaysia. Sebelumnya, varian AY.4.2 ini juga menjadi penyebab kenaikan kasus Covid-19 di Inggris.
Luhut menyebut bahwa varian AY.4.2 ini 15 persen lebih ganas daripada varian Delta yang sekarang. ”Arahan Bapak Presiden, harus hati-hati, harus terus waspada, terutama beliau baru kembali dari Eropa melihat bahwa kenaikan di Eropa tinggi,” ujar Budi.
Hingga kini, varian AY.4.2 belum terdeteksi di Indonesia. Pemerintah telah melakukan genom sequence berkisar 1.500-1.800 tes per bulan. ”Sekarang kami belum lihat, kami tetap jaga perbatasan. Apalagi ini sudah Malaysia, banyak orang Indonesia pulang pergi dari Malaysia baik darat, laut, maupun udara akan kami tingkatkan penjaganya agar kita bisa menahan masuknya,” kata Budi.
Selain itu, pemerintah juga meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Ini penting untuk mencegah terjadinya kembali lonjakan kasus Covid-19.
Cakupan vaksinasi
Sementara itu, jelang persiapan gelaran internasional, seperti penyelenggaraan KTT G-20 di Bali pada 2022 serta persiapan pembelajaran tatap muka, Presiden Jokowi meminta agar kenaikan kasus benar-benar diantisipasi. Kota-kota yang akan menjadi lokasi penyelenggaraan G-20 harus diperhatikan dan dijaga dengan hati-hati.
Menurut Budi, dengan laju vaksinasi seperti sekarang, pemerintah mengestimasikan cakupan pemberian vaksin di akhir tahun bisa mencapai 290-300 juta dosis, terdiri dari 168 juta dosis pertama dan 124 juta dosis lengkap.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan, cakupan vaksinasi pada enam provinsi sudah di atas rata-rata capaian vaksinasi nasional. Keenam provinsi itu adalah Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Utara.
Meski begitu, pemerintah tetap memutuskan kembali memperpanjang PPKM di luar Jawa-Bali untuk periode 9-22 November. Bagi daerah dengan capaian vaksinasi di bawah 50 persen, pemerintah memutuskan untuk menaikkan satu level status PPKM.
Airlangga menyebut ada 156 kabupaten/kota di luar Jawa-Bali yang seharusnya masuk level 2. Namun, karena cakupan vaksinasinya masih di bawah 50 persen, status level PPKM dari 156 kabupaten/kota itu dinaikkan menjadi level 3.
Luhut menambahkan, situasi pandemi Covid-19 masih terus terjaga pada kondisi yang rendah. Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Jawa-Bali terus turun hingga 99 persen dari puncak kasus pada 15 Juli yang lalu. Selain itu, angka reproduksi (Rt) Indonesia dan Jawa-Bali juga masih berada di bawah satu yang mengidentifikasi Covid-19 masih terkendali. Angka reproduksi di Jawa tetap pada angka 0,93, sementara di Bali pada angka 0,97.
”Dalam rapat yang dipimpin Presiden siang ini, beliau menyampaikan bahwa kita harus betul-betul hati-hati, belajar pengalaman negara-negara Eropa yang mengalami lonjakan kasus harian yang cukup besar akibat lalainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan,” ujar Luhut.
Agar kasus Covid-19 tetap terkendali, Luhut menyebut akan terus menurunkan tim untuk melihat pelaksanaan penerapan protokol kesehatan di area publik. Pekan lalu, tim tersebut telah terjun ke lapangan dan masih melihat pelanggaran protokol kesehatan di beberapa lokasi tujuan wisata di Bali dan Bandung.
Pertumbuhan ekonomi
Penurunan cepat kasus Covid-19 dan pembukaan mobilitas yang dilakukan secara bertahap, menurut Luhut, telah berhasil menahan perlambatan ekonomi. Realisasi pertumbuhan ekonomi pada triwulan III sebesar 3,85 persen, lebih tinggi daripada perkiraan awal sebelum penerapan PPKM.
Pemerintah memperkirakan pemulihan ekonomi baru sepenuhnya terlihat pada triwulan IV. ”Tingkat pertumbuhan ekonomi dapat lebih tinggi dari 5 persen pada triwulan IV nanti. Momentum pertumbuhan ekonomi yang sudah cukup baik mestinya terus harus kita jaga,” kata Luhut.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, kenaikan kasus akibat libur Natal dan Tahun Baru sempat menyebabkan tingkat keyakinan konsumen menurun dan pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2021 tertahan. ”Kehati-hatian menghadapi Natal dan Tahun Baru dan pemulihan ekonomi yang lebih cepat ini perlu kita perhatikan,” katanya.
Terkait pemulihan ekonomi nasional, Airlangga menyebut bahwa sampai dengan 5 November 2021, realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 sudah mencapai 61,3 persen dari pagu Rp 744,77 triliun atau sudah terealisasi Rp 456,35 triliun. Realisasi program PEN untuk anggaran kesehatan mencapai Rp 126,65 triliun atau 58,9 persen dari pagu Rp 214,96 triliun.
Untuk realisasi perlindungan sosial mencapai Rp 132,49 triliun, setara dengan 72,4 persen dari pagu Rp 186,64 triliun. Realisasi program prioritas, telah digunakan Rp 72,59 triliun atau 61,6 persen dari pagu Rp 117,94 triliun. Insentif usaha sudah digunakan Rp 61,17 triliun atau 97,4 persen dari pagu Rp 62,83 triliun. Untuk program dukungan UMKM dan korporasi sudah digunakan Rp 63,45 triliun atau 39,1 persen dari pagu Rp 162,40 triliun.
Dari segi perekonomian, Airlangga melihat terjadi resiliensi perekonomian. Hal ini terutama dilihat dari segi cadangan devisa, neraca perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dan nilai tukar yang relatif stabil. Level utang luar negeri saat ini sekitar 425,5 miliar dollar AS dan inflasi tetap terjaga di 1,6 persen sampai 1,97 persen. ”Pemerintah tetap optimistis bahwa pertumbuhan full year bisa dicapai di angka 3,7 persen sampai dengan 4 persen,” ujarnya.