Menhan Siapkan Lahan 10.000 Hektar bagi Relokasi Perusahaan Industri Pertahanan
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 10.000 hektar untuk memindahkan beberapa badan usaha milik negara yang bergerak di bidang industri pertahanan, seperti PT DI, PT PAL, dan PT Pindad (Persero). Hal itu dilakukan karena lahan yang dimiliki industri pertahanan nasional sudah tidak memadai untuk pengembangan industri.
Menhan menyampaikan hal itu seusai membuka acara peluncuran buku-buku dari Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) di kantor Kementerian Pertahanan di Jakarta, Rabu (23/8). Acara tersebut dihadiri Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan beberapa pemimpin KKIP serta pemimpin perusahaan yang bergerak di bidang industri pertahanan nasional.
”Sudah saya siapkan, yang penting tanahnya dahulu karena sulit cari tanah. Tempatnya masih rahasia. Harapannya, secepatnya kami lakukan pemindahan,” ujar Ryamizard.
Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI menyampaikan, lahan yang dimiliki PT Pindad di Bandung sudah tidak relevan lagi karena terlalu kecil. ”Mungkin perlu direlokasi ke suatu lokasi yang ada pelabuhan, bandara, dan sebagainya,” ucap Gatot.
Dari 10.000 hektar luas lahan yang disiapkan, menurut rencana Kementerian Pertahanan akan memberikan lahan sekitar 3.000 hektar kepada PT Pindad (Persero). Saat ini, luas lahan yang dimiliki PT Pindad hanya 26 hektar. Dengan luas lahan yang memadai, diharapkan kemandirian Indonesia dalam hal alat utama sistem persenjataan (alutsista) dapat segera terwujud.
”Kalau sudah punya industri pertahanan yang mandiri, kita tidak akan terpengaruh lagi dengan negara lain. Kita akan memiliki kepercayaan yang sangat tinggi nantinya,” ujar Gatot. (DD14)