Istana Batalkan Karnaval Internasional Perayaan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI
Perayaan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus mendatang akan dirayakan secara sederhana dan sesuai protokol kesehatan. Rencana menggelar karnaval internasional pun dibatalkan seiring belum berakhirnya wabah korona.
Oleh
FX LAKSANA AS
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Akibat krisis Covid-19, pemerintah membatalkan karnaval internasional yang semula direncanakan menjadi salah satu kegiatan unggulan perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Ke-75 Republik Indonesia. Guna mempertahankan kemeriahan dan kehikmatan HUT Kemerdekaan RI, pemerintah mengajak seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat memenuhi ruang-ruang sosial dengan semangat perayaan sejak awal awal Juli hingga 31 Agustus.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam konferensi pers di Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (6/7/2020), menyatakan, pemerintah melakukan sejumlah perubahan terhadap agenda kegiatan perayaan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI pada tahun ini. Hal ini menyusul situasi krisis Covid-19 yang masih berlangsung.
Berdasarkan paparan Pratikno, Presiden Joko Widodo pada awal November 2019 memerintahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio dan dirinya merancang kegiatan perayaan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI secara besar-besaran. Tujuannya untuk menunjukkan kebesaran dan kekokohan Indonesia sebagai negara secara ekonomi, sosial, politik, dan budaya.
Guna mempertahankan kemeriahan dan kehikmatan HUT Kemerdekaan RI, pemerintah mengajak seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat memenuhi ruang-ruang sosial dengan semangat perayaan sejak awal awal Juli hingga 31 Agustus.
Salah satu agenda besarnya adalah karnaval internasional yang melibatkan peserta dari berbagai negara. Untuk itu, panitia nasional telah memperoleh komitmen kehadiran dari belasan negara.
”Sebetulnya HUT yang ke-75 ini rencananya kita laksanakan secara besar-besaranlah. Kita negara besar, enggak boleh kalah dengan yang lain begitu. Tetapi, adanya pandemi Covid mengubah semua. Kita harus kerja keras untuk menyesuaikan acara-acara yang sudah kita persiapkan sejak awal, termasuk karnaval internasional kita batalkan,” kata Pratikno.
Untuk itu, pemerintah bertekad mengajak para pemangku kepentingan dan masyarakat menyelenggarakan perayaan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI secara sederhana dan sesuai protokol kesehatan tanpa harus kehilangan kemeriahan dan kehikmatannya.
Untuk itu, Pratikno mengajak para pemangku kepentingan dan masyarakat mulai menunjukkan suasana kemeriahan menyambut HUT Kemerdekaan RI sejak awal Juli ini. Misalnya, memasang logo dan tema HUT Ke-75 Kemerdekaan RI di tempat-tempat umum, jalan-jalan, televisi, dan media sosial.
”Kami sangat berarap partisipasi semua pihak,” kata Pratikno.
Mulai 1 Agustus, para pemangku kepentingan dan masyarakat diajak menambah kemeriahan dengan memasang bendera Merah Putih di jalan-jalan, tempat-tempat umum, kantor-kantor, moda transportasi umum, dan sebagainya.
”Seperti bulan kemerdekaan tahun-tahun sebelumnya, akan kita isi dengan acara penuh kreativitas, kebersamaan, partisipasi masyarakat penuh, tetapi sesuai protokol kesehatan, seperti lomba-lomba di desa-desa dan di kampung-kampung tetap meriah dengan protokol kesehatan aman Covid,” kata Pratikno.
Adapun Upacara HUT Kemerdekaan RI di Istana Kepresidenan Jakarta tetap akan dilaksanakan tetapi dengan peserta terbatas. Masyarakat diminta aktif mengikuti upacara yang akan ditayangkan secara virtual tersebut.
Pemerintah juga mengajak masyarakat di tempatnya masing-masing melakukan tradisi baru, yakni menghentikan kegiatan untuk berdiri tegak dan hikmat saat ’Indonesia Raya’ dikumandangkan pada upacara pengibaran bendera Merah-Putih di Istana Kepresidenan.
Pemerintah juga mengajak masyarakat di tempatnya masing-masing melakukan tradisi baru, yakni menghentikan kegiatan untuk berdiri tegak dan hikmat saat ”Indonesia Raya” dikumandangkan pada upacara pengibaran bendera Merah-Putih di Istana Kepresidenan.
”Yang di pasar, di tempat-tempat umum, yang di sawah, di kampung-kampung, ketika dikumandangkan ’Indonesia Raya’, hentikan kegiatannya. Berdiri tegak. Termasuk yang di luar negeri. Sekali lagi, kemeriahan, kehikmatan, dan keterlibatan masyarakat justru kita maksimalkan di seluruh Indonesia, terutama secara virtual. Setelah itu, kegiatan akan dilakukan sampai dengan akhir Agustus,” kata Pratikno.
Dalam kesempatan yang sama, Wishnutama menyatakan, pemerintah mengubah agenda perayaan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI dari rencana semula karena situasi Covid-19. Namun, bukan berarti kreativitas dan inovasi masyarakat menjadi terhambat.
”Justru karena keterbatasan ini, perayaan ke-75 akan kami buat dan melibatkan berbagai unsur agar tetap memberikan makna yang justru membangkitkan semangat dan inovasi,” kata Wishnutama.
Justru karena keterbatasan ini, perayaan ke-75 akan kami buat dan melibatkan berbagai unsur agar tetap memberikan makna yang justru membangkitkan semangat dan inovasi.
Sebelum upacara pengibaran bendera Merah-Putih di Istana Kepresidenan, 17 Agustus pagi, panitia akan menggelar pertunjukan selama 30 menit yang akan ditayangkan langsung melalui televisi dan media sosial. Pertunjukan juga akan dilakukan pada saat upacara penurunan bendera sore harinya.
”Pukul 10.15 WIB, akan ada sirene panjang. Kami juga mempersiapkan sebuah lomba video digital tentang perayaan 17 Agustus di kampung, desa, dan lingkungan kita. Lomba akan dinilai melalui video. Akan ada tim verifikasi,” kata Wishnutama.