Pemerintah Siapkan Asrama Haji Pondok Gede, Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19
Asrama Haji Pondok Gede di Jakarta Timur disiapkan sebagai rumah sakit penanganan Covid-19. Persiapan ini untuk mengantisipasi lonjakan penyebaran Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya.
Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah menyiapkan Asrama Haji Pondok Gede di Jakarta Timur sebagai rumah sakit penanganan Covid-19. Upaya ini ditempuh untuk mengantisipasi lonjakan penyebaran Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya.
Presiden Joko Widodo, Senin (5/7/2021) malam, meninjau langsung kesiapan Asrama Haji Pondok Gede tersebut. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendampingi pada peninjauan itu.
Asrama wisma haji di Pondok Gede untuk kita siapkan menjadi rumah sakit bagi penanganan Covid-19. (Presiden Joko Widodo)
”Hari ini saya sengaja bersama Menteri Kesehatan dan Menteri PUPR meninjau persiapan asrama wisma haji di Pondok Gede untuk kita siapkan menjadi rumah sakit bagi penanganan Covid-19. Ini kita siapkan untuk mengantisipasi lonjakan penyebaran Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya,” kata Presiden Jokowi dalam keterangannya yang diunggah akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (6/7/2021).
Kepala Negara menuturkan bahwa pemerintah telah menyiapkan Asrama Haji Pondok Gede tersebut agar nantinya dapat menampung 900 tempat tidur, 50 tempat tidur ICU (intensive care unit), dan 40 tempat tidur HCU (high care unit). Dengan demikian, nantinya orang yang sakit terkena Covid-19 dapat dibawa dan dirawat di Asrama Haji Pondok Gede.
Asrama wisma haji di Pondok Gede kita siapkan menjadi rumah sakit bagi penanganan Covid-19.
Kementerian PUPR telah menyiapkan Asrama Haji Pondok Gede tersebut. ”Dan, tadi saya telah perintahkan agar dalam dua hari ini bisa diselesaikan sehingga nantinya hari Kamis (8/7/2021), kita harapkan sudah bisa dipakai dan dioperasikan,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Seperti diketahui, lanjut Presiden Jokowi, pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah tempat untuk isolasi, yaitu di Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, 2.273 tempat tidur. Selain itu juga di Rumah Susun Pasar Rumput, Jakarta Selatan, dengan kapasitas 3.986 tempat tidur.
”Kita juga telah menambah di Wisma Atlet sebanyak 1.200 tempat tidur lagi dan kita harapkan ini bisa menambah kapasitas jika terjadi lonjakan,” kata Presiden.
Dukungan kemudahan
Sementara itu, di tengah pandemi Covid-19 yang membatasi kegiatan tatap muka, Kementerian PUPR pun telah menyusun sistem informasi terpadu, yakni Sistem Informasi Bantuan Perumahan (Sibaru). Sibaru ini ditujukan mempermudah pemerintah daerah (pemda) dalam mengusulkan bantuan perumahan bagi masyarakatnya.
”Pada masa pandemi Covid-19 ini kami tetap menerima usulan bantuan perumahan dari pemda lewat Sibaru untuk lebih memudahkan dengan memanfaatkan teknologi informasi,” kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid melalui rilis Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Selasa (6/7/2021).
Khalawi menuturkan, Sibaru merupakan inovasi Ditjen Perumahan Kementerian PUPR untuk mengajak pemda lebih bersemangat melaksanakan Program Satu Juta Rumah di seluruh Indonesia pada masa pandemi Covid-19. Hal ini karena rumah layak huni merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi.
”Selain tidak perlu bertatap muka atau mengajukan proposal secara langsung, lewat sistem (Sibaru) tersebut kami ingin koordinasi program perumahan tetap berjalan, memangkas waktu dan pengajuan proposal, serta mendorong pengawasan program perumahan untuk masyarakat di daerah,” kata Khalawi.
Pelaksanaan Program Sejuta Rumah, lanjut Khalawi, merupakan salah satu upaya pemerintah membantu masyarakat memiliki hunian layak huni. Melalui program ini, pemerintah mendorong gerakan bersama antarpemangku kepentingan bidang perumahan untuk meningkatkan jumlah pembangunan rumah di Indonesia. Rumah layak huni pun dinilai mampu meningkatkan kesehatan masyarakat agar bisa terhindar dari paparan virus Covid-19.