Momen Bung Karno menunggang kuda saat peringatan Hari Angkatan Perang yang pertama, 5 Oktober 1946, diabadikan melalui patung, di Kementerian Pertahanan. Ada sejumlah kisah menarik di balik momen tersebut. Apa itu?
Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meresmikan patung Presiden pertama RI Soekarno yang sedang menunggang kuda, di depan gedung utama Kementerian Pertahanan, Minggu (6/6/2021), di Jakarta.
Peresmian tepat pada hari kelahiran yang ke-120 proklamator Indonesia itu diharapkan sekaligus mengingatkan agar nilai yang diperjuangkan Bung Karno terus dilestarikan.
Patung Bung Karno menunggang kuda itu terletak di halaman depan kompleks kantor Kementerian Pertahanan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta. Megawati hadir bersama anaknya, yakni Prananda Prabowo bersama istri. Selain itu, hadir pula Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto.
Sejumlah pejabat negara yang turut hadir di antaranya adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Trenggono, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, serta para wakil kepala staf angkatan.
Dalam sambutannya, Prabowo menuturkan, patung Bung Karno menunggang kuda tersebut terinspirasi saat momentum peringatan Hari Angkatan Perang yang pertama, yaitu pada 5 Oktober 1946, di Yogyakarta. Saat itu, sebagai bagian dari tradisi, para pemimpin tentara meminta kesediaan Bung Karno untuk menjadi inspektur upacara dengan menunggang kuda.
”Kita mengetahui sejarah bahwa pada saat itu Bung Karno jarang naik kuda. Tetapi, karena beliau sadar peran beliau sebagai panglima tertinggi, akhirnya beliau latihan hanya tiga hari dan kemudian bersedia menjadi inspektur upacara di atas kuda,” kata Prabowo.
Prabowo melanjutkan, ”Karena itulah, Kementerian Pertahanan merasa bangga untuk membuat patung di mana panglima tertinggi kita yang pertama di atas kuda.”
Prabowo berharap agar nilai-nilai dan cita-cita yang diperjuangkan Bung Karno dapat diwujudkan generasi penerus bangsa Indonesia. Nilai tersebut adalah berdiri di atas kaki sendiri; Indonesia dihormati oleh seluruh bangsa di dunia; dan rakyat Indonesia meraih kesejahteraan, kemakmuran, dan keadilan.
Menurut Megawati, peresmian itu istimewa karena bertepatan dengan peringatan hari lahir Bung Karno yang ke-120. Momentum tersebut mengingatkan kembali seluruh perjuangan Bung Karno beserta ide, gagasan, cita-cita bagi bangsa dan negara Indonesia.
Beberapa capaian yang diwariskan Bung Karno kepada bangsa dan juga dunia antara lain perannya dalam Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 yang kini diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai sebuah heritage of the world, Gerakan Non-Blok, Conference of the New Emerging Forces, dan Konferensi Anti Pangkalan Militer Asing.
”Peresmian patung Bung Karno tersebut menjadikan seluruh api sejarah perjuangan bangsa bergelora kembali dan bagi kita menjadikan sebuah api semangat yang tak kunjung padam sebagai energi perjuangan untuk membawa bangsa ini semakin berdaulat, semakin maju dalam seluruh aspek kehidupan, tetapi tetap kokoh pada karakter dan budaya bangsa,” ujar Megawati.
Kuda jinak
Ia menuturkan, peristiwa Bung Karno menunggang kuda tersebut sempat membuat Fatmawati, istri dari Bung Karno dan ibu dari Megawati, panik. Sebab, Bung Karno memang tidak mengetahui cara menunggang kuda. Kemudian, sebelum menjadi inspektur upacara, Bung Karno meminta agar dicarikan kuda yang jinak.
”Jadi tidak dapat saya bayangkan mendengar cerita ibu saya, bagaimana seorang panglima tertinggi, kudanya itu jinak. Tentunya seharusnya garang, menurut saya,” kata Megawati.
Sementara itu, Hasto mengatakan, saat berada di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada Februari 2020, Prabowo pernah berjanji akan membangun patung Bung Karno naik kuda. Hal itu disampaikan Prabowo kepada Megawati ketika acara peresmian patung Bung Karno di Akmil Magelang.
”Kita menyambut patung ini akhirnya terealisasi berdiri. Momen ini semakin hikmat dan bermakna karena hari ini merupakan hari lahir Bung Karno,” kata Hasto.