Efektivitas Vaksinasi Mulai Terasa, Kasus Positif Covid-19 Alami Penurunan
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan efektivitas vaksinasi mulai terasa. Tak hanya pada penularan tenaga medis, tetapi juga penurunan kasus positif dan keterisian rumah sakit akibat Covid-19.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Efektivitas vaksinasi yang dimulai pada 13 Januari lalu mulai terasa dampaknya pada upaya pengendalian Covid-19. Tak hanya penularan Covid-19 pada tenaga kesehatan, jumlah kasus aktif nasional serta tingkat keterisian ruang isolasi dan ICU juga mengalami penurunan.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono saat menyaksikan kedatangan 16 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (25/3/2021), mengungkapkan, sudah 6 juta penduduk yang menerima vaksin Covid-19. Sebanyak 3 juta penduduk di antaranya sudah menerima vaksinasi lengkap atau dua dosis vaksin Covid-19, sedangkan 3 juta lainnya baru menerima satu kali suntikan vaksin.
Meski baru sekitar 2,2 persen dari total penduduk yang menerima vaksin, efektivitas program vaksinasi nasional dalam mengendalikan Covid-19 mulai terasa. Dante menyebut terjadi penurunan angka paparan Covid-19 terhadap tenaga kesehatan. Demikian pula jumlah kasus aktif secara nasional serta tingkat keterisian tempat tidur atau tempat perawatan dan ICU mengalami penurunan.
”Ini membuktikan bahwa vaksin memperoleh manfaat yang besar dan mengurangi risiko terjadinya keparahan akibat Covid-19,” kata Dante.
Meski baru sekitar 2,2 persen dari total penduduk yang menerima vaksin, efektivitas program vaksinasi nasional dalam mengendalikan Covid-19 mulai terasa. Terjadi penurunan angka paparan Covid-19 terhadap tenaga kesehatan. Demikian pula jumlah kasus aktif secara nasional serta tingkat keterisian tempat tidur atau tempat perawatan dan ICU mengalami penurunan.
Berdasarkan data yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19, jumlah kasus aktif di Tanah Air memang terus mengalami penurunan. Hingga Rabu (24/3/2021), misalnya, jumlah kasus aktif nasional sebanyak 123.926 kasus, turun 2.513 kasus dari hari sebelumnya. Penurunan kasus aktif juga relatif signifikan jika dibandingkan kondisi pada Februari yang mencapai lebih dari 175.000 orang.
Penambahan kasus positif harian juga relatif turun sejak vaksinasi tahap kedua dimulai pada pertengahan Februari lalu. Bahkan, tiga pekan terakhir, penambahan kasus baru tak pernah di atas 7.000 kasus per hari.
Karena itulah pemerintah terus berupaya mempercepat sekaligus memperluas jangkauan vaksinasi. Menurut Dante, pemerintah akan membangun pusat-pusat vaksinasi di seluruh pelosok Tanah Air. ”Vaksinasi ini sekarang narasinya bukan program vaksinasi lagi, melainkan gerakan vaksinasi. Dengan gerakan vaksinasi, seluruh elemen masyarakat terlibat di dalamnya untuk berperan serta menyukseskan vaksinasi,” katanya.
Pemerintah pun mengimbau masyarakat untuk tidak ragu saat mendapat undangan untuk divaksinasi. Dante memastikan pemerintah akan memprioritaskan penggunaan vaksin yang benar-benar aman.
Vaksin tahap ketujuh
Selain percepatan vaksinasi, pemerintah juga terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan vaksin Covid-19. Hari Kamis siang, Pemerintah Indonesia kembali menerima 16 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 dari perusahaan farmasi asal China, Sinovac. Dengan masuknya 16 juta dosis bahan baku vaksin itu, secara kumulatif pemerintah memiliki 53,5 juta dosis vaksin.
”Hari ini kita berhasil mendatangkan vaksin Covid-19 tahap ketujuh dari keseluruhan tahap sebesar 16 juta vaksin dalam bentuk bulk. Jadi, secara kumulatif kita sudah punya 53,5 juta vaksin,” ujarnya.
Hari ini kita berhasil mendatangkan vaksin Covid-19 tahap ketujuh dari keseluruhan tahap sebesar 16 juta vaksin dalam bentuk bulk. Jadi, secara kumulatif kita sudah punya 53,5 juta vaksin.
Secara terpisah, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Bambang Soesatyo meminta komitmen pemerintah untuk terus memastikan distribusi vaksin Covid-19 merata hingga ke pelosok-pelosok Tanah Air. Selain itu, pelaksanaan vaksinasi bisa dilakukan secara merata hingga ke daerah-daerah terpencil seperti instruksi Presiden Joko Widodo.
Untuk itu, pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan dukungan untuk mempercepat program vaksinasi di daerah-daerah pelosok dan terpencil. ”Kami meminta pemerintah kabupaten/kota, khususnya di daerah terpencil, turut mendukung program pemerintah pusat terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara massal,” ujar Bambang dalam keterangan tertulis, Kamis (25/3/2021).
Untuk dapat mempercepat pelaksanaan vaksinasi, pemerintah pusat juga diminta terus berupaya memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19. Menurut dia, pemerintah perlu kembali melakukan negosiasi dengan negara-negara produsen vaksin untuk memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri. Selain itu, pemerintah perlu menambah tenaga vaksinator agar target vaksinasi nasional tercapai.