Atasi Pandemi, Kolaborasi untuk Mempercepat Vaksinasi Diperlukan
Pasokan vaksin Covid-19, baik untuk vaksinasi massal gratis pemerintah maupun vaksinasi gotong royong, terus berdatangan. Target 2 juta suntikan per hari diharapkan terpenuhi, sehingga kekebalan komunal cepat terbentuk.
Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kolaborasi semua pihak, termasuk dalam pelaksanaan vaksinasi, dibutuhkan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Kamar Dagang dan Industri Indonesia mengambil peran dalam program vaksinasi tersebut melalui skema vaksinasi gotong royong dan mendukung Kimia Farma untuk dapat melaksanakan vaksinasi bagi pekerja.
Indonesia pada Senin (19/7/2021) kembali menerima kedatangan vaksin Covid-19 sejumlah 1.184.000 dosis atau setara 592.000 vial. Vaksin Covid-19 produksi Sinopharm yang tiba dengan pesawat Garuda Indonesia ini adalah tahap kelima rangkaian kedatangan vaksin Sinopharm untuk vaksin gotong royong.
”Saat ini sudah tiba 5,5 juta dosis vaksin Sinopharm. Ini adalah bagian dari kontrak pasokan vaksin antara Kimia Farma dan Sinopharm sebesar 15 juta dosis vaksin untuk kebutuhan vaksinasi gotong royong,” kata Direktur Utama PT Kimia Farma (Persero) Tbk Verdi Budidarmo saat menyampaikan keterangan terkait kedatangan vaksin Covid-19 tahap 28 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (19/7/2021).
Verdi menuturkan, kedatangan vaksin ini juga merupakan bagian dari target pengamanan dan penyuntikan 20 juta dosis lewat opsi vaksin gotong royong tahun 2021. Vaksinasi gotong royong adalah pilihan atau opsi tambahan mengakses vaksin bagi korporasi, baik itu karyawan, keluarga, maupun yang terkait. Hal ini untuk mendukung tercapainya target vaksinasi nasional sebanyak 2 juta dosis per hari, tercapainya kekebalan komunal, serta membantu WNA (warga negara asing) yang bertugas atau tinggal di Indonesia agar mereka terlindungi.
”Ada semangat kolaborasi, gotong royong, di sini. Apalagi, ini juga untuk meringankan beban pendanaan Pemerintah Indonesia. Pendanaannya mandiri dari Kimia Farma sebagai anggota Holding BUMN Farmasi, tanpa menggunakan APBN, baik untuk pembelian vaksin maupun pengiriman dan pelaksanaan vaksinasinya,” ujar Verdi.
Ada semangat kolaborasi, gotong royong, di sini.
Menurut Verdi, kehadiran vaksin Sinopharm ditambah vaksin merek lainnya yang telah tiba dan akan tiba nantinya menjadi bukti bahwa ketersediaan vaksin di Indonesia aman. Oleh karena itu, masyarakat diminta jangan ragu untuk divaksinasi karena vaksin dapat mengurangi risiko sakit berat apabila kita terpapar virus Covid-19 yang terus bermutasi ini.
Selain vaksinasi, lanjut Verdi, hal yang tidak boleh dilupakan adalah disiplin pada protokol kesehatan dengan menjalankan 5M; yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilitas dan interaksi. Selain itu, juga dengan menjaga kesehatan serta mematuhi kebijakan yang telah ditetapkan untuk membantu menurunkan laju penularan.
Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani menuturkan, kedatangan vaksin Sinopharm untuk memenuhi vaksinasi bagi pekerja dan karyawan sebanyak 1,1 juta dosis hari ini membangkitkan harapan dan memastikan bahwa stok vaksin untuk perusahaan sudah aman. ”Jadi, perusahaan yang telah mendaftar dapat segera melakukan vaksinasi,” katanya.
Komitmen
Shinta menuturkan, Kadin tidak tinggal diam dalam masa pandemi yang sulit dan telah merenggut banyak korban. Kadin mengambil peran dalam program vaksinasi melalui skema vaksinasi gotong royong dan mendukung Kimia Farma untuk dapat melaksanakan vaksinasi bagi pekerja. Perusahaan-perusahaan, dalam hal ini, membayar secara mandiri dan memberikan vaksinasi kepada para pekerja maupun keluarga pekerjanya secara gratis.
”Komitmen kami untuk mengambil bagian meringankan beban pemerintah dan masyarakat kami wujudkan dengan meluncurkan Program Kadin Indonesia Perang Melawan Pandemi. (Hal ini) Karena tentunya Indonesia tidak sedang dalam kondisi baik-baik saja. Saat ini kita menghadapi berbagai pertempuran,” katanya.
Selain vaksinasi, lanjut Shinta, mesti disiapkan pula fasilitas-fasilitas isolasi mandiri bagi masyarakat, alat-alat kesehatan, obat-obatan, serta konsumsi untuk masyarakat yang membutuhkan. Pada Minggu 18 Juli 2021, kemarin, Kadin Indonesia bersama Grup GoTo dan Samator juga telah menginisiasi fasilitas kesehatan Rumah Oksigen Gotong Royong yang merupakan bagian dari upaya penanganan Covid-19.
Rumah oksigen ini merupakan fasilitas kesehatan yang dilengkapi dengan peralatan suplai oksigen dan tempat tidur perawatan bagi keluarga terpapar Covid-19. ”Kadin mendukung penuh setiap langkah dan kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19, termasuk PPKM darurat, sebagai wujud gotong royong bersama memerangi pandemi ini,” kata Shinta.
Hal ini adalah ikhtiar Kadin untuk membantu masyarakat dalam menghadapi pandemi. Kadin Indonesia meyakini dengan perjuangan bersama kita semua bisa bangkit dan dapat melewati krisis kesehatan ini. ”Pada kesempatan ini kami juga ingin mengimbau perusahaan-perusahaan yang mampu untuk mengambil opsi vaksinasi gotong royong untuk meringankan beban pemerintah dengan menanggung biaya vaksin untuk para pekerjanya,” ujar Shinta.