Tinjau Vaksinasi, Presiden Pastikan Distribusi Vaksin Merata
Presiden Joko Widodo berharap vaksinasi Covid-19 dapat dilakukan serentak dan merata hingga daerah-daerah terpencil. Sebab, hanya dengan demikian kekebalan komunal dapat terbentuk.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·3 menit baca
TOBELO, KOMPAS — Presiden Joko Widodo terus memastikan distribusi vaksin Covid-19 lancar dan merata hingga pelosok Tanah Air, termasuk daerah-daerah yang sulit dijangkau. Presiden bahkan turun ke daerah-daerah untuk melihat langsung pelaksanaan vaksinasi massal. Pada Rabu (24/3/2021), Presiden melihat secara langsung vaksinasi massal di Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara. Vaksinasi perdana di kecamatan yang terletak 91 kilometer dari Tobelo, ibu kota Kabupaten Halmahera Utara, itu diikuti 100 peserta.
Presiden menegaskan dirinya melakukan peninjauan untuk memastikan distribusi vaksin Covid-19 benar-benar merata hingga ke pelosok Tanah Air.
Presiden menegaskan, dirinya melakukan peninjauan untuk memastikan distribusi vaksin Covid-19 benar-benar merata hingga ke pelosok Tanah Air.
”Hari ini saya datang ke Kecamatan Kao di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Kenapa saya datang ke kecamatan ini? Saya ingin memastikan distribusi vaksin merata sampai ke pelosok, sampai ke daerah yang sulit jangkauannya. Dan ini (di Kecamatan Kao) sudah dimulai hari ini,” ujarnya seusai melihat langsung vaksinasi massal.
Kecamatan Kao memiliki jumlah penduduk sekitar 9.400 jiwa. Hari Rabu ini, vaksinasi tahap II yang ditujukan bagi pelayan dan pekerja publik, termasuk petani dan pedagang pasar, serta penduduk lanjut usia (lansia) dimulai. Menurut rencana, setiap hari akan ada 100 penduduk yang mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Presiden berharap, vaksinasi dilakukan secara serentak dan massal hingga ke daerah-daerah terpencil. Sebab, hanya dengan cara itu target vaksinasi bisa tercapai dan kekebalan komunal pun cepat terbentuk. Dengan begitu laju penyebaran Covid-19 bisa berkurang, bahkan terhenti.
”Saya kira kalau semua daerah bisa menggerakkan seperti ini, sampai di tempat-tempat terpencil, saya kira penyebaran Covid-19 dan laju penyebaran bisa kita kurangi dan kita hentikan,” kata Presiden.
Vaksinasi dilakukan secara serentak dan massal hingga ke daerah-daerah terpencil. Sebab, hanya dengan cara itu target vaksinasi bisa tercapai dan kekebalan komunal pun cepat terbentuk.
Dalam kesempatan itu, Presiden berbincang-bincang dengan dua peserta vaksinasi, yakni Kius dan Rein. Selain menanyakan apa yang dirasakan saat disuntik, Presiden juga menanyakan pertimbangan mereka mengikuti vaksinasi massal.
”Supaya penyebaran covid-19 tidak kena sama saya,” kata Kius saat ditanya alasan bersedia divaksin Covid-19. Ia pun menyampaikan harapan agar seluruh warga mendapatkan vaksin Covid-19 secara gratis dari pemerintah.
Sementara Rein memberikan apresiasi pada program vaksinasi massal yang dilaksanakan pemerintah. Karena itu, pria berusia 62 tahun itu mengajak masyarakat untuk mendukung program vaksinasi nasional demi memutus mata rantai Covid-19.
Untuk menunjang suksesnya vaksinasi nasional, masjid akan dijadikan sebagai pusat vaksinasi bagi warga sekitar.
Masjid pusat vaksinasi
Sementara itu, untuk menunjang suksesnya vaksinasi nasional, masjid akan dijadikan sebagai pusat vaksinasi bagi warga sekitar. Penggunaan masjid sebagai pusat vaksinasi merupakan hasil kesepakatan antara Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Kementerian Kesehatan.
”Dua malam lalu, saya baru melaksanakan persetujuan dengan Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin) bahwa mulai bulan depan, vaksin akan diadakan di masjid. Tentu di masjid besar yang mempunyai fasilitas dan perlengkapan yang baik, seperti aula, selasar, halaman yang luas, dan ruangan yang bisa digunakan untuk vaksin,” kata Ketua DMI Jusuf Kalla saat berpidato pada acara pelantikan dan Rakernas DMI Provinsi Nusa Tenggara Barat, Selasa (23/3/2021) seperti disampaikan melalui rilis DMI.
Mantan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI itu menegaskan, jika vaksinasi hanya dilakukan di pusat-pusat kota, target untuk memberikan vaksin kepada 1 juta orang per hari akan sulit tercapai. Padahal, untuk menciptakan kekebalan komunal, vaksinasi harus dilakukan secara cepat dan merata. Karena itu, dibutuhkan pusat-pusat vaksinasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat.
”Kita butuh gerak cepat menggalang kekebalan agar bisa kembali hidup normal, tidak perlu lagi terus- menerus memakai masker. Dan itu hanya bisa terjadi jika sudah terbentuk imunitas di masyarakat. Itu bisa tercapai kalau kita memberi vaksin 1 juta orang per hari,” tutur Kalla.
Masjid merupakan salah satu tempat strategis yang mudah dijangkau masyarakat. Vaksinasi di masjid bisa dilakukan untuk menyasar masyarakat di lingkungan rukun tetangga atau rukun warga.