Seusai Vaksin Covid-19 Khusus Lansia, Wapres Amin Beraktivitas Seperti Biasa
Setelah Badan POM mengeluarkan surat izin edar darurat vaksinasi bagi usia lanjut usia, kini Wakil Presiden Ma\'ruf Amin pun melakukan vaksinasi bersama keluarganya. Seusai vaksin, Wapres beraktivitas seperti biasa.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin menjalani vaksinasi Covid-19, Rabu (17/2/2021) pagi, di kediaman resmi Wapres, di Jalan Diponegoro, Jakarta. Setelah vaksinasi, Wapres kembali bekerja seperti biasa.
”Setelah disuntik vaksin, beliau diam lima menit di kursi lalu mengobrol selama setengah jam bersama para dokter, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Wakil Menteri Kesehatan. Tidak ada efek samping seperti pusing, demam; semua lancar,” tutur Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi kepada Kompas, Rabu siang ini.
Siang ini, Wapres Amin kemudian mendampingi Presiden Joko Widodo menghadiri Sidang Pleno Istimewa Laporan Tahunan Mahkamah Agung pada 2020 secara virtual.
”Vaksinasi, Rabu pagi ini, diikuti Wapres Amin dan Nyonya Wury Estu Handayani serta perangkat wapres lainnya. Vaksinatornya yang bertugas adalah anggota tim dokter kepresidenan, dr Dwi Edi Wahono SpPD KGH.
”Beberapa hari sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan mengeluarkan surat izin edar darurat vaksinasi bagi usia lanjut usia (lansia). Setelah Badan POM mengeluarkan izin edar darurat untuk penggunaan vaksin Covid-19 Sinovac, asal China, Presiden Jokowi juga melakukan vaksin perdana pada 13 Januari lalu.
Setelah disuntik vaksin, beliau diam lima menit di kursi lalu mengobrol selama setengah jam bersama para dokter, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Wakil Menteri Kesehatan. Tidak ada efek samping seperti pusing, demam; semua lancar”
Dokter Dwi Edi pun mengaku agak grogi dan bangga karena dipercaya untuk memvaksinasi Wapres Amin. Dia berharap warga lansia semakin terlindungi dari infeksi SARS-COV-2 dengan vaksinasi ini.
Sebelum vaksinasi, Wapres Amin mengatakan selama ini menunggu konfirmasi boleh tidaknya warga usia di atas 59 tahun mendapat vaksin Covid-19. ”Sesuai janji saya, kalau memang yang lansia seperti saya ini boleh divaksin, sesuai aturan dan juga hasil penelitiannya menunjukkan bisa dilakukan, saya siap divaksin sesuai program yang ditetapkan pemerintah,” tuturnya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), mengeluarkan persetujuan penggunaan emergency use of authorization (EUA) vaksin CoronaVac untuk warga usia di atas 60 tahun pada 5 Februari lalu. Menurut Kepala BPOM Penny Lukito, kebijakan tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan banyaknya korban meninggal terinfeksi virus corona pada kelompok usia tersebut.
Kementerian Kesehatan mencatat, persentase lansia yang terpapar virus korona di Indonesia sekitar 10 persen. Namun, 50 persen dari warga lansia yang terinfeksi Covid-19 meninggal. Ini menunjukkan risiko besar bagi para lansia di dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Tanpa efek samping
Seusai vaksinasi, Wapres Amin pun mengatakan tidak ada sakit, pusing, atau efek samping apa pun yang dirasakan. ”Biasa-biasa saja. Karena itu saya ajak semua yang sebangsa dengan saya, serumpun dengan saya, yang usianya sudah cukup lanjut, saya di atas 70, ternyata vaksin ini Insya Allah tidak menimbulkan efek apa-apa,” katanya.
Wapres Amin juga mengajak semua warga untuk segera mengikuti vaksinasi. Dengan demikian, kekebalan komunitas di antara masyarakat Indonesia bisa segera terbentuk.
Dijelaskan pula, dalam pandangan agama Islam, semua wajib mengikuti vaksinasi. ”Kita ini fardu kifayah, wajib untuk melakukan vaksin itu. Menjaga daripada penyakit, itu hukumnya wajib. Wajibnya sampai kapan? Sampai nanti tercapainya herd immunity itu. Sampai 70 persen tervaksin baru gugur kewajibannya,” tutur Wapres.
Vaksinasi ini bukan hanya untuk melindungi kita, melainkan melindungi juga keluarga kita, tetangga-tetangga kita, seluruh rakyat Indonesia dan umat manusia di dunia. Karena kita harus mengejar 70 persen dari populasi ini divaksin. Jadi fungsi sosialnya jauh lebih besar daripada perlindungan individualnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang turut hadir berterima kasih karena Wapres berinisiatif sebagai warga lansia yang menerima vaksin Covid-19. Diharapkan, semua warga termasuk warga senior di Indonesia bisa mengikuti dan berpartisipasi dalam vaksinasi Covid-19.
”Vaksinasi ini bukan hanya untuk melindungi kita, melainkan melindungi keluarga kita, tetangga-tetangga kita, seluruh rakyat Indonesia dan umat manusia di dunia. Karena kita harus mengejar 70 persen dari populasi ini divaksin. Jadi fungsi sosialnya jauh lebih besar daripada perlindungan individualnya,” tuturnya.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menambahkan, setelah lebih dari satu juta tenaga kesehatan divaksinasi, belum ada efek samping berat dari vaksinasi tersebut. Pemerintah juga akan mempercepat pelaksanaan vaksinasi sehingga diharapkan vaksinasi 70 persen penduduk Indonesia bisa diselesaikan dalam 12 bulan.