Sisi Lain Kader Parpol, dari Usung Perahu Karet sampai Tanam Pohon
Kader sejumlah partai politik terjun membantu masyarakat yang menjadi korban banjir. Turun membantu warga yang kebanjiran, dan merawat lingkungan sekitar, adalah cara yang baik yang dilakukan parpol.
Banjir di sejumlah daerah pada Sabtu-Minggu akhir pekan lalu menyisakan duka bagi banyak warga di Tanah Air. Tidak hanya di Jakarta, banjir juga merendam permukiman warga di Bekasi, Karawang, dan Indramayu, Jawa Barat. Di tengah keprihatinan itu, harapan timbul ketika banyak kader partai politik turun membawakan bantuan kepada warga.
Jauh dari kesan necis selama ini, mereka basah kuyup disorot kamera, dan aksinya pun dibagikan ke media sosial. Apakah ada tujuan politiknya? Ini soal lain lagi. Namun, yang pasti, kesediaan para kader untuk membantu rakyat ini patut diapresiasi.
Para kader Partai Demokrat, misalnya, yang dipimpin Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat DKI Jakarta Santoso, berjibaku mengusung perahu karet di tengah-tengah air banjir setinggi dada. Aksi itu diunggah di Akun Twitter Santoso, yakni @Dkisantoso.
Dalam kicauannya, Santoso menyebutkan dirinya bersama-sama dengan DPC Partai Demokrat Jakarta Timur memberikan bantuan bagi warga di Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Kawasan itu merupakan salah satu yang paling parah terendam banjir, akhir pekan lalu.
”Ada yang tahu di mana titik-titik banjir di Jakarta hari ini? Kalau ada info ke saya biar nanti kita datangi untuk memberikan bantuan,” cuitnya.
Ia terekam pula membagi-bagikan bantuan yang dibungkus dalam kresek plastik warna merah kepada warga. Dengan tetap mengenakan masker, Santoso menerjang banjir untuk memberikan bantuan itu kepada warga. Ia mengenakan seragam biru Demokrat, dengan lambang segitiga ”mercy” di dada kiri, dan tulisan ”AHY” di bagian belakangnya.
”Saat para buzzer masih sibuk mem-bully karena banjir, pagi ini saya bersama pengurus DPD PD DKI dan DPC Jaktim bergerak ke lokasi banjir untuk memastikan mereka semua selamat,” cuitnya lagi. Tindakan Santoso ini mendapatkan apresiasi dari Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. ”Terima kasih Pak Santoso, lanjutkan!” ucap Agus melalui Twitter.
Tidak hanya Santoso, jajaran elite Demokrat juga memberikan bantuan berupa perahu karet. Bantuan diberikan oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono. Berbeda dengan Santoso, Ibas tidak basah-basahan.
Baca juga: Parpol Indonesia di Masa Depan
Kader partai lainnya juga tidak mau kalah turun ke lokasi banjir. Anggota Komisi III DPR yang dipilih dari daerah pemilihan (dapil) Jakarta Timur, Habiburokhman, juga terlihat memberikan bantuan di Kampung Melayu, Jaktim, Minggu (21/2/2021). Ia merupakan kader Gerindra.
Banjir terlihat sudah surut dan ia bersama rombongannya membagi-bagikan sembako kepada warga yang kebanjiran. Di gang-gang sempit di Kampung Melayu dan Kampung Pala, ia menyapa sejumlah warga yang sedang membersihkan lumpur sisa banjir. Serupa dengan para kader Demokrat, kader-kader Gerindra juga turun mengenakan seragam partai, kemeja putih, dan bawahan warna hitam atau krem.
Kader lainnya yang aktif di medsos, yakni Andre Rosiade, juga ikut membagikan ribuan paket sembako kepada warga di dapilnya, Sumatera Barat. Sekalipun di sana tidak banjir, tetapi bantuan Andre di wilayah Lubuk Kilangan dan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumbar, ini diberikan untuk meringankan beban warga karena pandemi Covid-19. Ia memberi tajuk cuitannya dengan #KerjaNyataUntuksumbar dan #GerindraMelayaniMasyarakatSumbar.
Kader-kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga aktif turun ke lokasi banjir. Anggota Fraksi PKS dari Dapil Jaktim Anis Byarwati, misalnya, menyambangi korban banjir di wilayah Cipinang Bali, tepatnya di RW 013, Kelurahan Cipinang Muara. Jaktim. Ia berdialog dengan sejumlah pengungsi, dan mendoakan semoga banjir segera surut sehingga warga dapat kembali ke rumah masing-masing. Ia juga memberikan bantuan dana kepada warga.
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS yang terpilih dari Dapil Kota Tangerang, Banten, Mulyanto, juga turun meninjau warga yang kebanjiran di Kecamatan Larangan, Kota Tangerang. Ia juga menyerahkan paket sembako dalam kresek plastik putih dengan gambar dirinya berkemeja koko putih, mengenakan peci, sembari menangkupkan tangan. Di samping gambarnya ada lambang PKS.
Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) juga tidak berpangku tangan. Selain memberikan bantuan langsung kepada korban banjir, PDI-P melakukan aksi khusus penyelamatan lingkungan melalui program gerakan penghijauan dan merawat Daerah Alirah Sungai (DAS) ”Cinta Ciliwung Bersih”.
Gerakan itu merupakan kelanjutan instruksi partai yang disampaikan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri pada HUT ke-48 PDI-P, Januari lalu. Hal itu juga menjadi bagian dari ”politik hijau” yang didengungkan oleh PDI-P. Selain menanam pohon, hari Minggu, akhir pekan lalu, DPP PDI-P juga menebar bibit ikan mujair di Waduk Cincin, Jakarta Utara.
- [caption id="attachment_11554222" align="alignnone" width="720"] Wakil Ketua MPR yang juga kader PDI-P Ahmad Basarah menanam pohon mahoni di area Kanal Banjir Timur, Kelurahan Pondok Kopi, Minggu (21/2/2021). Acara penanaman pohon ini sebagai bagian dari gerakan Cinta Ciliwung Bersih yang dicanangkan saat HUT Ke-48 PDI-P, Januari lalu. Arsip dan dokumentasi dari DPP PDI-P.[/caption]
PDI-P melalui Badan Penanggulangan Bencana (Baguna), menurut Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P bidang Kerakyatan, Sadarestuwati, langsung bergerak saat banjir melanda Ibu Kota. Kader-kader Baguna telah tersebar di lima wilayah yang terpusat semuanya di kantor cabang partai dan juga di titik lokasi banjir. Beragam bantuan diberikan seperti alat-alat evakuasi untuk membawa pengungsi ke tempat lebih aman.
”Alhamdulillah teman-teman langsung bergerak dengan perahu karet yang kami punya. Kemarin mengevakuasi bayi juga,” ujarnya lagi.
Yang sudah pasti, kata Sadarestuwati, partainya melalui Baguna telah mendirikan dapur umum demi memenuhi kebutuhan pokok masyarakat selama mengungsi. Dapur umum didirikan tidak hanya di lokasi banjir, tetapi juga ada di kantor DPD PDI-P, Tebet, Jakarta. ”Bahkan, saya sendiri di rumah, saya buat dapur umum,” katanya yang mengoordinasi Baguna.
Megawati dalam beberapa kesempatan juga menegaskan, politik bukan hanya soal perebutan kekuasaan, tetapi membangun kesadaran untuk mencintai alam semesta, dan merawat bumi.
Bersama rakyat
Terkait aksi sosial dan kemanusiaan yang dilakukan para kader partai, menurut Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, bukan semata-mata untuk tujuan elektoral. Semua aksi yang dilakukan oleh kader Demokrat telah sesuai instruksi Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Aksi-aksi yang dilakukan kader di Jakarta, seperti dicontohkan oleh Santoso, adalah bagian dari program Demokrat Peduli dan Berbagi.
”Tidak hanya kader dari Jakarta saja yang turun membantu korban banjir, tetapi dari berbagai daerah. Mereka terjun langsung untuk memberikan bantuan makanan hingga perahu karet. Aksi ini juga tidak hanya di Jakarta, karena ketika terjadi banjir di Kalimantan Selatan, kader-kader dari Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan wilayah lainnya juga datang ke sana,” ujarnya, Selasa (23/2), di Jakarta.
Kepedulian kepada kepentingan publik ini, menurut Herzaky, memang menjadi fokus Demokrat. Sebagai partai yang berada di luar pemerintahan, Demokrat ingin bersama rakyat. ”Kami tidak berada di kekuasaan sehingga tentu tidak memiliki banyak anggaran. Berbeda, misalnya, dengan partai-partai yang kadernya duduk menjadi menteri, mereka memiliki anggaran dan program. Namun, kader-kader kami sebisa mungkin turun membantu ketika terjadi kesulitan di tengah masyarakat,” katanya.
Herzaky tidak memungkiri jika aksi-aksi sosial kemanusiaan itu berpotensi mendatangkan simpati dan ”bonus” elektoral. Kader Demokrat ketika turun membantu di lapangan tetap membawa identitas partai, seperti seragam partai. Upaya itu dilakukan untuk menunjukkan pertanggungjawaban partai kepada publik. ”Yang paling utama adalah kebersamaan kami dengan rakyat tidak hanya saat kampanye. Ketika kampanye, mereka diminta memilih Demokrat, tetapi ketika ada bencana, tentu kita juga harus hadir di sana,” katanya.
Senada dengan hal itu, Habiburokhman dari Gerindra juga menyebutkan aksi sosial itu dilakukan partainya bukan saat banjir saja. Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto selalu menginstruksikan kadernya untuk selalu bersama rakyat dan membantu mereka pada saat ada kesusahan.
”Saya sendiri sejak dilantik, Oktober 2019, sampai saat ini setidaknya seminggu dua kali melakukan bakti sosial membantu rakyat. Saya menamakannya Operasi Bantu Rakyat. Jadi, waktu banjir kemarin memang kami sudah siaga memberikan bantuan di daerah banjir. Sampai minggu ini, saya sudah turun di 217 RW di Jakarta Timur,” tuturnya.
Habiburokhman mengatakan, rekan-rekan satu fraksinya yang lain juga diminta oleh Prabowo untuk berusaha keras semaksimal mungkin atau all out di dapil masing-masing. ”Enggak hanya di Jakarta, tetapi di seluruh Indonesia. Selain turun langsung di dapil masing-masing secara fisik, kami juga diminta maksimal memperjuangkan aspirasi dapil di rapat-rapat DPR,” katanya.
Bonus elektoral
Peneliti Centre for Strategic and International Studies Jakarta Arya Fernandes mengatakan, turun langsung membantu warga yang kebanjiran, dan merawat lingkungan sekitar, adalah cara yang baik yang dilakukan oleh partai politik.
Secara umum, upaya itu berdimensi sosial dan kemanusiaan yang tinggi, sekalipun tidak dimungkiri ada upaya dari setiap parpol untuk merawat pemilih atau konstituennya. Dalam strategi politik, cara semacam itu juga bukan sesuatu yang keliru, bahkan baik.
”Peristiwa banjir ini sebenarnya dapat menjadi kesempatan bagi partai-partai kita untuk berefleksi dan memikirkan program-program apa yang dapat mereka lakukan jika mendapatkan kekuasaan nantinya, atau jika dipilih. Misalnya, apakah ada upaya mengatasi banjir yang dapat mereka pikirkan, dan upaya penyaluran bantuan yang lebh efektif pada masa bencana,” ujarnya.
Semakin banyak aktivitas sosial dilakukan oleh parpol, hal itu semakin baik. Kader partai akan makin dekat dengan rakyat. Bahkan, antarsesama partai dapat berkontestasi membantu rakyat, atau merumuskan program-program nyata yang baik untuk kepentingan publik.
”Memang harus didorong partai melakukan aktivitas sosial di luar kampanye elektoral. Pertama, masyarakat yang terkena musibah akan terbantu. Kedua, parpol kian dekat dengan rakyat. Jika akhirnya mereka mendapatkan dukungan dan simpati publik saat pemilu, tentu itu bonus besar, dan efek elektoral yang wajar-wajar saja diperoleh parpol,” ujar Arya.
Dengan kian dekatnya kader parpol dengan rakyat, menurut Arya, rakyat juga dapat membuat diferensiasi identitas dan karakter serta program partai. Ini sesuatu yang sulit dipahami jika kader parpol itu tidak turun langsung bertemu rakyat. Parpol di satu sisi juga menjalankan perannya menjalin keterlibatan dengan publik.
Turunnya kader parpol membantu warga terdampak banjir memiliki manfaat bagi banyak pihak. Tidak hanya bagi warga yang kesusahan, tetapi juga bagi proses pendewasaan politik parpol itu sendiri. Dari banjir bisa dipelajari, soal perebutan kekuasaan itu nomor ke sekian. Yang utama ialah jiwa sosial dan kemanusiaan.