Pencarian Korban Sriwijaya Air Jadi Prioritas Panglima Komando Armada I
Data rekaman pembicaraan pilot (VCR) Sriwijaya Air SJ-182 masih belum ditemukan. Panglima Komando Armada I mengerahkan armadanya untuk menemukan. TNI AL bersama BPPT juga mengerahkan robot bawah laut.
Oleh
Edna C Pattisina
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut memprioritaskan pencarian korban pesawat Sriwijaya Air PK-CLC SJ-182 yang jatuh pada akhir pekan lalu di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Komando Armada I kini juga mengerahkan berbagai kapal dan prajurit untuk menemukan data rekaman pembicaraan pilot (VCR).
”Misi pencarian ini merupakan misi kemanusiaan, pencarian tetap kami fokuskan terhadap korban, apa pun yang kami temui di bawah selalu diupayakan untuk diangkat,” kata Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada) Laksda TNI Abdul Rasyid yang memimpin upaya pencarian korban, Kamis (14/1/2021), di Jakarta.
Abdul Rasyid mengatakan, selain itu, pihaknya juga tetap mencari VCR. Untuk pencarian VCR, demi kebutuhan investigasi, ada tim khusus yang dikerahkan.
Misi pencarian ini merupakan misi kemanusiaan, pencarian tetap kami fokuskan terhadap korban, apa pun yang kami temui di bawah selalu diupayakan untuk diangkat.
Abdul Rasyid mengatakan, misi ini merupakan misi yang dikerjakan secara gotong royong oleh berbagai pemangku kepentingan. Sejak operasi SAR ini dibuka Basarnas, TNI AL mengerahkan sejumlah Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dan tim penyelam TNI AL yang terdiri dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), Intai Amfibi Marinir (Taifib), dan Penyelam Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada I untuk membantu pencarian pesawat tersebut.
”Unsur-unsur KRI TNI Angkatan Laut membantu Basarnas yang tergabung dalam tim gabungan untuk melakukan search and resque (SAR),” katanya.
Sejak hari pertama, Armada I telah mengerahkan KRI Teluk Teluk Gilimanuk-531 yang mengangkut tim penyelam TNI AL untuk membantu pelaksanaan operasi SAR yang digelar Basarnas. Kapal yang dikerahkan, antara lain, KRI RE Martadinata-331, KRI Tjiptadi-381, KRI Teluk Cirebon-543, KRI Parang-647, KRI Kurau-856, KRI Tenggiri-865, KRI Cucut-886, Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB) Denjaka, Kopaska, Taifib, dan Dislambair.
Radius pencarian sudah menyempit, tetapi bisa dikembangkan lagi.
Selain itu, TNI AL juga mengerahkan KRI Rigel-933 yang merupakan kapal survei hidro-oseanografi yang memiliki beragam perlengkapan canggih dengan kategori multipurpose research vessel (MPRV).
Kepala Dinas Penerangan Armada I Letkol Fajar Tri Rochadi mengatakan, saat ini robot bawah laut (ROV) dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tengah dioperasikan untuk mencari VCR. Dengan demikian, para penyelam TNI AL akan naik lebih dahulu agar tidak mengganggu kerja ROV. ”Radius pencarian sudah menyempit, tetapi bisa dikembangkan lagi,” kata Fajar.