Presiden Jokowi Apresiasi Peran Aktif Polri Tangani Pandemi
Peran Polri dalam penanganan pandemi Covid-19 mendapat apresiasi. Namun, Polri diingatkan untuk tidak melupakan tugas utama sebagai pengayom masyarakat serta penjaga ketertiban dan keamanan.
Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi dukungan yang diberikan jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia kepada pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Dukungan dan doa restu diharapkan agar pandemi Covid-19 segera dapat diakhiri sehingga ekonomi Indonesia bisa kembali pulih.
”Sekarang (adalah) sebuah situasi dan keadaan yang tidak mudah. Kita harus menangani pandemi sekaligus menangani ekonominya. Dan, setelah dimulai di awal bulan Maret 2020 sampai sekarang, kita semua bekerja keras (pada) pagi, siang, dan malam. Jajaran Polri, TNI, dan pemerintah bersama-sama,” kata Presiden Joko Widodo saat menyapa secara virtual peserta acara peringatan ke-75 Hari Bhayangkara di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/7/2021).
Apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran Polri dalam ikut menangani pandemi Covid-19 juga disampaikan Kepala Negara saat memberikan amanat dalam peringatan Hari Bhayangkara tahun 2021 tersebut. Jajaran Polri diminta terus aktif mendukung pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.
”Saya tahu betul, selain menjalankan tugas-tugas utamanya, jajaran Polri telah bersinergi dengan TNI, dokter dan tenaga kesehatan, kementerian, lembaga, aparat pemda, khususnya dinas kesehatan, serta sukarelawan dan aparat pendukung lainnya dalam menangani pandemi ini,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi pun meminta Polri tidak lengah dalam menjalankan tugas-tugas pokoknya di tengah keseriusan mendukung kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19. Polri diminta jangan lengah sedikit pun dalam menjaga keamanan, ketertiban masyarakat, dan penegakan hukum. Polri diminta jangan pernah lengah dalam memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya.
Seusai upacara, Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyapa secara daring para peserta upacara. Wawancara secara virtual dilakukan Presiden dengan jajaran Kepolisian Resor Mimika, Kepolisian Resor Bangkalan, Kepolisian Daerah Riau, Kepolisian Daerah Jawa Barat, dan senior dari purnawirawan Polri.
Terkait penanganan Covid-19, Kepala Polda Riau Inspektur Jenderal Agung Setya melaporkan bahwa saat kunjungan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu tingkat keterisian tempat tidur (BOR) sebesar 51 persen. ”Saat ini BOR 30 persen dengan angka kesembuhan mencapai 93,4 persen. Sekarang, angka terkonfirmasi positif tinggal 2.874,” katanya.
Kolaborasi
Agung menuturkan, pihaknya bersama forum komunikasi pimpinan daerah merumuskan langkah untuk menurunkan angka terkonfirmasi positif. Golden time atau waktu emas dimanfaatkan dalam upaya tersebut. ”Mereka yang terkonfirmasi positif kami datangi. Kami berikan obat bagi mereka yang bergejala dan vitamin bagi mereka yang OTG (orang tanpa gejala) maupun kami evakuasi ke rumah sakit,” katanya.
Sehubungan dengan vaksinasi, lanjut Agung, pihaknya telah menyiapkan gedung mapolda lama untuk digunakan sebagai pusat pemberian vaksin bagi masyarakat Riau. ”Kemarin, tanggal 26 (Juni), ketika diberikan target 26.000 pemberian vaksin, kami mampu melebihi dengan memberikan vaksin sebanyak 57.000. Tentu, kami akan pertahankan untuk terus bisa memberikan vaksin setiap hari minimal 25.000,” ujarnya.
Menurut Agung, upaya ini akan terus digelorakan dan diselenggarakan bersama program gerai vaksinasi Polda Riau dan jajaran. ”Kami akan bersama-sama dengan unsur pemerintah, unsur TNI, untuk menyelenggarakan vaksinasi di gerai-gerai vaksinasi,” katanya.
Upaya bahu-membahu bersama forkominda untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam menangani pandemi Covid-19 juga dilakukan Polda Jawa Barat. Terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro, salah satu hal yang menjadi perhatian Polda Jawa Barat adalah mobilitas orang dan kerumunan yang tinggi di Bandung Raya dan Bogor Raya.
Pengetatan PPKM mikro, khususnya di tingkat RT dan RW, disiapkan sedemikian rupa. Upaya penyekatan dapat dilakukan dengan penutupan area-area tertentu. Hal ini termasuk penyekatan di beberapa jalur, khususnya di perkotaan.
Sehubungan dengan vaksinasi, dilaporkan bahwa antusiasme masyarakat Jawa Barat untuk menerima vaksin sangat tinggi. Pada 26 Juni 2021, misalnya, dalam sehari dapat diberikan sekitar 212.000 vaksin untuk masyarakat. Secara rata-rata, dalam dua minggu terakhir, pemberian vaksin pada hari biasa sebanyak 80.000-90.000 vaksin.
Sementara itu, Kepala Polres Bangkalan Ajun Komisaris Besar Alith Alarino pada kesempatan tersebut menuturkan, untuk menekan peredaran Covid-19 di Bangkalan, pihaknya melakukan kegiatan sistem PPKM mikro di tingkat desa dan kelurahan. ”Ada 281 posko PPKM di desa dan kelurahan. Namun, kami lebih memfokuskan kepada lima kecamatan, delapan desa, yang menjadi episentrum Covid-19 di Bangkalan,” katanya.
Alith menyebutkan ada tiga kegiatan besar dalam penerapan PPKM mikro di tingkat desa dan kelurahan, yaitu penanganan, pencegahan, dan pembinaan, yang masing-masing diawasi 18 personel. Pihaknya juga didukung oleh perkuatan dari unsur TNI, Polri, dan pemerintah daerah sebanyak 883 personel.
Kegiatan penanganan dalam penerapan PPKM mikro di tingkat desa dan kelurahan tersebut meliputi tracing, testing, dan vaksinasi. ”Kegiatan pencegahan adalah melakukan sosialisasi dan imbauan. Adapun di pembinaan, kami melakukan penyekatan di tingkat desa dan dusun serta kegiatan yustisi,” kata Alith.