CILEGON, KOMPAS — Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso mengatakan, partainya bersikap masa bodoh terhadap pihak-pihak yang mencerca Soeharto. Presiden kedua itu dianggap sebagai Bapak Pembangunan yang harus dihormati dengan berbagai prestasinya.
Di sela-sela Konsolidasi dan Silaturahim Partai Berkarya di Cilegon, Banten, Selasa (17/4/2018), Priyo mengatakan, Partai Berkarya tak rela Soeharto disalahkan karena keburukan figur tersebut. ”Manusia pasti punya salah. Namun, kalau Soeharto berprestasi, itu fakta yang tak bisa dibantah,” ujarnya.
Sebagian masyarakat kini menghormati tokoh yang dihormatinya, tetapi menghina sosok lain. Priyo mengatakan, sikap tersebut bukan urusannya. ”Hari ini ada yang mencibir Soeharto. Masa bodoh. Soeharto adalah pemimpin besar,” ujarnya.
Priyo mengatakan, pihaknya ingin menghormati orde apa pun dan pemimpinnya. Karena itu, Partai Berkarya, misalnya, juga menghormati Presiden Soekarno. ”Beliau adalah Bapak Bangsa. Namun, kami juga hormat dan memuji Soeharto. Soekarno dan Soeharto adalah dua putra terbaik bangsa ini,” ujarnya.
Menurut Priyo, Soekarno pernah dicerca dengan hebat setelah Orde Lama berakhir. Demikian pula dengan Soeharto yang dicela saat Orde Baru usai. ”Orde Lama mencela zaman Jepang. Sebelumnya, zaman Belanda juga dicerca. Kalau kita melakukan tradisi itu, tidak akan selesai,” ujarnya.