Penuhi Kebutuhan Dokter, Pemerintah Persiapkan 3.900 Dokter Magang untuk Segera Praktik
Memenuhi kebutuhan tenaga dokter untuk mengatasi pandemi, para dokter yang baru selesai ”internship” atau magang yang jumlahnya tak kurang dari 3.900 orang dipersiapkan untuk segera praktik.
Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan dokter dan perawat untuk menangani pasien Covid-19. Langkah tersebut diperlukan seiring penambahan rumah sakit dan tempat tidur di tengah peningkatan jumlah pasien Covid-19 belakangan ini.
Pemerintah telah mengidentifikasi ada kebutuhan 16.000-20.000 perawat. Pemerintah juga sudah mempersiapkan dan mengidentifikasi tenaga-tenaga perawat yang sudah lulus sekolah, lulus uji kompetensi, dan masih di tingkat akhir.
Pemerintah juga melihat ada kesenjangan sekitar 3.000 dokter yang mesti dipenuhi dengan penambahan kasus Covid-19 ini. Terkait hal tersebut, dokter-dokter yang akan selesai internship atau magang tahun ini, yakni sekitar 3.900 orang, dipersiapkan untuk segera masuk ke praktik.
”Atas instruksi Bapak Presiden, nanti kami akan bicara dengan Menteri Pendidikan (untuk) bagaimana bisa menggerakkan perawat-perawat ini lebih cepat masuk ke praktik,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers secara daring seusai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo melalui konferensi video, Senin (12/7/2021).
Budi Gunadi menuturkan, pemerintah juga melihat ada kesenjangan sekitar 3.000 dokter yang mesti dipenuhi dengan penambahan kasus Covid-19 ini. Terkait hal tersebut, dokter-dokter yang akan selesai internship atau magang tahun ini, yakni sekitar 3.900 orang, dipersiapkan untuk segera masuk ke praktik.
Terkait kesiapan rumah sakit dan tempat tidur, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan kerja sama Kemenkes dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah berjalan baik. ”Penambahan-penambahan tempat tidur di Jakarta dengan worst case scenario, saya kira berjalan terus. Dan, juga di Bandung, Jawa Barat; di Semarang, (Jawa Tengah); sampai Jawa Timur, dan Bali,” katanya.
Luhut menuturkan, pihaknya juga sudah meminta TNI membuka rumah sakit-rumah sakit lapangan sehingga rumah sakit, khususnya untuk ICU (intensive care unit), akan semakin banyak terpenuhi. Hal ini akan mengurangi kesulitan pasien untuk mendapatkan tempat tidur.
Pada kesempatan tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuturkan, sesuai tugas dan fungsinya, Kementerian PUPR menyiapkan tambahan rumah sakit dan juga tempat isolasi. Salah satunya adalah mengubah Asrama Haji Pondokgede, Jakarta Timur, menjadi rumah sakit penanganan Covid-19.
”Di sana ada lima gedung yang kami ubah dari asrama haji menjadi rumah sakit, (yakni) gedung A, B, C, H, dan gedung D5 untuk menyiapkan sejumlah 774 tempat tidur. Jadi, masing-masing ruangan yang biasanya dipakai empat tempat tidur untuk asrama haji kami jadikan tiga tempat tidur setiap kamar, totalnya 774 tempat tidur,” ujar Basuki.
Gedung A sudah mulai dioperasikan sejak Sabtu, 10 Juli 2021. Menurut laporan Menkes Budi Gunadi Sadikin, saat ini ada 40 pasien yang sudah ditempatkan di sana.
Basuki menuturkan, Rumah Sakit Asrama Haji hanya menerima pasien rujukan dari rumah sakit atau puskesmas. ”(Jadi), Tidak bisa langsung ke sana tanpa rujukan dari puskesmas atau rumah sakit karena ini hanya ringan sampai sedang. Di sana tidak ada ICU, yang ada hanya HCU (high care unit),” katanya.
Kementerian PUPR juga menginstalasi tangki oksigen cair yang diharapkan selesai hari Senin ini.
Gedung B selesai disiapkan Senin ini dan sesuai rencana akan dioperasikan mulai pukul 16.00. Gedung C dan H akan selesai dan siap dioperasikan pada Selasa, 13 Juli 2021. ”Gedung D5, yang agak parah renovasinya, diharapkan akan selesai hari Kamis nanti untuk siap dioperasikan. Semua ini adalah di Asrama Haji, termasuk di gedung D3 dan D4 untuk para nakes (tenaga kesehatan),” ujar Basuki.
Di samping menyiapkan ruangan-ruangan itu, lanjut Basuki, Kementerian PUPR juga menginstalasi tangki oksigen cair yang diharapkan selesai Senin ini. ”(Hal ini) Karena baru tadi malam, pukul 23.00, masuk dari Cilegon sehingga langsung kami install pada hari ini. Mudah-mudahan malam nanti sudah selesai,” katanya.
Sementara itu, di Rumah Susun Pasar Rumput ada tiga menara (tower) yang sudah diperiksa langsung Presiden Joko Widodo. Total ada 5.952 tempat tidur di menara 1, 2, dan 3. Menara 1 sudah siap dioperasikan karena semua sudah siap, termasuk alat kesehatan dan tempat tidurnya. Menara 2 dan 3 sudah siap prasarananya. Pada Senin pagi, tempat tidur dan alat kesehatan masuk ke kedua menara tersebut.
”Kalau memang tower 1 sudah penuh, (tower 2 dan 3) akan dapat kami operasikan. Tower 1 ada 689 ruangan dengan total 2.067 tempat tidur. Ini yang sudah siap dioperasikan. Tower 2 ada 606 unit dengan 1.818 tempat tidur dan tower 3 sebanyak 689 unit, seperti tower 1, dengan 2.067 tempat tidur,” kata Basuki.
Kementerian PUPR juga baru saja mendapat penugasan dari Kemenkes untuk menyiapkan Paviliun Kirana Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) menjadi rumah sakit Covid-19, yaitu di lantai 3, 4, 5, 8, 9, dan 10. Total nantinya ada 390 tempat tidur.
”Ini agak berat karena ini memang rumah sakit yang belum selesai sejak tahun 2011. Masih banyak kekurangan, kami akan selesaikan. Jadwalnya, paling lambat tiga minggu akan dapat kami siapkan, berubah menjadi rumah sakit Covid-19. Siang ini, pukul 14.00, kami bersama Direktur RSCM dan Dirjen Pelayanan Medis Kemenkes bertemu untuk memfinalkan desainnya, karena ini tadinya rumah sakit anak dan akan kami desain menjadi rumah sakit Covid-19,” kata Basuki.
Terkait rumah sakit lapangan di daerah-daerah, Basuki menuturkan, pihaknya akan siap melaksanakan sesuai perintah dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kemenkes.