Menjelang peringatan HUT ke-76 RI, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Wiranto berpesan agar peringatan kemerdekaan tahun ini jadi momentum untuk mengukuhkan persatuan melawan musuh bersama, yakni Covid-19.
Oleh
Mawar Kusuma Wulan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menjelang peringatan kemerdekaan ke-76 Indonesia, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres Wiranto menyampaikan pesan kebangsaan. Wiranto menegaskan bahwa perbedaan di Indonesia merupakan hal yang kodrati dan bukan untuk dipertentangkan.
Pesan Hari Kemerdekaan Ke-76 Republik Indonesia (RI) ini disampaikan melalui rekaman video. ”Perbedaan adalah kodrati, abadi, dan akan selalu ada, namun bukan untuk dipertentangkan, akan tetapi kita persatukan,” ujar Wiranto dalam rekaman video yang diterima Kompas, Minggu (15/8/2021).
Wiranto juga menyebut bahwa perjuangan bangsa Indonesia masih akan terus berlanjut. ”Perjuangan bangsa Indonesia tidak hanya terjadi di masa lalu, tapi akan terjadi dan kita hadapi di masa kini, masa yang akan datang dan selamanya,” ungkap Wiranto yang pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ini.
Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia sekaligus menjadi momentum kebangkitan untuk rakyat Indonesia. Apalagi, saat ini, bangsa Indonesia bahkan masyarakat dunia sedang dilanda pandemi Covid-19 yang merupakan musuh bersama.
”Bangsa Indonesia akan terus menghadapi tantangan yang silih berganti, 17 Agustus 2021 adalah saat yang tepat untuk kita bangsa Indonesia bersatu padu meminggirkan perbedaan, bersama-sama untuk menghadapi, melawan, dan mengalahkan musuh bersama, Covid-19,” tambahnya.
Ia juga berpesan agar rakyat Indonesia selalu mengingat dan menerapkan pesan-pesan generasi pendahulu. Pesan itu, antara lain, berupa pepatah, yakni ”bersatu kita teguh bercerai kita runtuh”.
”Dirgahayu bangsa Indonesia, yang berulang tahun ke-76. Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh, bersatulah bangsaku, jayalah negeriku Indonesia,” ucapnya.
Persiapan peringatan kemerdekaan
Sementara itu, persiapan memperingati hari kemerdekaan semakin terasa di Istana Kepresidenan. Salah satunya terlihat dari geladi kotor upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar pada Sabtu (14/8/2021, di halaman Istana Merdeka, Jakarta.
Dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, peserta geladi kotor menerapkan protokol kesehatan ketat. Geladi kotor diikuti oleh pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) dan pasukan dari TNI maupun Polri. Geladi dilaksanakan sebagaimana prosesi upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang sesungguhnya.
Geladi dimulai dengan masuknya pasukan berjumlah 40 orang, masing-masing 10 orang dari matra TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Laut, dan Kepolisian Negara RI ke lapangan upacara yang kemudian diikuti oleh perangkat upacara lainnya.
Selanjutnya, Presiden, Ibu Negara, Wakil Presiden, dan istri Wakil Presiden disimulasikan memasuki tempat upacara sebelum dimulainya Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ditandai dengan tembakan dentuman meriam.
Geladi kemudian dilanjutkan dengan simulasi pengibaran Sang Merah Putih menggunakan bendera latihan.
Geladi kotor pada Sabtu merupakan yang kedua kalinya digelar oleh pihak Istana Kepresidenan. Geladi kotor pertama digelar pada Jumat (13/8/2021). Menurut rencana, geladi bersih akan digelar pada Minggu (14/8/2021).
Turut hadir menyaksikan geladi tersebut ialah Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Deputi Bidang Administrasi dan Pengelolaan Istana Sekretariat Presiden Rika Kiswardani, serta Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.