Kedatangan Vaksin Sinopharm Disiapkan untuk Vaksinasi Gotong Royong
Dalam dua hari ini Indonesia mendapatkan hampir satu juta vaksin jenis Sinopharm yang akan digunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong atau vaksinasi mandiri yang berada di luar vaksinasi program pemerintah.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Vaksin Sinopharm yang telah tiba di Indonesia akan disiapkan untuk program Vaksinasi Gotong Royong. Setidaknya total jenis vaksin tersebut yang sudah diterima di Indonesia sebanyak 982.400 dosis.
Juru bicara Kementerian Kesehatan untuk Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi, saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (1/5/2021), mengatakan, pemerintah telah melakukan pendekatan dengan sejumlah pemangku kepentingan di tingkat global untuk mengamankan pasokan vaksin Covid-19 bagi masyarakat di Indonesia. Itu termasuk mengamankan pasokan vaksin untuk program Vaksinasi Gotong Royong atau vaksinasi mandiri.
Jenis vaksin yang digunakan untuk vaksinasi mandiri harus di luar jenis vaksin program pemerintah, yaitu Sinovac, AstraZeneca, Novavax, dan Pfizer.
Sebanyak 982.400 juta dosis vaksin Sinopharm sudah diterima oleh Indonesia. Jumlah itu terdiri dari 482.400 dosis vaksin dari Sinopharm China National Pharmaceutical Group yang tiba di Indonesia pada Jumat (30/4). Kemudian, diterima lagi 500.000 dosis pemberian dari Pemerintah Uni Emirat Arab yang tiba di Indonesia pada Sabtu (1/5).
”Vaksin (Sinopharm) itu untuk Vaksinasi Gotong Royong. Untuk sistem pembagiannya akan dikoordinasi oleh Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) dan PT Bio Farma,” kata Nadia.
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19, jenis vaksin untuk Vaksinasi Gotong Rotong dibedakan dengan jenis vaksin yang digunakan dalam program pemerintah. Setidaknya ada dua jenis vaksin yang rencananya akan digunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong, yakni vaksin Sinopharm dari China dan vaksin Moderna dari AS.
Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir (Kompas.id, 16/3/2021) menyampaikan, Sinopharm telah berkomitmen menyediakan 15 juta dosis vaksin yang akan dikirimkan bertahap sampai akhir kuartal kedua 2021. Jumlah itu belum termasuk 15 juta dosis yang masuk sebagai opsi penyediaan vaksin.
Sementara untuk vaksin Moderna, perusahaan tersebut berkomitmen untuk menyediakan 5,2 juta dosis yang diperkirakan akan dikirimkan mulai awal kuartal ketiga 2021.
Selain menggunakan jenis vaksin yang berbeda dari program vaksinasi nasional, fasilitas kesehatan yang digunakan juga berbeda, yaitu di fasilitas kesehatan swasta. Seluruh pendataan perserta vaksinasi ini akan diintegrasikan dengan data milik pemerintah sehingga tidak terjadi tumpah-tindih data penerima vaksin. Sampai 24 Maret 2021, sebanyak 17.387 perusahaan telah mendaftarkan 8,6 juta karyawannya sebagai perserta program Vaksinasi Gotong Royong.
Kasus penularan di masyarakat telah mengalami peningkatan. Adanya kegiatan yang menyebabkan kerumunan menjadi penyebab penularan yang masif. Mohon untuk masyarakat mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan lebih disiplin.
Dalam siaran pers yang diterbitkan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), 1,5 juta dosis vaksin Sinopharm yang diberikan oleh Pemerintah Uni Emirat Arab tiba di Indonesia pada 1 Mei 2021 melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Tawaran bantuan ini disampaikan Putra Mahkota Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) saat kunjungan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir ke Abu Dhabi pada 21 Agustus 2020.
Presiden Jokowi pun telah menyampaikan apresiasi kepada Putra Mahkota MBZ pada 30 April 2021 melalui sambungan telepon. Lima ratus ribu dosis vaksin yang baru tiba tersebut akan membantu percepatan vaksinasi di Indonesia.
Badan Pengawas Obat dan Makanan sebelumnya juga sudah secara resmi menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization vaksin Covid-19 Sinopharm dari China. Vaksin ini bisa diberikan kepada kelompok usia 18 tahun hingga lansia dalam dua dosis dengan jangka waktu pemberian 21-28 hari.
Adapun total vaksin yang telah diterima Indonesia, baik melalui kerja sama bilateral maupun multilateral, hingga 1 Mei 2021 mencapai 74.465.600 dosis. Jumlah itu terdiri dari bahan baku (bulk) vaksin, termasuk overfill, serta vaksin jadi.
Kementerian Kesehatan per 1 Mei 2021 mencatat, total penduduk yang sudah divaksinasi untuk dosis pertama sebanyak 12,4 juta, meliputi 1,4 juta petugas kesehatan, 8,4 juta petugas publik, dan 2,5 juta lansia. Sementara total penduduk yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap sebanyak 7,6 juta orang yang terdiri dari 1,3 juta petugas kesehatan, 4,7 juta petugas publik, dan 1,5 juta lansia.
Nadia menuturkan, jumlah penduduk yang menerima vaksinasi masih jauh dari target, yakni sebanyak 181,5 juta penduduk. Karena itu, kekebalan komunitas yang diharapkan masih belum terbentuk. Protokol kesehatan pun menjadi kunci utama untuk mencegah penularan Covid-19. Pemberian vaksinasi pun sementara akan diprioritaskan kepada lansia yang rentan mengalami perburukan jika tertular Covid-19.
”Kasus penularan di masyarakat telah mengalami peningkatan. Adanya kegiatan yang menyebabkan kerumunan menjadi penyebab penularan yang masif. Mohon untuk masyarakat mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan lebih disiplin lagi. Jangan lupa memakai masker dengan benar, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan di mana saja,” tuturnya.