JAKARTA, KOMPAS — Kesatuan Polisi Istimewa Surabaya berperan penting sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban seusai Proklamasi Kemerdekaan RI sekaligus jadi cikal bakal kekuatan militer nasional. Polisi Istimewa Surabaya adalah kesatuan polisi Jepang yang dalam masa pendudukan bernama Tokubetsu Keisatsu Tai.
Pada 21 Agustus 1945, kesatuan ini menyatakan diri bergabung sebagai Polisi RI. ”Surabaya dan Polisi Istimewa mempunyai peran besar dalam perjuangan bangsa,” ujar Kepala Polda Jawa Timur Inspektur Jenderal Machfud Arifin saat peresmian renovasi Monumen Perjuangan Polri, Senin (20/8/2018), di Surabaya.
Tugu yang diresmikan pada 2 Oktober 1988 oleh Panglima ABRI Jenderal Try Sutrisno saat itu merupakan penghormatan kepada Kesatuan Polisi Istimewa.
Try berharap Brimob kian kuat sebagai bagian dari alat ketahanan negara. ”Semua itu pejuang, Brimob pejuang, polisi juga pejuang,” katanya.
Ketua Umum Paguyuban Keluarga Besar Brimob Komisaris Jenderal (Purn) Imam Sudjarwo mengatakan, Try dianggap mengetahui dan mengakui perjalanan sejarah Polri sejak dari keberadaan Kesatuan Polisi Istimewa sampai dengan masa kini. ”Bertambah satu kekuatan Korps Brimob,” katanya dengan nada bangga.
Narasi sejarah tentang peran luar biasa Polisi Istimewa patut menjadi kebanggaan bagi anggota Korps Brimob dan Polri. ”Polisi harus mampu menjadi pengayom dan pelindung masyarakat. Polisi patut terus berjuang untuk itu,” ujar Imam.