JAKARTA, KOMPAS — Kawal Kawan Nusantara, sebuah komunitas masyarakat, mengajak siswa-siswa sekolah menengah atas untuk berbaur melalui berbagai kegiatan bersama. Pembauran bertujuan untuk mengenalkan keberagaman terhadap siswa sehingga semakin mencintai Tanah Air.
Kawal Kawan Nusantara terdiri dari alumni SMA di Jakarta yang dibentuk pada Mei 2017. Tujuan komunitas ini adalah mempromosikan cinta Tanah Air dan sadar nilai Pancasila. ”Kegiatan kali ini adalah outbond dengan tema ’Petualangan bagi Persaudaraan’,” kata salah satu anggota Kawal Kawan Nusantara, Nathalia Surjadi (40), di sela-sela kegiatan, Tangerang, Banten, Sabtu (12/5/2018).
Kegiatan outbond mengajarkan kebersamaan, kekompakan, sikap mandiri, dan pantang menyerah melalui sejumlah permainan di alam. Setelah kegiatan, mereka diharapkan dapat menjadi panutan guna mempromosikan keberagaman di Indonesia karena telah berinteraksi dengan teman dari berbagai latar belakang suku, agama, ras, dan budaya.
Menurut Nathalia, pemilihan anak usia SMA karena mereka sudah mulai memasuki masa untuk menentukan sikap. Mereka juga dinilai telah siap untuk terjun ke komunitas masyarakat yang lebih luas.
Adapun sekolah yang menjadi peserta outbond dipilih secara acak guna memperoleh variasi latar belakang siswa yang lebih beragam. Sekolah kemudian mengenalkan kegiatan tersebut kepada siswa. Siswa dipilih berdasarkan saran sekolah ataupun mengajukan diri sendiri. Setelah itu, mereka diwajibkan untuk menulis esai mengenai kebangsaan barulah kemudian dipilih.
Untuk outbond kali ini, peserta terdiri atas 70 siswa kelas X-XII dari tujuh sekolah. Sekolah-sekolah itu adalah SMA Perguruan Setia Bhakti, SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang, SMK Gatra di Tangerang, Madrasah Aliyah Negeri Tigaraksa, dan Madrasah Aliyah Al-Marwah. Selain itu, sekolah yang lain adalah Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi di Jakarta Barat dan SMA Kanisius Jakarta di Jakarta Pusat.
Bekerja sama dengan pimpinan wilayah Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Banten dan Bosscha Training Partner, kegiatan outbond kali ini juga bertema kebangsaan. Misalnya, peserta dibagi menjadi delapan kelompok. Setiap kelompok lalu membuat logo kelompok yang bertema kebangsaan.
S Anisah, salah satu peserta asal SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang, bersama kelompoknya membuat logo bergambar segilima yang melambangkan Pancasila. Dalam gambar segilima itu mereka menggambar laut dan daratan yang menyimbolkan kekayaan Indonesia.
”Dalam gambar ini, kami juga menyertakan lambang infinity. Infinity menandakan kita itu tidak terbatas dan tidak terputus,” ujarnya.
Nathalia melanjutkan, kegiatan tersebut menerima reaksi yang positif dari para siswa. ”Sebelumnya, kami telah menggelar outbond pertama pada bulan Februari 2018. Seorang peserta dari sebuah sekolah madrasah mengatakan, baru kali ini ia memiliki teman beda agama setelah mengikuti outbond,” tuturnya.