Indonesia dan ASEAN Pusat Kerangka Pertahanan Indo-Pasifik Amerika Serikat
Indonesia dan ASEAN adalah pusat dari kerangka kerja pertahanan Indo-Pasifik yang digagas Amerika Serikat.
Oleh
Iwan Santosa
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia dan ASEAN adalah pusat dari kerangka kerja pertahanan Indo-Pasifik yang digagas Amerika Serikat. Wakil Menteri Pertahanan Kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara Joseph H Felter dalam diskusi dengan media di kapal komando (flag ship) Armada VII USS Blue Ridge di Tanjung Priok, Rabu (1/5/2019), mengatakan, Indonesia adalah mitra strategis bagi kebijakan Indo-Pasifik Amerika Serikat yang menggelar pertahanan mulai dari Samudra Hindia hingga Samudra Pasifik.
”Indonesia adalah pusat dari ASEAN yang merupakan pusat dari kawasan Indo-Pasifik. Kita berketetapan menjaga wilayah ini bebas dan terbuka bagi operasional pelayaran dan kerja sama akan terus dilakukan termasuk dengan Indonesia,” kata Felter.
Indonesia terus menerima bantuan kerja sama militer yang jumlahnya jutaan dollar AS setiap tahun.
Khusus mengenai terorisme dan radikalisme, Felter mengatakan, Sri Lanka baru saja mengalami serangan teroris. Meski Indonesia maju pesat dalam penanganan teror, diperlukan langkah bersama dan jangka panjang, terutama inisiatif dari dalam negeri Indonesia dan masyarakat.
Felter mengingatkan, penting sekali bagi masyarakat untuk menangkal gangguan kekerasan yang mengganggu masyarakat dengan pendekatan jangka panjang. Amerika Serikat terus membantu berbagai lembaga dan para pihak terkait di Indonesia di bidang hukum, militer, antiteror, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, masyarakat sipil, dan lain-lain.
Terkait ekspansi ekonomi China di kawasan Asia, Felter mengatakan, pihaknya selalu mendorong adanya hubungan bisnis yang adil dan transparan. Kasus Sri Lanka, Malaysia, dan beberapa negara lain yang kesulitan membayar utang dari China dianggap menjadi pelajaran berharga.
”Indonesia tentu tidak akan terpengaruh karena Indonesia adalah negara yang mandiri. Hubungan ekonomi Indonesia dan Amerika Serikat didasari hubungan pelaku pasar, menghargai nilai-nilai pasar, dan pembuat kebijakan,” kata Wakil Menhan.
Kuasa Usaha Kedubes Amerika Serikat di Jakarta Heather Variava secara khusus memuji keberhasilan Indonesia menggelar pemilihan umum yang damai. Nilai demokrasi yang sama-sama dipegang Amerika Serikat dan Indonesia adalah salah satu faktor penting hubungan dua negara.
”Amerika selalu siap mendukung langkah Indonesia dalam memperkuat kerja sama dua negara di berbagai bidang seperti ekonomi hingga counter violence extremism,” kata Variava.
Panglima Armada VII Amerika Serikat Laksamana Madya Phillip G Sawyer mengatakan, pihaknya akan terus hadir di kawasan dan menjaga keamanan serta keterbukaan perairan internasional.
”Armada VII sudah 75 tahun lebih hadir di perairan kawasan. Wilayah Samudra Hindia dan Samudra Pasifik memiliki dinamika yang tinggi dan tidak serta-merta berjalan aman damai. Perlu dilakukan langkah terhadap aktivitas ilegal dan pelanggaran batas kedaulatan. Adanya konflik kedaulatan di Laut China Selatan tidak meniadakan hak kami untuk berlayar bebas di perairan internasional di sana,” kata Sawyer.