Kasus di Jawa-Bali Melandai, Presiden Jokowi Minta Semua Pihak Tetap Waspada
Presiden Joko Widodo saat meninjau Rumah Sakit Modular Pertamina di Jakarta berpesan agar disediakan juga ICU khusus anak dan bayi serta ibu. Hal ini bagian dari peningkatan kewaspadaan terhadap pandemi Covid-19.
Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menuturkan bahwa angka-angka menunjukkan kondisi pandemi Covid-19 di Jawa dan Bali mulai sedikit menurun. Meskipun demikian, semua pihak diminta tetap waspada dan berjaga-jaga. Apresiasi pun diberikan kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara dan Pertamina yang telah menyiapkan rumah sakit modular di Tanjung Duren, Jakarta.
Pada Jumat (8/7/2021), Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati meninjau Rumah Sakit Modular Pertamina di Tanjung Duren, Jakarta tersebut. ”Pagi hari ini saya bersama-sama dengan Menteri BUMN dan Dirut Pertamina melihat Rumah Sakit Modular Pertamina di Tanjung Duren, Jakarta,” katanya.
Pada kesempatan tersebut Presiden Jokowi menuturkan, kita patut bersyukur bahwa angka-angka menunjukkan pandemi Covid-19 di Jawa dan Bali mulai sedikit menurun. Presiden menyebutkan, dirinya setiap hari selalu melihat angka-angka tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (bed occupancy rate/BOR), terutama di Jakarta.
”Tadi pagi, kalau mungkin enam minggu atau delapan minggu yang lalu di Wisma Atlet BOR-nya di sekitar 90-an persen, pagi ini tadi saya mendapatkan informasi angkanya sudah berada pada posisi 25 persen BOR-nya,” ujar Presiden Jokowi.
Meskipun demikian, Kepala Negara mengingatkan semua pihak untuk tetap waspada, hati-hati, terus bersiap-siap, dan berjaga-jaga. Terkait hal tersebut, Presiden pun berterima kasih kepada Kementerian BUMN dan Pertamina yang telah menyiapkan Rumah Sakit Modular Pertamina dengan kapasitas 305 tempat tidur yang komplet dengan high care unit (BOR) dan intensive care unit (ICU).
Kita semua harus tetap waspada, hati-hati, terus bersiap-siap, dan berjaga-jaga.
”Lebih bagus lagi, ada juga ICU khusus anak-anak dan bayi, dan ibu-ibu, sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak. Saya sangat mengapresiasi sekali lagi, semoga ini bisa bermanfaat bagi rakyat, bagi masyarakat,” kata Presiden.
Dirut Pertamina Nicke Widyawati menuturkan, dalam waktu 30 hari pihaknya sudah dapat menyelesaikan Rumah Sakit Modular Pertamina di Tanjung Duren. Rumah sakit tersebut khusus untuk penanganan Covid-19 dengan kapasitas 305 tempat tidur.
”Tadi ditinjau langsung oleh Bapak Presiden memang sudah siap dengan seluruh fasilitasnya. Ada beberapa hal yang menjadi kekhususan dari rumah sakit ini karena kita menyadari betul dalam perjalanan satu setengah tahun IHC (Indonesia Healthcare Corporation) melakukan penanganan Covid-19 ini, beberapa hal perlu dilakukan improvement,” kata Nicke.
Pertama, terkait kebutuhan untuk ICH, dari kapasitas 305 tempat tidur di Rumah Sakit Modular Pertamina ini, sebanyak dua pertiganya adalah ICU dengan kelengkapan kegawatdaruratan yang komplet. ”Kedua, kita menyadari kebutuhan untuk penanganan Covid-19 bagi ibu hamil dan anak-anak, untuk bayi. Oleh karena itu, rumah sakit ini juga dilengkapi untuk penanganan ibu dan anak, ada juga ruang bersalin, dan juga ICU untuk anak,” ujar Nicke.
Kualitas layanan
Nicke menuturkan, Rumah Sakit Modular Pertamina ini didesain dengan sistem ventilasi bagus dan area terbuka untuk mendapatkan matahari yang cukup. Dengan demikian, pasien dan tenaga kesehatan tidak merasa terkungkung dalam satu ruangan. ”(Hal) ini sangat penting untuk bisa meningkatkan imunitas dari pasien itu sendiri. Dan juga ada fasilitas untuk cuci darah,” katanya.
Di rumah sakit tersebut pun ada ruang rekreasi. ”Kita sama-sama menyadari bahwa penyembuhan dari pasien Covid-19 sangat terpengaruh dari psikologisnya. Jadi, di ruang rekreasi, pasien-pasien Covid-19 yang sedang dalam tahap recovery bisa melakukan kegiatan, apakah olahraga ringan ataupun entertainment, atau sekadar berjemur, karena ini dilengkapi seluruhnya dengan kaca terbuka dan keluarga bisa menyapa dari luar sehingga menimbulkan harapan (pasien), oh, saya sebentar lagi akan dijemput, saya sebentar lagi pulang. Nah, ini juga penting untuk meningkatkan imunitas,” tutur Nicke.
Nicke menyebutkan, dengan selesainya pembangunan Rumah Sakit Modular Pertamina ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan untuk masyarakat yang terkena Covid-19. ”Tentu saja ini dengan fasilitas yang ada dan dengan tenaga kesehatan berpengalaman dari IHC Group. Kita berharap pandemi Covid-19 segera bisa kita kalahkan sehingga kita bisa kembali beraktivitas secara normal,” katanya.
Kita berharap pandemi Covid-19 ini segera bisa kita kalahkan sehingga kita bisa kembali beraktivitas secara normal.
Direktur Utama Pertamedika IHC Fathema Djan Rachmat menuturkan, Rumah Sakit Modular Pertamina ini sudah siap dioperasikan pada Jumat sore. ”Nanti sore kita sudah mulai menerima pasien secara bertahap dengan jumlah perawat dan dokter yang akan terlibat di dalam operasional sekitar 800 orang,” katanya.
Pada kesempatan tersebut Nicke juga melepas dua mobil. Mobil pertama adalah mobil vaksin yang diperuntukkan bagi Sumatera yang saat ini mengalami peningkatan penyebaran Covid-19 cukup tinggi. Mobil tersebut dapat digunakan untuk vaksinasi keliling dengan sistem semacam dari pintu ke pintu.
”(Mobil) yang kedua adalah mobil untuk PCR, jadi mobile laboratory, untuk testing. (Hal ini) karena kunci utama adalah testing. Ini juga sama, akan kami berangkatkan ke Sumatera. Jadi, ada mobil PCR dan juga mobil vaksin. Ini ada 12 sebetulnya yang kami siapkan. Yang pertama ini akan kami kirimkan untuk membantu penanganan Covid-19 di Sumatera,” kata Nicke.