Partai Keadilan Sejahtera secara ”tawadu” menokohkan Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al’Jufrie di kepemimpinan nasional. Namun, penokohan ini diklaim tak ada hubungannya dengan Pemilihan Presiden 2024.
Oleh
IQBAL BASYARI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Keadilan Sejahtera mengambil langkah ”tawadu” atau rendah hati secara proporsional dalam menokohkan Ketua Majelis Syura PKS Segaf Al’Jufrie di kepemimpinan nasional. Sebagai tokoh nasional, Salim akan melakukan komunikasi yang lebih terbuka kepada tokoh-tokoh bangsa dari beragam latar belakang.
Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid, di Jakarta, Jumat (2/7/2021), mengatakan, Musyawarah Majelis Syura PKS telah merekomendasikan Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al’Jufrie untuk memberikan keteladanan nyata di hadapan publik. Hal ini dilakukan agar masyarakat tahu bahwa PKS sebagai partai oposisi selalu hadir dan memberikan solusi di tengah rakyat.
Salim Segaf akan lebih sering bersilaturahmi dengan berbagai pihak, seperti kiai, tokoh umat, dan tokoh politik dari beragam latar belakang sebagaimana sudah dilakukan PKS saat ini.
Dalam kehadirannya di publik, kata Hidayat, Salim Segaf akan tampil rendah hati secara proporsional. Hal ini untuk mematahkan anggapan sebagian publik yang menilai PKS cenderung rendah hati sehingga tokoh-tokohnya jarang tampil di publik. ”Sebagai tokoh yang terpelajar dan sangat berpengalaman, saya yakin beliau mampu mengemban tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh partai,” katanya.
Ke depan, lanjut Hidayat, Salim Segaf akan lebih sering bersilaturahmi dengan berbagai pihak, seperti kiai, tokoh umat, dan tokoh politik dari beragam latar belakang sebagaimana sudah dilakukan PKS saat ini. Adapun selama ini, Salim Segaf diakui memang tidak banyak tampil di publik karena kesibukannya sebagai Ketua Majelis Syura PKS yang mengurusi masalah internal partai.
”Tampilnya Salim Segaf bukan terkait dengan Pemilihan Presiden 2024, tetapi bagian dari memunculkan tokoh-tokoh nasional untuk tampil di tengah masyarakat dan memberikan harapan terhadap masa depan bangsa,” ujarnya.
Hidayat menuturkan, Salim Segaf dipilih karena memenuhi berbagai aspek. Dari segi internal, Salim Segaf merupakan pucuk pimpinan PKS selama dua periode. Bahkan pada periode kali ini, Ketua Majelis Syura PKS itu mengubah citra PKS sebagai partai yang moderat atau makin ke tengah. Hal ini dilakukan dengan mengubah simbol partai, mars partai, dan menegaskan visi-misi PKS sebagai partai Islam yang memberikan rahmat bagi seluruh alam.
”Kinerjanya sebagai Ketua Majelis Syura sangat bagus, terbukti bisa menaikkan suara. Bahkan pernah direkomendasikan Ijtima Ulama menjadi calon wakil presiden 2019,” katanya.
Di sisi lain, Salim Segaf juga dinilai sangat layak karena pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi dan Kesultanan Oman pada 2005. Ia juga dianggap sukses menjadi Menteri Sosial karena bisa mengayomi seluruh umat dari berbagai latar belakang dan terhindar dari praktik korupsi.
”Salim Segaf adalah figur yang memenuhi seluruh kriteria dari segi bibit, bebet, dan bobot sehingga kami ingin beliau lebih banyak lagi tampil di kepemimpinan nasional,” ujar Hidayat.
Salim Segaf adalah figur yg memenuhi seluruh kriteria dari segi bibit, bebet, dan bobot.
Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengatakan, selama ini tantangan PKS untuk menokohkan kadernya tampil di kepemimpinan nasional adalah sifat tawadu atau rendah hati. Tidak banyak pengurus dan kader PKS yang muncul ke publik dan cenderung memilih memperkuat konsolidasi internal sehingga tokoh yang dikenal publik tidak banyak.
Padahal, munculnya tokoh-tokoh PKS di publik dalam merespons isu dan memberikan solusi merupakan salah satu cara efektif dalam menokohkan seseorang. Sebab, tokoh tersebut bisa menjadi bahan pembicaraan publik, bahkan menjadi rujukan dalam mengambil keputusan.
”Jika ada isu aktual, perlu sering berkomentar dan memberikan solusi,” ucap Adi yang juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia.