Rabu besok, Komisaris Jenderal Sigit Prabowo akan dilantik Presiden Jokowi sebagai kepala Kepolisian Negara RI. Saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo, Listyo juga menjabat sebagai Kapolres Solo.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Masyarakat Indonesia secara resmi akan memiliki kepala Kepolisian Negara RI baru pada Rabu (27/1/2021). Presiden Joko Widodo akan melantik Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai kepala Polri menggantikan Jenderal (Pol) Idham Aziz.
Rencana pelantikan kepala Polri baru disampaikan Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono, di Jakarta, Selasa (26/1/2021). ”Pelantikan kepala Polri direncanakan dilakukan besok, setelah Bapak Presiden (Jokowi) menerima vaksinasi,” kata Heru.
Pelantikan diagendakan digelar pada siang hari di Istana Negara, Jakarta. Prosesi pelantikan akan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat guna menghindari penularan Covid-19.
Pelantikan kepala Polri direncanakan dilakukan besok, setelah Bapak Presiden (Jokowi) menerima vaksinasi.
Dari agenda Istana, tercatat Presiden Jokowi akan melantik Listyo pada pukul 09.30 WIB, yang dilanjutkan dengan melantik anggota Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi (LPI) dari unsur profesional, yaitu Darwin Cyril Noerhadi, Yozua Makes, dan Haryanto Sahari. Keanggotaan Dewan Pengawas LPI, selain dari unsur profesional, juga ada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Jokowi Walkot Solo, Listyo Kapolres Solo
Seperti diketahui sebelumnya, Presiden Jokowi mengusulkan Listyo sebagai satu-satunya calon kepala Polri kepada DPR. Setelah melalui serangkaian uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III (Hukum dan Keamanan) DPR, mantan Kepala Kepolisian Daerah Banten itu pun disetujui menjadi Kapolri dalam Rapat Paripurna DPR, Kamis (21/1/2021).
Listyo bukanlah orang asing bagi Presiden Jokowi. Keduanya sudah bekerja sama saat Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Surakarta dan Listyo bertugas sebagai Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Surakarta pada 2011.
Saat Jokowi terpilih sebagai Presiden pada 2014, Listyo pun diangkat menjadi ajudan presiden. Listyo bertugas mendampingi Presiden hingga tahun 2016. Alumni Akademi Kepolisian tahun 1991 itu kemudian diangkat menjadi Kapolda Banten pada 2018 dan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri pada 2019.
Pilihan Jokowi untuk menjadikan Listyo sebagai kepala Polri baru mendapat dukungan banyak kalangan, salah satunya Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Bambang Soesatyo yang juga merupakan anggota Komisi III DPR. Menurut dia, Listyo memiliki rekam jejak baik serta mampu menunjukkan kinerja yang baik pula.
Rekam jejak beliau selama menempati berbagai posisi sudah menunjukkan kemampuannya dalam menjaga nama baik sekaligus meningkatkan kinerja Polri.
”Rekam jejak beliau selama menempati berbagai posisi sudah menunjukkan kemampuannya dalam menjaga nama baik sekaligus meningkatkan kinerja Polri. Saat menjabat Kabareskrim, misalnya, ia berhasil menangkap buronan kelas kakap, Joko Tjandra. Bahkan, juga tak segan menindak oknum kepolisian yang diduga terlibat di dalamnya. Menunjukkan keberanian dalam menegakkan hukum tanpa pandang bulu, sebuah sikap yang harus dimiliki seorang kepala Polri,” papar Bambang.
Mantan Ketua Komisi III DPR RI dan Ketua DPR RI ke-20 ini memaparkan, di bawah kepemimpinan Listyo, Bareskrim juga berhasil menangani berbagai kasus. Antara lain, kebakaran gedung Kejaksaan Agung, pengungkapan narkoba jenis sabu mencapai 1,2 juta ton. Sepanjang 2020, beliau juga berhasil mengamankan barang bukti 5,91 ton sabu, 50,59 ton ganja, 905.425 butir pil ekstasi. Selain itu, sebanyak 53.176 tersangka kasus tindak pidana narkoba diproses hukum.
”Beliau juga berhasil menyelamatkan uang negara mencapai Rp 310.817.274.052, dari proses penegakan hukum korupsi. Sekitar 485 perkara korupsi juga telah ditangani proses hukum,” tuturnya.
Begitu pula saat menjabat sebagai Kapolda Banten, Listyo banyak melakukan terobosan. Salah satunya melaksanakan berbagai program untuk menjalin kedekatan dengan para ulama Banten.