Di sela-sela latihan Garuda Shield-15/2021, komandan perempuan TNI AD, Letda Rizky Puspita berjumpa Lettu Monica Smith, komandan perempuan AD AS. Keduanya saling bercerita, dari hal berat sampai ajakan berlibur bersama.
Oleh
Edna C Pattisina
·3 menit baca
Menarik menyimak percakapan Letnan Dua Rizky Puspita dengan Letnan Satu Monica Smith di sela-sela latihan bersama bertajuk ”Garuda Shield-15/2021” antara TNI Angkatan Darat dan Angkatan Darat Amerika Serikat. Obrolan itu direkam Staff Sergeant Thomas Calvert pada 30 Juli lalu di Baturaja, Sumatera Selatan, dan dimuat di laman media sosial, US Army Pacific, 4 Agustus 2021.
Rizky dan Monica sama-sama mengikuti latihan bersama tersebut. Keduanya sama-sama menjadi komandan peleton. Rizky bahkan jadi komandan dengan anak buah seluruhnya prajurit lelaki. Keduanya bercerita bagaimana rasanya menjadi perempuan komandan.
Percakapan dibuka dengan Monica yang menyatakan pendapatnya bahwa menjadi perempuan komandan tidak harus kehilangan diri sebagai perempuan yang feminin. ”Yang penting menjadi otentik. Ini akan membuat anggota lebih respek,” kata Monica.
Sementara menurut Rizky, seorang perempuan komandan harus punya kemampuan dan kredibilitas. Hal ini yang menjadikan anak buah respek kepadanya.
Monica lantas bercerita, sebagai perempuan komandan, ia berusaha membangun respek anak buahnya. Caranya dengan menunjukkan bahwa dirinya adalah komandan yang kompeten.
Adapun Rizky menceritakan kesulitannya sebagai perempuan komandan yang anggotanya semua pria di mana ia harus menjaga kehormatan anggotanya. Hal ini senada dengan cerita Monica yang mengagumi Rizky sebagai perempuan komandan. ”Ada saatnya prajurit di tengah lumpur, kelelahan, dan lapar, bagaimana caranya kita menyemangati mereka,” kata Monica.
Rizky, lulusan Akademi Militer thun 2016, adalah komandan di peleton perhubungan Batalyon Infanteri 330. Ia bertanggung jawab atas komunikasi di batalyonnya. ”Tentara AS sangat terlatih dan peralatannya lengkap. Mereka juga sangat amat ramah. Saya enggak nyangka,” ujar Rizky.
Sementara itu, Monica yang adalah Komandan Peleton 1-21 Infanteri, 2 (Infantery Brigade Combat Team), 25th Infantery Division mengatakan, kedua angkatan darat, AS dan Indonesia dalam Garuda Shield ini, melatih interoperabilitas agar bisa beroperasi bersama dengan mulus. Monica yang rambutnya dikepang rapi ini bercerita, sebelumnya belum pernah bertemu perempuan tentara Indonesia.
”Saya penasaran orangnya seperti apa dan sebelumnya saya tidak mau mengotak-kotakan pikiran saya tentang perempuan tentara Indonesia,” ucap Monica.
Rizky pun menceritakan kariernya di militer. Setelah lulus dari Akademi Militer, ia masuk Korps Perhubungan. Ia ikut pelatihan di Baturaja selama lima bulan dan ikut latihan sebagai penerjun. Adapun Monica bercerita, ia dan pasukannya sering keliling dunia untuk latihan dan kerja sama.
”Oleh karena itu, penting bagi kami untuk membangun hubungan pribadi lepas pribadi dengan tentara negara lain,” kata Monica.
Keduanya lalu saling bertanya tentang hobi jalan-jalan. Keduanya ternyata sama-sama menyukai pantai. Tidak heran, Rizky ingin jalan-jalan ke Hawaii, sedangkan Monica ingin liburan ke Bali. ”Kamu bisa temenin saya ke Bali ?” tanya Monica yang langsung diiyakan Rizky sambil keduanya tertawa.