Rombongan Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera yang dipimpin Presiden PKS Ahmad Syaikhu disambut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Pertemuan ini merupakan rangkaian safari politik PKS ke parpol lainnya.
Oleh
IQBAL BASYARI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Keadilan Sejahtera melanjutkan safari politik dengan bertemu jajaran pengurus Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa di Kantor DPP PKB, Rabu (28/4/2021). Dalam pertemuan itu, keduanya belum ingin membicarakan soal pembentukan poros partai Islam.
Rombongan Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera yang dipimpin Presiden PKS Ahmad Syaikhu tiba sekitar pukul 16.30. Mereka disambut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Pertemuan di antara kedua pemimpin parpol itu berlangsung tertutup sekitar 2,5 jam. Pertemuan dengan PKB ini adalah lanjutan dari pertemuan dengan parpol lain, yakni Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Seusai pertemuan, Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid dan Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsy, yang ditanya soal kemungkinan koalisi partai Islam, belum mau menjawab. Jawaban keduanya sama sekali tidak menyinggung soal kemungkinan pembentukan koalisi tersebut.
”Jadi, kami ini ingin mempercepat kebangkitan bangsa untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” jawab Hasanuddin terkait kemungkinan PKB dan PKS berkoalisi membentuk poros partai Islam.
Sebelumnya, wacana pembentukan poros partai Islam mengemuka setelah pertemuan Partai Persatuan Pembangunan dengan PKS, Rabu (14/4/2021). Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra dalam keterangan tertulisnya mendorong kedua parpol menginisiasi koalisi atau kerja sama di antara sesama partai Islam. PBB pun akan turut serta dalam koalisi tersebut.
Senada dengan Hasanuddin, Aboe Bakar pun tak menjawab pertanyaan itu. Ia mengatakan, PKS sama-sama ingin membangun Indonesia yang baik. PKS ingin merawat kebersamaan, egeliter, musyawarah, dan semangat kebangsaan.
Namun, lanjut Aboe Bakar, PKS memiliki sejumlah kesamaan dengan PKB. Keduanya lahir dari rahim umat, sama-sama lahir dari pesantren, dan keduanya menjadikan bapak bangsa yang sama, yakni KH Hasyim Asy’ari.
Hasanuddin menuturkan, pada awalnya ia mengira kedatangan PKS ke PKB ingin menjadi bagian dari koalisi. Namun, ternyata PKS tetap ingin menjadi oposisi dan memberikan kritik-kritik kepada pemerintah.
Meskipun keduanya berbeda posisi, mereka sepakat untuk menghilangkan residu-residu hasil pileg, pilpres, dan pilkada. ”Kita sama-sama tak mau ada umat yang terluka gara-gara politik. Karena PKB dan PKS politiknya rahmatan lil alamin. Agar Indonesia mampu menjadi bangsa yang benar-benar bangkit maju dan sejahtera,” ucapnya.