KUALA LUMPUR, MINGGU - Polis Diraja Malaysia mengerahkan unit pengendali massa ke depan Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur, Minggu (11/4/2019). Keramaian akibat ribuan WNI yang antre memberi suara dalam pemilu 2019 menjadi penyebabnya.
Awalnya, Polis Diraja Malaysia (PDRM) hanya mengerahkan polisi lalu lintas untuk mengatur arus di depan KBRI. Kehadiran ribuan orang membuat Jalan Tun Razak di depan KBRI Kuala Lumpur sulit dilewati mobil. Kemacetan lebih dari 1 kilometer terbentuk karena badan jalan dipenuhi orang-orang yang antre masuk KBRI.
Tidak hanya memenuhi badan jalan, ribuan orang itu membentuk kelompok masing-masing dan saling meneriakkan dukungan bagi calon yang didukungnya. Awalnya mereka berbaur. Belakangan, mereka memisahkan diri sehingga ada ruang bagi kendaraan untuk lewat.
Setelah saling teriak selama lebih dari dua jam itu, datang seregu polisi dari unit pengendali massa. Dengan tameng dan helm, mereka berbaris di depan KBRI. Mereka di antara kelompok pendukung Joko Widodo-Ma\'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno.
Selain mengerahkan unit pengendali massa, PDRM juga menangkap seorang pria. Sebab, pria itu menerbangkan pesawat tanpa awak di atas kompleks KBRI. Di Malaysia, pesawat tanpa awak tidak boleh diterbangkan di atas kawasan tertentu, seperti kedutaan negara lain, tanpa izin dari aparat.