Vaksinasi Pelaku Jasa Keuangan Ditargetkan Rampung Agustus 2021
Terbentuknya kekebalan komunal atau ”herd immunity” diyakini menjadi prasyarat untuk mengendalikan, bahkan menghentikan penularan Covid-19. Sasaran vaksinasi Covid-19 pun terus diperluas demi mengejar kekebalan komunal.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah terus memperluas sasaran vaksinasi Covid-19 untuk mengejar terbentuknya kekebalan komunal atau herd immunity. Kali ini, giliran para pelaku sektor jasa keuangan yang menjadi sasaran vaksinasi. Ditargetkan, vaksinasi untuk seluruh pelaku sektor jasa keuangan rampung paling lambat Agustus 2021.
Vaksinasi massal untuk pelaku sektor jasa keuangan salah satunya digelar di Tennis Indoor Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (16/6/2021). Pemberian vaksin untuk pelaku sektor jasa keuangan itu dipantau langsung oleh Presiden Joko Widodo. Hadir pula Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Ketua Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso.
Dalam vaksinasi massal itu setidaknya sekitar 10.000 pekerja di sektor perbankan, pasar modal, dan industri mendapatkan suntikan vaksin AstraZeneca. Dalam sepekan ditargetkan 100.000 pelaku sektor jasa keuangan sudah mendapatkan vaksinasi.
Selain melihat langsung proses pemberian vaksin di Jakarta, Presiden juga memantau pelaksanaan vaksinasi massal kepada pelaku sektor jasa keuangan di daerah lain. Di Jawa Barat, misalnya, dilaporkan vaksinasi massal dilakukan pada pekerja dari 30 bank umum, 30 Bank Perkreditan Rakyat, dan beberapa lembaga pembiayaan.
Mendapatkan laporan yang disampaikan melalui konferensi video tersebut, Presiden Jokowi pun meminta supaya target vaksinasi ditingkatkan. ”Targetnya agar ditingkatkan,” ujar Presiden.
Semua daerah, kata Presiden, diharapkan bisa memperbanyak dan meningkatkan sasaran vaksinasi. Dengan demikian, kekebalan komunal di kalangan pelaku jasa keuangan bisa dicapai segera. ”Pelaku sektor jasa keuangan diharapkan bisa mencapai herd immunity, paling tidak maksimum di bulan Agustus,” tuturnya.
Vaksinasi Covid-19 dipercepat di berbagai wilayah. Pemerintah menargetkan pada Juli 2021, setiap hari terdapat 1 juta warga yang mendapatkan suntikan vaksin.
Untuk mencapai ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menjelaskan, TNI dan Polri akan dilibatkan. Vaksinasi melalui pemerintah daerah dilakukan dengan target 600.000 per hari secara nasional, sedangkan vaksinasi melalui jalur TNI/Polri ditarget 400.000 penyuntikan per hari.
Percepatan ini dilakukan untuk mendorong terbentuknya kekebalan komunitas. Hal ini menjadi salah satu upaya mengendalikan penularan Covid-19, apalagi laju penambahan melonjak kembali pascalibur Lebaran.
Ketersediaan vaksin
Secara terpisah, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengapresiasi langkah pemerintah untuk mendorong percepatan vaksinasi Covid-19. Namun, diingatkan, rencana ini harus didukung ketersediaan vaksin serta pelaksanaan vaksinasi yang lancar dan baik.
”Kebutuhan vaksin bagi seluruh masyarakat Indonesia harus tercukupi baik dengan menggunakan vaksin dari luar negeri maupun vaksin buatan dalam negeri,” katanya.
Sosialisasi dan pendekatan persuasif juga perlu dilakukan secara terus-menerus oleh pemerintah. Dengan demikian, masyarakat bersedia divaksin dan mengikuti program vaksinasi nasional.
Untuk itu, kata Bambang, sosialisasi mengenai manfaat, efikasi, jenis vaksin, dan dampak vaksin kepada masyarakat harus dilakukan secara massif. Tanpa itu, kekhawatiran masyarakat akan menghambat program vaksinasi ini.
Di sisi lain, pemerintah juga diminta mendukung dan mengawasi pelaksanaan vaksinasi gotong royong.