”Di upacara ini, saya mengenakan pakaian adat Melayu berwarna hijau ’tosca’ sebagai refleksi beragamnya suku bangsa di Indonesia. Mari jaga keberagaman sebagai kekuatan dan jati diri bangsa,” ujar Wapres Amin.
Oleh
Mawar Kusuma
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebut bahwa Pancasila hadir untuk menjadi titik temu atau kalimatun sawa. Pancasila menjadi jembatan bagi segala perbedaan, baik itu perbedaan suku bangsa, agama, maupun kepercayaan yang ada di Indonesia. Dengan semangat peringatan Hari Lahir Pancasila, semangat persatuan dan kesatuan bangsa harus terus dijaga.
Hal ini diungkapkan oleh Wapres Amin ketika mengucapkan selamat memperingati Hari Lahir Pancasila lewat akun Twitter pada Selasa (1/6/2021). Sebelumnya, Wapres Amin juga menghadiri upacara peringatan Hari Lahir Pancasila melalui konferensi video dari kediaman resmi Wapres di Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat.
Tahun ini, peringatan Hari Pancasila masih diselenggarakan secara luring dan daring sebagai langkah preventif pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19. ”Hari ini saya menghadiri upacara peringatan Hari Lahir Pancasila melalui konferensi video. Peringatan Hari Pancasila kali ini masih diselenggarakan secara luring dan daring sebagai langkah preventif pemerintah di dalam mencegah penyebaran Covid-19,” ujar Wapres Amin.
Mengenakan pakaian adat Melayu berwarna hijau tosca, Wapres khidmat mengikuti berlangsungnya acara yang diselenggarakan di halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jalan Taman Pejambon Nomor 6, Jakarta Pusat. Upacara dipimpin Presiden Joko Widodo sebagai inspektur upacara.
Hari Lahir Pancasila ditandai dengan pidato Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno yang mengemukakan konsep awal dasar negara dalam sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) 1 Juni 1945. ”Di upacara ini, saya mengenakan pakaian adat Melayu berwarna hijau tosca sebagai refleksi beragamnya suku bangsa di Indonesia. Mari jaga keberagaman sebagai kekuatan dan jati diri bangsa,” tambah Wapres Amin.
Lewat unggahan di akun Twitter pula, Presiden Jokowi menyebut bahwa bangsa Indonesia yang besar ini telah melayari pelbagai zaman dengan berpedoman pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. ”Berpegangan pada nilai-nilai itu pula, dengan persatuan dan gotong royong, kita akan kembali melewati masa-masa sulit ini, dan keluar sebagai pemenangnya,” ucapnya.
Senjata ampuh
Lewat unggahan video di laman Sekretariat Kabinet, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menyebut bahwa Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia merupakan senjata ampuh untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa. Nilai yang terkandung dari kelima sila dalam pancasila disebut sebagai inti dan kesejatian Pancasila.
”Pancasila sebagai ideologi yang hidup di bangsa ini, yang tumbuh dan berkembang dari bangsanya, selalu terbukti menjadi penyelesai berbagai persoalan bangsa Indonesia,” ujarnya menyambut peringatan Hari Lahir Pancasila.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila juga telah diterapkan dalam kehidupan bangsa Indonesia. ”Kita tahu bahwa masyarakat Indonesia telah terbukti, berbagai individu, mereka menerapkan Pancasila dalam kehidupan keseharian. Salah satu makna terpenting dari Pancasila ketika menghadapi Covid-19 adalah gotong royong,” katanya.
Dengan bergotong royong, bangsa Indonesia terbukti mampu menyelesaikan banyak permasalahan, termasuk penanganan pandemi Covid-19. ”Selamat Hari Lahir Pancasila, mari kita menerapkan Pancasila dalam semua lini kehidupan demi kemajuan bangsa dan negara,” ujar Pramono.